Ilustrasi
Surabaya, Kilasbisnis.com - Bank Indonesia (BI) telah menerbitkan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) sebagai instrumen Operasi Moneter (OM) Valas yang pro market. Instrumen ini bertujuan untuk meningkatkan pasokan dan permintaan valuta asing (valas) guna mendukung pendalaman pasar keuangan dan menjaga stabilitas nilai tukar.
Menurut Asisten Direktur Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Geyana Lesy Fista, SVBI dan SUVBI merupakan instrumen jangka pendek yang menawarkan alternatif investasi jangka pendek dalam valas yang menarik dan efisien.
"SVBI adalah surat berharga dalam valuta asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai instrumen jangka pendek dengan menggunakan SSB Global Valas milik BI sebagai underlying asset. Sedangkan SUVBI adalah sukuk dalam valuta asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai instrumen jangka pendek dengan menggunakan Sukuk Global Valas milik BI sebagai underlying asset," terangnya dalam capacity building bersama media rabu (15/11) di Magelang.
Geyana menjelaskan, SVBI dan SUVBI memiliki beberapa fitur menarik. Salah satunya adalah dapat diperdagangkan di pasar primer yang hanya dapat dibeli oleh bank umum yang menjadi peserta operasi pasar terbuka (OPT). Dan di pasar sekunder, seperti bank dan non-bank, termasuk manajer investasi (investor reksadana) maupun fintech dengan sistem diskonto dan imbal hasil. Keduanya diterbitkan dalam USD dengan tenor antara 1 bulan hingga 12 bulan.
Pada pasar primer, pembelian SVBI dan SUVBI ditetapkan minimal US$1 juta dengan kelipatan nominal penawaran US$100.000. Kedua instrumen ini diterbitkan tanpa warkat atau scripless. Untuk jadwal dan hasil lelang instrumen tersebut, akan diumumkan di website BI.
Dengan settlement yang lebih efisien dan fitur real-time settlement, SVBI dan SUVBI menjadi lebih pro-market. Settlement pada pasar sekunder juga menjadi lebih fleksibel di mana investor dapat memilih untuk menggunakan mekanisme DVP melalui Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) yaitu infrastruktur yang digunakan sebagai sarana penatausahaan transaksi dan surat berharga yang dilakukan secara elektronik, ataupun melalui mekanisme Free of Payment atau FOPĀ yaitu Instruksi Pemindahbukuan Efek Tanpa Pembayaran Dana di KSEI yang digunakan oleh Pemegang Rekening untuk menyampaikan instruksi serah atau terima Efek tanpa disertai pembayaran dana.
"Secara keseluruhan, SVBI dan SUVBI merupakan instrumen Operasi Moneter Valas yang menarik dengan karakteristik dan mekanisme settlement yang pro-market. Kedua instrumen ini memberikan alternatif investasi jangka pendek dalam valas yang berkualitas dan efisien," kata Geyana. (Nik)
Editor : Ardhia Putri