Kilasbisnis.com, Surabaya - PLN Nusantara Power (PLN NP) kembali membuat gerakan inovasi hijau, melalui Unit Pembangkitan Tanjung Awar-awar, Tuban. Program yang mereka jalankan, bernama SIPANDU DESI (Sistem Pengembangan Agrikultur Terpadu Desa Sinergi Energi) sukses membawa pulang penghargaan Initiative Award 2025 untuk kategori Education and Future Talent.
Program ini bukan sekadar proyek sosial biasa. Ia adalah contoh bagaimana listrik, pertanian, dan pengetahuan bisa disatukan dalam satu sistem yang hidup dan berkelanjutan.
Baca juga: PLN Nusantara Power Bukukan Laba Tertinggi, Siap Kawal Transisi Energi Nasional
SIPANDU DESI lahir di dua desa: Kaliuntu dan Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Di sana, PLN NP mencoba menjawab dua tantangan besar sekaligus — energi bersih dan ketahanan pangan.
Mereka memasang PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) untuk sistem pengairan sawah, sekaligus memanfaatkan limbah jagung sebagai biomassa co-firing di PLTU. Hasilnya, emisi karbon turun hingga 11,5 ton CO₂ per bulan dan penggunaan solar berkurang 140 liter setiap musim tanam.
“Keberlanjutan bukan cuma soal seberapa banyak energi bersih yang kita hasilkan, yang lebih penting adalah seberapa dalam kita menyalakan pengetahuan, kemandirian, dan masa depan masyarakat,” ujar Direktur Utama PLN Nusantara Power, Ruly.
Ruly menambahkan batang dan daun jagung yang dulu hanya dibakar atau dibuang, kini punya nilai baru. Limbah itu diolah menjadi pakan silase — pakan ternak fermentasi yang bergizi tinggi dan tahan lama.
Bagi para peternak, ini seperti menemukan tambang emas di ladang sendiri. Mereka tak lagi tergantung pada pakan komersial yang mahal, terutama di musim kemarau. Biaya turun, produktivitas naik.
Program ini bukan hanya proyek di atas kertas. Sudah 122 penerima manfaat langsung — petani, peternak, lansia, dan warga prasejahtera — yang merasakan perubahan nyata.
Melalui pelatihan agrikultur terpadu dan penerapan teknologi energi bersih, masyarakat kini punya kemampuan baru dalam mengelola sumber daya pertanian secara efisien dan ramah lingkungan.
SIPANDU DESI kini berkembang menjadi Learning Centre. Bukan hanya untuk warga desa, tapi juga untuk akademisi, pemerintah daerah, dan komunitas yang ingin belajar tentang pertanian berkelanjutan berbasis energi hijau.
Baca juga: Sinergi PLN Nusantara Power dan Kementerian LH: Menanam, Menebar, dan Merawat
“Program ini bukan sekadar CSR,” kata Ruly. “Ini adalah model kolaborasi lintas sektor — energi, pendidikan, dan masyarakat — yang bisa direplikasi di banyak tempat lain.”
Dengan semangat Beyond kWh, PLN Nusantara Power tak hanya menyalakan lampu di rumah-rumah. Mereka menyalakan pengetahuan, kemandirian, dan harapan baru di pedesaan. Dari Tanjung Awar-awar, cahaya itu kini menyebar — bukan hanya dalam bentuk energi, tapi juga inspirasi.
Editor : Redaksi