Kilasbisnis.com,Surabaya – Pasca peristiwa pembakaran pos polisi di sejumlah titik di Kota Surabaya yang dilakukan oleh massa aksi. Warga surabaya bersama driver ojek online membersihkan puing puing sisa pembakaran.
Seperti yang terlihat di tiga lokasi berbeda pertama, pos polisi Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani, kedua pos polisi depan KBS Jalan Raya Darmo dan terakhir pos polisi Taman Bungkul.
Eko Setiawan (50), seorang pengemudi ojol yang telah berprofesi selama 9 tahun, mengungkapkan bahwa aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas kerusakan yang terjadi.
“Demo boleh, tapi tolong jangan rusak kota ini. Surabaya ini rumah kita, tempat kita mencari nafkah,” ujarnya saat ditemui di lokasi pembersihan.
Para pengemudi ojol ini bahu-membahu membersihkan puing-puing dan serpihan bekas kerusuhan. Mereka mengumpulkan sampah, menyapu jalanan, serta membersihkan sisa-sisa pembakaran. Biaya untuk kegiatan pembersihan ini sepenuhnya ditanggung secara swadaya oleh para pengemudi ojol.
Pembagian wilayah pembersihan dilakukan berdasarkan lokasi pos polisi yang dirusak dan dibakar. Setiap pos polisi diisi oleh 10 hingga 20 orang pengemudi ojol. Mereka bekerja dengan semangat gotong royong untuk memulihkan kondisi kota Surabaya.
Adapun beberapa pos polisi dengan kerusakan terparah diantaranya, pos polisi depan Kebun Binatang Surabaya, pos polisi Taman Bungkul, dan pos polisi dekat Taman Pelangi Surabaya.
Seperti yang diketahui, berdasarkan pantauan Jatimtoday.co.id, akibat dari peristiwa pada Jumat (29/8/2025) lalu, setidaknya 25 sepeda motor terbakar, belasan pos polisi rusak, dan satu kantor Polsek Tegalsari mengalami kerusakan parah.
Aksi bersih-bersih yang dilakukan oleh para pengemudi ojol ini diharapkan dapat meringankan beban pemerintah kota dalam memulihkan kondisi Surabaya.
Inisiatif para pengemudi ojol ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Banyak warga Surabaya yang memberikan dukungan dan ucapan terima kasih atas kepedulian mereka. Aksi ini menjadi contoh nyata bahwa masyarakat Surabaya memiliki rasa cinta dan tanggung jawab terhadap kotanya.
Editor : Redaksi
