Penulis : Ronald Marco – Praktisi Pasar Modal
kilasbisnis.com, surabaya- Surplus perdagangan Indonesia turun menjadi USD 3,46 miliar pada Juni 2023 dari USD 5,15 miliar pada bulan yang sama tahun 2022, dibandingkan dengan konsensus pasar surplus USD 1,35 miliar, karena ekspor turun lebih dari impor. Pengiriman anjlok sebesar 21,18�ri tahun sebelumnya menjadi USD 20,61 miliar di tengah penurunan harga komoditas. Sementara itu, impor menyusut 18,35 % year-on-year menjadi USD 17,15 miliar, penurunan impor keempat kalinya sepanjang tahun ini akibat pelemahan rupiah. Untuk paruh pertama tahun ini, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 19,93 miliar, dengan ekspor turun 5,08% sementara impor menyusut 6,42%. Rilis data Exim Indonesia hari ini jauh dibawah konsensus dan dibawah data bulan Mei 2023 lalu, hal ini menunjukkan terjadi kontraksi pada sisi export dan juga import meski terbaca neraca dagang surplus implikasi dari anjloknya import.Ekonomi Tiongkok tumbuh sebesar 6,3% yoy di Q2 2023, menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan 4,5% yang tercatat di Q1, tetapi masih jauh dari perkiraan pasar sebesar 7,3%. Angka terbaru terdistorsi oleh basis perbandingan yang rendah dari tahun lalu ketika Shanghai dan kota-kota besar lainnya dikunci ketat. Selama semester satu, ekonomi tumbuh sebesar 5,5%. China telah menetapkan target pertumbuhan PDB sekitar 5% untuk tahun ini, menyusul ekspansi 3% pada tahun 2022. Beijing berhati-hati dalam meluncurkan langkah-langkah stimulus yang substansial, terutama karena utang pemerintah daerah melonjak. Di bulan Juni saja, indikator ekonomi memberikan gambaran yang beragam: penjualan ritel naik dengan kecepatan yang jauh lebih lambat, sementara pertumbuhan output industri meningkat. Tingkat pengangguran perkotaan tetap tidak berubah di 5,2%, tetapi pengangguran kaum muda mencapai ketinggian baru 21,3%. Data yang dirilis sebelumnya menunjukkan bahwa ekspor China mengalami penurunan terbesar dalam tiga tahun karena tingginya inflasi di pasar-pasar utama dan faktor geopolitik yang mempengaruhi permintaan luar negeri.
Berdasarkan rilis data diatas hari ini IHSG bergerak fluktuatif, awal perdagangan bursa dibuka dengan kenaikan tajam dan sempat menyentuh level tertinggi 6931 dan mengendor jelang penutupan sesi 1 , pada sesi ke 2 IHSG mash bertahan di zona hijau dengan penguatan diatas 30 point dan pembukaan market Eropa yang bearish sekitar jam 14.30, market mulai bergerak turun dan pada akhirnya tutup di zona merah tipis yaitu pada level 6867.14 melemah -2.43 point(-0.04%). Dua sentimen yang berbeda pada hari ini dari data domestik data China membuat market galau menyikapi data tersebut, neraca dagang Indonesia surplus akan tetapi export dan import terbaca mengalami kontraksi dan data GDP China yang terbaca stagnan atau dibawah konsensus disimpulkan negatif terutama oleh market Eropa dan diikuti oleh IHSG jelang penutupan pasar. Indeks sektoral yang terbaca positif hari ini disponsori oleh sektor energi (+0.86%), sektor konsumer (0.64%) dan penguatan tipis sektor perbankan (+0.06%).
Esok hari IHSG masih cenderung melemah dengan minimnya sentimen dan shifting sentimen dari data minggu lalu dan rilis data minggu ini membawa market cenderung akan wait and see seiring rilis data US esok hari yaitu data penjualan ritel, industri dan manufaktur produksi.Dari sisi tekhknikal memang sudah sewajarnya IHSG untuk mengalami koreksi sehat seiring rally beruntun minggu lalu terlepas dari sentimen data-data yang rilis pada hari ini. Harga komoditas berpeluang kembali terkoreksi dampak dari masih labilnya perekonomian China, potensi penurunan saham-saham komoditas patut diwaspadai esok hari dan kembali memanasnya konflik di Ukraina dimana Russia mengakhiri perjanjian perdagangan gandum Laut Hitam efek dari serangan di jembatan Krimea.Technically , resistance IHSG esok di level 6875 dan support 6815, RSI berada pada area overbought begitupula stochastic berada pada leve yang cukup tinggi membuka peluang koreksi lanjutan esok hari. Saham-saham yang kemungkinan tetap menguat esok hari berdasarkan riset dan analisa Fundamental maupun Technical Team Riset Marcomology, antara lain :
1. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJBR)
Kenaikan dengan volume dan break resistance 1215 dengan sentimen konsolidasi Bank Daerah (KUB)Rekomendasi buy BJBR: 1210-1215 TP1: 1255 TP2 : 1280 SL: 1190
2. Bank MNC International Tbk (BABP)
Area bullish dan konsolidasi harian dan sentimen merger dengan Nobu BankRekomendasi buy BABP : 86 TP1: 93 TP2: 99 SL : 84
3. Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
Tekanan jual 5 hari dengan indikator yang masih berada dalam zona uptrendRekomendasi : buy ENRG : 222-224 TP1: 234 TP2: 242 SL: 216
4. Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON)
Rebound sektor propertidan turunannya termasuk sektor konstruksi menjadi katalis positifRekomendasi Buy JKON : 115 TP1 : 122 TP: 126 SL: 112
5. Madusari Murni Indah Tbk (MOLI)
Program Bioethanol yang terus bergulir dan valuasi harga saham yang relatif rendahRekomendasi buy MOLI: 200-202 TP1: 226 TP:2 238 TP: 258 SL: 191
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Editor : Redaksi