MENU Minggu, 03 Agu 2025 15:12 WIB
x kilasbisnis.com skyscraper
x kilasbisnis.com skyscraper

Rupiah Depresiasi Terhadap Dollar AS, BI Rate Bertahan atau Naik?

Kilasbisnis.com, Surabaya —  Dollar AS atau greenback menjadi primadona belakangan ini seiring kenaikan suku bunga AS yang agresif sejak dimulainya kampanye untuk melawan inflasi maret 2022 lalu. Indeks dolar terbang ke level tertinggi dalam dua bulan ke 103,5 pada Kamis pekan lalu (17/8/2023). Sementara itu, imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun menembus 4,34% atau bergerak di level tertingginya dalam 16 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan mata uang Rupiah terus tertekan mengalami depresiasi sejak bulan Mei tahun ini di kisaran level Rp 14.700 dan terus melemah hingga level Rp 15.300 bulan ini. Imbas dari kebijakan The Fed yang terus "hawkish" dalam rangka memerangi momok inflasi yang tinggi membuat mayoritas mata uang dunia terdepresiasi signifkan terhadap dollar AS. Sebagai perbandingan mata uang Tiongkok Yuan juga ikut terdepresiasi -5.88% yoy berbanding terbalik dengan beberapa mata uang negara-negara Eropa yang justru mengalami apresiasi terhadap dollar AS dikarenakan Bank-bank sentral seperti ECB (European Central Bank) dan BOE (Bank Of England) melakukan hal yang sama dengan AS dengan masif mengerek suku bunga.

Penulis : Ronald Marco, Praktisi Pasar Modal

Menjadi dilema bagi BI disaat inflasi Indonesia yang tergolong rendah dan ekonomi yang stabil dan bertumbuh harus dihadapkan dengan pelemahannilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Pastinya untuk memangkas suku bunga sangat sulit dilakukan di tengah masih besarnya tekanan globalyang cenderung masih berperang melawan hyper inflasi terutama AS dan negara-negara Eropa. Salah satu instrumen untuk menahan melemahnya rupiahadalah mengerek suku bunga, akan tetapi menjadi pedang bermata dua sebab disatu sisi juga dapat membuat dunia usaha atau ekonomi secara makroterdampak dan dapat kembali membuat ekonomi melambat dan kehilangan momentum. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan tetap mempertahankan sukubunga acuan di level 5,75% pada bulan ini untuk menjaga nilai tukar di tengah meningkatnya ketidakpastian global. BI akan menggelar RapatDewan Gubernur (RDG) pada pada Rabu dan Kamis pekan ini (23-24 Agustus 2023. Dalam Rapat Juli bulan lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan nilai tukar kini menjadi fokus BI saat ini setelah inflasi tidak lagi menjadi kekhawatiran. Artinya, BI belum memiliki ruang untuk memangkas suku bunga selama rupiah dalam tekanan hebat seperti saat ini, padahal inflasi ataupun prospek ekonomi dalam negeri menopang BI untuk melonggarkan kebijakan agar mendorong laju pertumbuhan terus meningkat dan terjaga. Mayoritas analis dan perbankan memproyeksikan BI akan tetap menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5.75%.Sementara itu di lantai bursa pada perdagangan rabu (23/07) kemarin IHSG mampu bertahan di zona hijau meski menguat tipis di level 6921.41 ataumenguat 4.96 point (0.07%). Sebanyak 352 saham mengalami kenaikan harga sedangkan 319 saham mengalami penurunan harga 277 saham tak mengalami perubahan  harga dengan nilai transaksi Rp9,44 triliun. Saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya HUMI sebanyak 44.404 kali senilai Rp147,9 miliar kemudian INET sebanyak 33.140 kali senilai Rp82,3 miliar dan GOTO sebanyak 32.570 kali senilai Rp258,9 miliar. Sektor yang menopang kenaikan IHSG salah satunya sektor industri yang menguat 1.63%.Secara Tekhnikal IHSG sempat bergerak diatas harga tertinggi minggu lalu pada sesi awal meski pada akhirnya sesi dua terpangkas signifikandan tutup dibawah high minggu lalu dengan pola shooting star yang mengindikasikan break false dengan kerawanan terjadinya koreksi pada perdagangan hari ini. Sentimen RDG BI menjadi sorotan pelaku pasar dan juga sentimen rilis data dari AS terutama data pengangguran juga akan rilis kamis malam. Berikut rekomendasi saham yang diperkirakan akan bergerak menguat hari ini berdasarkan analisa fundamental dan tekhnikal yang diolah olaeg team research Marcomology :

1. Bukalapak.com Tbk ( BUKA)

Rekomendasi buy BUKA : 234-236 TP1 250 TP2: 258 SL: 228

2. Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX)

Rekomendasi buy MPMX : 1035-1040 TP1 : 1120 TP2 : 1170

3. Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS)

Rekomendasi buy BESS : 185-190 TP1 : 204 TP2: 226 SL: 174

4. WIR ASIA Tbk (WIRG)

Rekomendasi buy WIRG : 145 TP1: 153 TP2: 168 SL: 139

5. Soechi Lines Tbk (SOCI)

Rekomendasi buy SOCI : 195 TP1: 202 TP2 : 212 SL : 189

Berita Terbaru
Minggu, 03 Agu 2025 09:04 WIB

Artsub 2025: Ketika Monsinyur Didik Menikmati Seni, Surabaya Jadi Lebih Hangat

Kilasbisnis.com, Surabaya - Sabtu sore, Balai Pemuda Surabaya mendadak lebih ramai dari biasanya. Bukan karena ada konser dangdut atau bazar kuliner, melainkan
Minggu, 03 Agu 2025 08:59 WIB

Artsub 2025 Resmi Dibuka, Giring Ganesha Optimistis Surabaya Jadi Episentrum Seni Rupa

Kilasbisnis.com, Surabaya - Pameran seni rupa kontemporer Artsub 2025 resmi dibuka di kompleks Balai Pemuda Surabaya, Sabtu sore, 2 Agustus 2025. Wakil Menteri
Sabtu, 02 Agu 2025 13:44 WIB

Pertamina Patra Niaga Gelar UMK Academy 2025, Dorong UMKM Naik Kelas dan Berdaya Saing

Kilasbisnis.con, - Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus kembali menggelar program UMK Academy 2025 sebagai upaya mendorong pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Jumat, 01 Agu 2025 15:33 WIB

Pengadilan Tetapkan PT KAI Daop 8 Surabaya sebagai Pemilik Sah Rumah di Jalan Penataran No. 7

KILASBISNIS, SURABAYA -  PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menyambut baik putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang menyatakan aset
Jumat, 01 Agu 2025 15:27 WIB

SIG Jaga Profitabilitas Semester I 2025 Lewat Efisiensi dan Lonjakan Ekspor

KILASBISNIS, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG berhasil menjaga profitabilitas di tengah tantangan pasar domestik sepanjang semester I 2025.
Jumat, 01 Agu 2025 15:15 WIB

Lenovo Luncurkan Ekosistem Legion Terbaru di Indonesia

KILASBISNIS, Jakarta - Lenovo resmi meluncurkan ekosistem Lenovo Legion terbaru yang didukung oleh prosesor Intel® Core™ Ultra HX di Indonesia. Produk ini di