Buka Forum Rektor Indonesia di UNESA Presiden Jokowi akan Perbesar Anggaran Riset Mulai Tahun ini
Kilasbisnis.com, Surabaya - Konvensi XXIX Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia (FRI) yang berlangsung di GRAHA UNESA, Kampus Universitas Negeri Surabaya (UNESA) II Lidah Wetan, Surabaya, resmi di buka Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo. Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kehadiranya di Surabaya kali ini memang hanya untuk acara Forum Rektor Indonesia, karena setelah membuka acara, Presiden Jokowi langsung kembali ke Jakarta.
“Saya baru saja lawatan dari 3 negara, dari Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam. Sore tiba di Jakarta, tadi subuh saya dari Bogor ke Surabaya khusus untuk Forum Rektor Indonesia,” ucap Presiden Jokowi di hadapan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju dan para pimpinan perguruan tinggi se-Indonesia, Senin (15/1/2024).
Menurutnya, perguruan tinggi punya peran strategis bagi negara. Rektor juga memiliki peran yang sangat besar. Presiden juga bercerita bahwa beberapa waktu lalu berkunjung di dua perguruan tinggi di Washingtong DC dan San Francisco, Amerika Serikat. Ternyata, lebih dari separuh mahasiswa kampus yang dikunjunginya berasal dari Tiongkok. Dari Indonesia hanya ada sekitar 5 mahasiswa. Fakta tersebut membuatnya kaget dan berpikir bahwa SDM merupakan kunci Tiongkok bisa melompat dan melampaui negara-negara maju lainnya.
Presiden Joko widodo meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim untuk menaikkan anggaran riset di perguruan tinggi. Jokowi mengaku dirinya belajar dari kunjungannya ke Vietnam yang dinilai begitu memberi perhatian terhadap pennelitian dan para peneliti.
Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo. Presiden Jokowi
“Artinya, Pak Nadiem anggarannya diperbesar. Gak apa-apa dimulai tahun ini. Tapi dimulai dulu yang gede. Nanti siapapun presiden yang akan datang mau tidak mau melanjutkan,” ucapnya pada Nadiem Anwar Makarim Mendikbudristek yang juga hadir di acara tersebut.
Menurut Jokowi, anggarannya perlu dibuat segera dan jika anggarannya sudah besar, maka presiden yang terpilih di pilpres 2024 tidak akan berani memotongkan, sehingga pasti ikut melanjutkan.
“Enggak apa -apa dimulai tahun ini. Nanti kan sudah ganti presiden. Tapi dimulai diulu yang gede (anggarannya). Jadi presiden yang akan datang pasti mau tidak mau melanjutkan. Entah 01, entah itu 02, entah 03. Tapi dimulai saja dulu,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua FRI periode 2022–2023, Prof. Dr. Mohammad Nasih SE., MT., Ak., mengapresiasi dukungan pemerintah terkait anggaran perguruan tinggi utamanya untuk riset. Sesuai arahan Presiden Jokowi, FRI akan terus mendorong peningkatan kualitas SDM dan menjawab berbagai tantangan Indonesia.
“IPM kita masih 73 dan kita berharap 2024 ada di angkat 83 untuk menjadi negara maju. Angka rata-rata sekolah kita di angka 9 atau 9 tahun sementara negara maju sudah 13 tahun. Skor PISA kita masih rendah, riset apalagi. Banyak yang perlu dinaikan dan itu perlu investasi karena berkaitan langsung dengan kualitas SDM kita,” ucapnya. (Nik)
Editor : Ardhia Putri