Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi.
Kilasbisnis.com, Surabaya — Bank Indonesia terus memperkuat ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dengan menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2023. Dalam tema "Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif", festival ini berhasil menarik perhatian masyarakat di Jawa.
Dalam acara FESyar on The Street yang menjadi rangkaian dari FESyar Regional Jawa 2023, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi, menyampaikan bahwa festival ini memiliki tujuan penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ekonomi dan keuangan syariah.
”Festival ini juga menjadi platform bagi para pelaku ekonomi syariah untuk saling berkolaborasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di Jawa dan di seluruh negeri,” ujarnya.
Ekonomi syariah Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang pesat dan memainkan peran penting dalam ekonomi global. Menurut Global Islamic Economy Indicator (GIEI) ranking 2021-2022, Indonesia berhasil mempertahankan posisi ke-4 dalam sektor Ekonomi dan Keuangan Syariah secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan potensi besar ekonomi syariah Indonesia, terutama dalam sektor prioritas Halal Value Chain yang telah menjadi penopang pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Bank Indonesia juga berperan sebagai akselerator, inisiator, dan regulator dalam pengembangan ekonomi syariah. Melalui berbagai inisiatif seperti Halal Value Chain, penguatan kelembagaan, dan infrastruktur, Bank Indonesia berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah pembentukan Koperasi Sarekat Bisnis Presantren (KSBP) sebagai langkah awal dalam pembentukan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren). Dengan melibatkan 17 pondok pesantren di Jawa Timur, Bank Indonesia berharap dapat meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren dan mendukung pertumbuhan sektor ekonomi syariah di wilayah tersebut.
Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan berbagai fasilitas seperti sertifikasi halal, program peningkatan kapasitas UMKM, kurasi produk pesantren, pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA), dan pengembangan Zona KHAS (Kuliner Halal Aman Sehat) di berbagai wilayah Jawa. Langkah-langkah ini diharapkan dapat melibatkan lebih banyak pelaku usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif di seluruh Jawa.
FESyar Regional Jawa 2023 juga menjadi ajang business matching yang menghubungkan pelaku usaha syariah dengan platform online e-commerce, pengunjung langsung, serta perbankan dan lembaga non-bank lainnya untuk memfasilitasi perdagangan dan pembiayaan. Diharapkan, target yang telah ditetapkan akan dapat tercapai dengan baik, bahkan melebihi tahun sebelumnya.
Gelaran FESyar Regional Jawa 2023 juga menampilkan beragam kegiatan menarik seperti Opening Ceremony yang dihadiri oleh Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia dan Gubernur & Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Sharia Fair yang menampilkan produk-produk usaha syariah beserta Tabligh Akbar oleh Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, serta Seminar/Talkshow/Workshop dalam Sharia Forum. Selain itu, acara ini juga menjadi kesempatan bagi pelaku usaha syariah untuk melakukan business matching dengan dunia usaha.
Dengan adanya Festival Ekonomi Syariah Regional Jawa 2023, Bank Indonesia berharap menciptakan momentum yang kuat untuk menggerakkan ekonomi syariah di Jawa melalui sinergi dan inovasi digital. (Nik)
Editor : Ardhia Putri