Kilasbisnis.com, Surabaya - Siapa yang bisa membayangkan film animasi "Moana" dari Disney bisa diubah menjadi sebuah pertunjukan tari yang memukau tanpa satu pun dialog? Itulah keajaiban yang dihadirkan oleh Premiere School of Ballet dalam pertunjukan spektakuler yang berlangsung Sabtu, 1 Februari 2025. Dalam waktu satu jam, kursus balleT yang telah berdiri sejak 2001 ini berhasil menyihir penonton dengan kisah Moana yang disampaikan melalui gerakan tari yang memukau.
Pertunjukan ballet "Moana" dimulai dengan kisah Moana kecil, yang diiringi oleh lagu "How Far I’ll Go." Dalam sekejap, Moana kecil berubah menjadi Moana remaja, diperankan dengan gemilang oleh Farahdhila, murid Grade 5 di Premiere. Seperti dalam film, Moana kemudian berlayar mengarungi lautan untuk mengembalikan "Heart of Te Fiti" dan membebaskan pulau Motunui dari kutukan. Ia ditemani oleh Maui, manusia setengah dewa, yang diperankan oleh Michael, murid sekaligus pengajar dance hip hop di Premiere.
Perjalanan Moana dan Maui dipenuhi berbagai kejutan, mulai dari serangan bajak laut Kakamora, meteor yang bertaburan, hingga petualangan di goa kepiting raksasa Tamatoa. Puncak pertunjukan ini adalah pertemuan Moana dengan Te Ka, yang ternyata adalah Te Fiti. Meski tanpa dialog, alur cerita "Moana" sangat mudah dipahami, bahkan oleh penonton anak-anak. Pemilihan lagu yang tepat dan pembawaan karakter yang mendalam membuat Premiere School of Ballet sukses menyampaikan inti cerita Moana.
Tarian yang dinamis, enerjik, dan anggun dari murid-murid Premiere School of Ballet membuat penonton terpaku di kursi mereka. Sylvi Panggawean, ST, ARAD, RAD Teaching Certificate, selaku Principal & Artistic Director Premiere School of Ballet, mengungkapkan bahwa menciptakan produksi orisinal seperti ini bukanlah hal mudah. Persiapan memakan waktu sekitar lima bulan, mulai dari pemilihan lagu, pembuatan gerakan, hingga penyiapan kostum dan latihan intensif bagi murid-murid dari Surabaya dan cabang Premiere Malang. Menariknya, proses pembuatan koreografi hanya memakan waktu kurang dari satu bulan!
Sylvi Panggawean, ST, ARAD, RAD Teaching Certificate, selaku Principal & Artistic Director Premiere School of Ballet.
Sylvi mengakui bahwa beberapa bulan terakhir adalah periode tersibuk dalam sejarah Premiere School of Ballet. Setelah melaksanakan ujian ballet dengan Royal Academy of Dance London, baik guru maupun murid langsung fokus berlatih untuk pementasan "Moana." Belum lagi, ada beberapa proyek lain yang diikuti oleh murid-murid. Namun, berkat dukungan orang tua dan semangat anak-anak yang mencintai tari, semuanya berjalan dengan lancar.
"Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya acara ini: para guru, murid-murid Premiere, orang tua murid, dan para volunteer. Tak lupa, terima kasih sebesar-besarnya kepada sponsor kami—Duta Raya Makmur, Ban Leng, Kodomo, dan Mercure Hotels. Semoga karya orisinal ballet 'Moana' ini dapat menginspirasi para pelaku seni tari di Surabaya untuk berani berkarya, mengemas cerita dalam tarian panjang, dan memberikan kesempatan bagi penari untuk tampil di panggung besar," ujar Sylvi dengan penuh haru.
Editor : Sekar Arum Catur