Kilasbisnis.com, Surabaya — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencapai level psikologis 7000 yang tidak pernah disentuh sejak Desember 2022, namun tidak mampu bertahan di atas level tersebut dalam perdagangan Rabu (30/08). Sentimen positif dari pasar global dan rally bursa regional mendorong kenaikan IHSG selama empat hari berturut-turut. Meskipun sempat mengalami penurunan jelang penutupan, optimisme pasar merespon kenaikan laba korporasi di Amerika Serikat (AS) membuat mayoritas bursa di seluruh dunia mengalami lonjakan. Sementara itu, dolar AS mengalami koreksi dan turun ke level terendah dalam dua minggu terhadap euro dan beberapa mata uang lainnya. Pelemahan ini muncul setelah data menunjukkan bahwa upah pegawai swasta AS naik di bawah perkiraan pada bulan Agustus, yang meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga.
Penulis : Ronald Marco, Praktisi Pasar Modal
IHSG ditutup pada level 6966,66, menguat tipis 8,82 poin (0,13%), dan sempat mencapai harga tertinggi harian 7008 pada sesi awal perdagangan bursa, meski sempat melorot pada akhirnya jelang penutupan pasar. Sebanyak 315 saham mengalami kenaikan harga, sedangkan 339 saham mengalami penurunan harga. 318 saham tidak mengalami perubahan harga, dengan nilai transaksi sebesar Rp11,1 triliun. Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan antara lain PGEO sebanyak 31.652 kali senilai Rp270,4 miliar, kemudian SLIS sebanyak 30.596 kali senilai Rp59,1 miliar, dan BBRI sebanyak 24.322 kali senilai Rp950,3 miliar. Sektor infrastruktur dasar dan sektor kesehatan menjadi penopang indeks, sedangkan beberapa sektor berakhir zona merah, antara lain sektor teknologi (-0,43%), sektor finansial (-0,24%), dan sektor energi melemah -0,08%. Beberapa saham yang mengalami kenaikan harga antara lain NOBU (+16,8%) seiring merger dengan MNC Bank (BABP), GPSO melonjak 23,1%, dan OMED dengan kenaikan tajam 30,1%, sementara saham yang mengalami penurunan harga antara lain TRIS (-14,7%) dan PTMP (-14,9%).
Dolar turun ke level terendah dalam dua minggu terhadap euro dan sejumlah mata uang pada hari Rabu (30/08) setelah data menunjukkan bahwa upah pegawai swasta AS naik kurang dari perkiraan pada bulan Agustus, menambah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan berhenti menaikkan suku bunga. Pelemahan data pada minggu ini telah meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral AS telah menyelesaikan siklus pengetatannya. Hal ini mengikuti peningkatan singkat dalam ekspektasi kenaikan suku bunga di bulan November setelah komentar yang relatif hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat. Laporan pekerjaan (job reports) bulan Agustus yang dirilis pada hari Jumat ini akan diawasi dengan ketat untuk mendapatkan konfirmasi lebih lanjut bahwa pengetatan di pasar tenaga kerja telah surut karena suku bunga tetap relatif tinggi.
Market Regional Asia Pasifik ditutup bervariasi pada Rabu (30/08) di tengah rally market AS. Indeks Kospi Korea menguat 0,35%, Thailand FTSE naik 0,5%, Shanghai SSEC menguat tipis 0,04%, Nikkei Jepang juga turut menguat 0,39% merespon data keyakinan konsumen yang meningkat, dan Hangseng melemah tipis 0,01% setelah lonjakan beberapa hari terakhir.
Esok hari, rilis data ekonomi penting dari Tiongkok, Jepang, dan Korea patut dicermati, selain data-data penting AS yang juga akan rilis di malam hari. Kinerja manufaktur Tiongkok dapat menjadi fokus investor yang sempat terguncang dengan pelemahan ekonomi negeri tirai bambu itu dalam beberapa bulan terakhir. Data PPI AS dan data pengangguran juga menjadi pengamatan penting dalam melihat dinamika ekonomi AS dan potensi kenaikan suku bunga yang dapat terjadi bila data yang muncul terlalu "panas".
Secara teknis, IHSG masih berada dalam pola uptrend dan belum oversold, meski patut diwaspadai pola pattern hammer yang terjadi pada candle yang mengindikasikan potensi koreksi menyerupai pola yang terjadi pada candle harian minggu lalu di hari Rabu (23/08). Level support IHSG hari ini berada pada level 6950 (support pertama) dan level 6930 (support kedua), dengan area resistant di 6975. Berikut adalah rekomendasi saham-saham yang berpotensi mengalami penguatan esok hari berdasarkan pengamatan analisa teknikal dan fundamental oleh tim Marcomology:
1. Trans Power Marine Tbk (TPMA)
Rekomendasi beli TPMA: 530, TP1: 550, TP2: 575, SL: 515
2. Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)
Rekomendasi beli MPMX: 1035, TP1: 1120, TP2: 1170, SL: tutup di bawah 1025
3. Soechi Lines Tbk (SOCI)
Rekomendasi beli SOCI: 188, TP1: 192, TP2: 195, SL: 183
Disclaimer: Ulasan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Editor : Redaksi