Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo memberikan apresiasi khusus kepada PLN Nusantara Power atas pencapaian Key Performance Indicator PLN NP yang menembus nilai 106,31% yang tertinggi diantara Subholding dan Anak Perusahaan lainnya. PLN NP juga menyetorkan laba asosiasi perusahaan sebesar Rp 2,35 trilyun yang tertinggi sepanjang berdirinya PLN Nusantara Power.
Kilasbisnis.com, Jakarta – PLN Nusantara Power (PLN NP), subholding pembangkitan PT PLN (Persero), menutup tahun buku 2024 dengan catatan gemilang. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Kamis, 19 Juni 2025, PLN NP melaporkan laba bersih Rp12,91 triliun—melampaui target perusahaan hingga 129 persen. Capaian ini sekaligus menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah PLN NP.
Kontribusi PLN NP tak hanya berhenti di situ. Perusahaan ini menyetorkan laba asosiasi Rp2,35 triliun ke induk usaha, setara 13,23 persen dari total laba konsolidasi PT PLN (Persero) yang mencapai Rp17,76 triliun. “Kami memberikan apresiasi atas pencapaian KPI PLN Nusantara Power sebesar 106,31 persen, tertinggi di antara subholding dan anak perusahaan PLN lainnya. Kami berharap laba asosiasi ini terus bertumbuh seiring joint venture yang diciptakan PLN NP,” ujar Hartanto Wibowo, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero).
Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly Firmansyah, menyebutkan, lonjakan laba ini merupakan buah dari strategi efisiensi menyeluruh yang diterapkan sepanjang tahun. Perusahaan berhasil menekan biaya pokok produksi listrik hingga 11,4 persen di bawah target, serta meningkatkan penjualan listrik menjadi 63,42 TWh—atau 17 persen di atas target. Selain itu, penghematan biaya pemeliharaan dan efisiensi pembangkit turut mendorong value creation perusahaan.
Baca juga: PLN Nusantara Power Lepas 150 Tukik dan Satu Penyu Sisik di Pantai Pancer Door, Pacitan
“PLN Nusantara Power bukan hanya entitas bisnis, tetapi pilar penting dalam menjaga kedaulatan energi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat melalui pasokan listrik yang andal,” kata Ruly.
Tak hanya di sektor ketenagalistrikan, PLN NP juga berhasil mengembangkan bisnis di luar penjualan listrik. Tahun lalu, perusahaan membukukan pendapatan beyond kWh sebesar Rp985,59 miliar, atau 7,45 persen dari total kontribusi pendapatan beyond kWh PLN.
Dari sisi aset, PLN NP mencatatkan peningkatan signifikan berkat surplus revaluasi aset dan kemajuan proyek Add On PLTGU Muara Tawar. Total aset perusahaan kini mencapai Rp355,5 triliun.
Dengan sederet capaian tersebut, PLN Nusantara Power menatap 2025 dengan optimisme tinggi. Perusahaan berkomitmen mempercepat pertumbuhan bisnis berkelanjutan, memperluas kemitraan strategis, dan memainkan peran sentral dalam mewujudkan ketahanan energi serta transisi menuju masa depan rendah karbon di Indonesia. (*)
Editor : Ardhia Putri