Kilasbisnis.com, Surabaya — Tingkat inflasi tahunan di AS meningkat menjadi 3,2% pada Juli 2023 dari 3% pada Juni, tetapi masih di bawah perkiraan sebesar 3,3%. Ini menunjukkan bahwa penurunan telah berhenti setelah 12 bulan berturut-turut. Tingkat inflasi bulanan di AS tetap stabil di 0,2% pada Juli 2023, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Tingkat inflasi harga konsumen inti tahunan di Amerika Serikat, yang tidak termasuk barang-barang volatil seperti makanan dan energi, turun menjadi 4,7% pada Juli 2023, yang merupakan angka terendah sejak Oktober 2021. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 4,8%. Secara bulanan, harga konsumen inti naik 0,2�ri bulan sebelumnya di bulan Juli, yang sama dengan peningkatan di bulan Juni dan sesuai dengan ekspektasi.
Wall Street dan mayoritas bursa regional, terutama di Eropa, merespon dengan lonjakan kenaikan meski Dow terkena dampak dari ambil untung dan koreksi harga minyak dunia dan gas.
Harga beras melonjak ke level tertinggi dalam hampir 12 tahun karena larangan ekspor beras dari India dan kondisi cuaca buruk yang dapat mempengaruhi produksi, seperti yang dilaporkan oleh badan pangan PBB. Indeks Harga Beras Organisasi Pangan dan Pertanian untuk bulan Juli naik 2,8% menjadi 129,7 poin. Angka ini naik sebesar 19,7% dibandingkan tahun sebelumnya dan merupakan nilai tertinggi sejak September 2011, menurut data dari FAO. Kenaikan harga paling tajam terjadi di Thailand. Kekhawatiran tentang potensi dampak El Nino terhadap produksi di beberapa negara pemasok memberikan dukungan lebih lanjut kepada harga, dan disertai dengan gangguan yang disebabkan oleh hujan dan variasi kualitas panen musim panas-musim gugur yang berlangsung di Vietnam. El Nino adalah fenomena iklim yang ditandai oleh suhu dan kondisi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kehidupan dan mata pencaharian.
India, yang merupakan salah satu pengekspor beras terbesar di dunia, melarang ekspor beras putih non-basmati pada tanggal 20 Juli. Tindakan ini dilakukan oleh pemerintah untuk membatasi kenaikan harga pangan di dalam negeri dan memastikan ketersediaan pasokan yang cukup di dalam negeri dengan harga yang wajar.
Pada hari Kamis, (10/08), komposit perdagangan berhasil ditutup di zona hijau dengan kecenderungan sideway selama seminggu terakhir, naik sebanyak 18,16 poin dan terakhir ditutup di level 6893,28 (0,26%). Sebanyak 339 saham mengalami peningkatan harga, sedangkan 332 saham mengalami penurunan harga dan 288 saham tidak mengalami perubahan harga. Transaksi saham senilai Rp27,14 triliun. Saham-saham yang memberikan kontribusi pada indeks hari ini adalah TLKM (+0,8%), BYAN (+3,58%), ITMG (1,52%), dan GOTO (+1,08%). Saham dengan kinerja terbaik dipimpin oleh saham penghuni baru CYBR (+31,8%), BBSS (+31,3%), dan BLTZ (+24,6%), sementara saham dengan kinerja terburuk antara lain GTRA (-14,7%), PPRI (-14,7%), dan BAJA (-14,6%). Saham yang paling aktif diperdagangkan adalah MUTU sebanyak 84.195 kali senilai Rp161,5 miliar, diikuti oleh CYBR sebanyak 39.732 kali senilai Rp110,8 miliar, dan GOTO sebanyak 39.475 kali senilai Rp436,8 miliar.
Penulis : Ronald Marco, Praktisi Pasar Modal
Secara teknikal, IHSG mengalami higher high harian dengan volume yang masih stabil dan RSI yang terbaca berada dalam fase uptrend. Hari ini, proyeksi pasar masih diperkirakan akan menguat dengan area support di 6860 dan resistance di 6900. Level 6940 tetap menjadi resistance terkuat untuk indeks ini dengan sektor energi dan industri yang dapat menjadi penopang. Namun, sektor konsumen memiliki peluang melemah seiring dengan data IKK (Indeks Keyakinan Konsumen) yang dirilis beberapa hari lalu yang menunjukkan kontraksi dan pessimisme terhadap daya beli masyarakat.
Saham-saham yang memiliki peluang menguat berdasarkan riset dan analisis dari tim Marcomology antara lain:
1. Total Bangun Persada Tbk (TOTL)Rekomendasi beli TOTL: 360-364 TP1: 376 TP2: 386 SL: 354
2. Colorpak Indonesia Tbk (CLPI)Rekomendasi beli CLPI: 990 TP1: 1020 TP2: 1050 SL: 965
3. Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI)Rekomendasi beli KKGI: 486 TP1: 510 TP2: 530 SL: 470
4. Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST)Rekomendasi beli GDST: 145 TP1: 149 TP2: 157 SL: 141
5. Trans Power Marine Tbk (TPMA)Rekomendasi beli TPMA: 540 TP1: 560 TP2: 590 SL: 510
Disclaimer: Ulasan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Editor : Redaksi