x kilasbisnis.com skyscraper
x kilasbisnis.com skyscraper

Strategi Tangani Dampak El Nino pada Sektor Pertanian: Kementan Gelar Gernas dan Perkuat Kerja Sama dengan Satgas Pangan

Kilasbisnis.com, Jakarta — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak buruk El Nino terhadap sektor pertanian dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen hari ini. Cuaca ekstrim panas El Nino berpotensi menyebabkan kekeringan ekstrim pada ratusan ribu hektar lahan petani. Kementerian Pertanian (Kementan) telah meluncurkan Gerakan Nasional (Gernas) penanggulangan El Nino yang melibatkan penambahan pertanaman sebesar 500.000 hektar di 10 provinsi dan 100 kabupaten.

"Untuk mengantisipasi dampak buruk El Nino, kami sedang melakukan Gernas (Gerakan Nasional) penanggulangan El Nino pada 500 ribu hektar di 10 provinsi dan 100 kabupaten," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Rabu (30/8/2023), yang juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube DPR RI.

Dalam rapat kerja tersebut, Mentan Syahrul Yasin Limpo menjelaskan bahwa Gernas tersebut dilaksanakan di 6 provinsi utama, seperti Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan, serta 4 provinsi pendukung seperti Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, dan Nusa Tenggara Barat. Salah satu langkah yang diambil adalah mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan menjadi zona merah, kuning, dan hijau. Mentan juga menyebut bahwa sebagian besar provinsi berada dalam zona kuning dan hijau, namun zona merah terdapat di Papua, Bali, dan Banten.

Lebih lanjut, Mentan memaparkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak negatif dari El Nino. Upaya pertama adalah mengidentifikasi dan memetakan (mapping) lokasi terdampak kekeringan dengan membaginya menjadi zona merah, kuning, dan hijau.

"Untuk mengantisipasi dampak El Nino, kami mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan serta membaginya menjadi daerah merah, kuning, dan hijau," papar Syahrul.

Mentan menambahkan bahwa Kementerian Pertanian telah membagi wilayah Indonesia menjadi 3 zona berdasarkan tingkat keparahan akibat El Nino.

"Zona pertama adalah zona merah yang memiliki status defisit, zona kedua adalah zona kuning yang memiliki sumber air cukup, dan terakhir zona hijau yang memiliki air melimpah," ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (30/8/2023).

"Dari 38 provinsi, zona merah terdapat di Papua, Bali, dan Banten. Namun, sebagian besar provinsi berada dalam zona kuning dan hijau, inilah yang kita perkuat," sambung Syahrul.

Selain itu, Kementerian Pertanian juga melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dengan meningkatkan ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) serta menyediakan benih tahan kekeringan dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Peningkatan ketersediaan air juga dilakukan melalui pembangunan atau perbaikan jaringan irigasi tersier dan pompanisasi. Kementerian Pertanian juga akan mengembangkan pupuk organik terpusat dan mandiri serta memberikan dukungan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) dan asuransi pertanian.

"Kami juga melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan dan menyediakan benih tahan kekeringan dan OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan)," kata Mentan.

Mentan Syahrul menambahkan, pihaknya juga mempererat kerja sama dalam pendataan penggilingan padi dan stok beras.

"Kerja sama ini, antara lain, meliputi pendataan stok padi di penggilingan seluruh Indonesia. Saya mohon kepada seluruh jajaran Kementan untuk memperkuat kolaborasinya dengan Satgas Pangan karena yang kita hadapi ini adalah El Nino dan krisis lainnya," ujarnya. Terkait kolaborasi tersebut, Ketua Satgas Pangan Mabes Polri Brigjen Whisnu Hermawan menyebutkan Satgas Pangan siap memberikan dukungan penuh terhadap jalannya program Kementan.

"Diantaranya adalah mengamankan stok beras melalui pendataan penggilingan padi di seluruh Indonesia. Terutama teman-teman di Polres untuk mengecek penggilingan sampai pada distribusinya," katanya.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan sektor pertanian dapat menghadapi dampak El Nino dengan lebih baik dan meminimalkan kerugian petani dalam menghadapi kekeringan yang berpotensi merusak hasil panen. (dhe)

Berita Terbaru
Jumat, 01 Agu 2025 15:33 WIB

Pengadilan Tetapkan PT KAI Daop 8 Surabaya sebagai Pemilik Sah Rumah di Jalan Penataran No. 7

KILASBISNIS, SURABAYA -  PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menyambut baik putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang menyatakan aset
Jumat, 01 Agu 2025 15:27 WIB

SIG Jaga Profitabilitas Semester I 2025 Lewat Efisiensi dan Lonjakan Ekspor

KILASBISNIS, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG berhasil menjaga profitabilitas di tengah tantangan pasar domestik sepanjang semester I 2025.
Jumat, 01 Agu 2025 15:15 WIB

Lenovo Luncurkan Ekosistem Legion Terbaru di Indonesia

KILASBISNIS, Jakarta - Lenovo resmi meluncurkan ekosistem Lenovo Legion terbaru yang didukung oleh prosesor Intel® Core™ Ultra HX di Indonesia. Produk ini di
Jumat, 01 Agu 2025 07:35 WIB

Operasi Patuh Semeru 2025: Angka Kecelakaan Menurun, Korban Meninggal Meningkat

Kilasbisnis.com,Surabaya - Selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Timur mengalami penurunan
Rabu, 30 Jul 2025 14:08 WIB

Ketum SP IMPPI di L20 Summit 2025: Pekerja Tak Boleh Ditinggalkan di Era AI

Kilasbisnis.com - Hari terakhir pelaksanaan L20 Summit 2025 di Johannesburg, Afrika Selatan, diwarnai dengan seruan tegas dari Ketua Umum Serikat Pekerja
Senin, 28 Jul 2025 15:14 WIB

PT BSI Gandeng FPIK UB, Perkuat Kolaborasi untuk Pengembangan Kawasan Pesisir Berkelanjutan

Kilasbisnis.com,Malang - PT Bumi Suksesindo (PT BSI), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (IDX: MDKA), resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Fakultas