Kilasbisnis.com, Surabaya - Pasar modal Indonesia terus menunjukkan tren pertumbuhan positif di tengah dinamika ekonomi global. Data terbaru Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat peningkatan signifikan pada jumlah investor, aktivitas perdagangan, dan kapitalisasi pasar, menandakan kepercayaan yang semakin kuat terhadap sektor keuangan nasional.
Pertumbuhan Stabil di Tengah Tantangan Ekonomi
Hingga akhir September 2025, terdapat 955 perusahaan tercatat di BEI dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp4.746 triliun. Jumlah anggota bursa kini mencapai 92 perusahaan, terdiri atas 64 lokal dan 28 asing. Jumlah investor pasar modal juga terus bertambah, mencapai 13,8 juta investor, dengan 7,9 juta di antaranya merupakan investor syariah. Pasar modal syariah sendiri mencatat 621 saham syariah dengan kapitalisasi sebesar Rp3.874 triliun.
Aktivitas Perdagangan Terus Meningkat
Kinerja perdagangan di BEI menunjukkan tren kenaikan konsisten dalam lima tahun terakhir. Volume perdagangan harian naik dari 11,3 miliar saham pada 2020 menjadi 25,9 miliar saham pada 2025, tumbuh rata-rata 15,46 persen per tahun.
Nilai transaksi harian meningkat dari Rp9,2 triliun menjadi Rp15,5 triliun, sementara jumlah transaksi harian melonjak dari 677 ribu kali menjadi 1,47 juta kali. Kapitalisasi pasar juga tumbuh dari Rp6.970 triliun menjadi Rp14.890 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 14,16 persen per tahun.
Peningkatan ini mencerminkan likuiditas pasar yang semakin kuat dan minat investor yang terus tumbuh, baik dari kalangan individu maupun institusi.
Produk Investasi Kian Beragam
Selain saham, BEI mencatat perkembangan positif pada berbagai instrumen investasi lainnya. Saat ini terdapat 1.156 produk obligasi dengan total nilai Rp4.477 triliun, 45 produk Exchange Traded Fund (ETF) senilai Rp9,1 triliun, serta 34 produk structured warrant dengan nilai Rp0,7 triliun.
Diversifikasi produk ini memperluas pilihan investasi bagi masyarakat sekaligus memperkuat ekosistem pasar modal nasional.
Meski tumbuh pesat, pasar modal Indonesia masih memiliki ruang besar untuk berkembang di tingkat global. Berdasarkan data *World Federation of Exchanges (WFE)*, jumlah perusahaan tercatat di Indonesia mencapai 955, jauh di bawah Jepang dengan 3.934 perusahaan dan Amerika Serikat dengan 3.338 perusahaan.
Kapitalisasi pasar Indonesia sebesar USD892 miliar juga masih tertinggal dibandingkan AS yang mencapai USD35.545 miliar dan China sebesar USD8.869 miliar. Nilai transaksi rata-rata harian Indonesia tercatat USD931 juta, menunjukkan potensi peningkatan likuiditas di masa mendatang.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur, Cita Mellisa, mengatakan peningkatan jumlah investor dan aktivitas perdagangan mencerminkan keberhasilan berbagai program literasi dan inklusi keuangan yang dijalankan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organizations (SRO).
“Kami akan terus memperkuat infrastruktur pasar, memperluas basis investor, dan menghadirkan produk investasi yang inovatif agar pasar modal Indonesia semakin kompetitif secara global,” ujar Cita Mellisa, saat ditemui di Surabaya Selasa (21/10/2025).
Pertumbuhan stabil ini menegaskan posisi pasar modal Indonesia sebagai salah satu pilar penting dalam perekonomian nasional, sekaligus menunjukkan potensi besar untuk menjadi kekuatan finansial di kawasan Asia. (Nik)
Editor : Sekar Arum Catur