Kilasbisnis.com, Surabaya - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menggelar doa bersama dan seruan moral di Lapangan Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya, Rabu malam, 3 September 2025. Acara yang diikuti pimpinan, dosen, dan mahasiswa itu ditandai dengan penyalaan lilin sebagai simbol doa untuk kesembuhan bangsa di tengah situasi sosial yang memanas.
Seruan Damai
Rektor Unesa, Nurhasan atau Cak Hasan, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian kampus. “Ini seruan damai, seruan moral penyejuk jiwa agar semua menahan diri dan menciptakan suasana kondusif,” ujarnya.
Rektor Unesa, Prof.Dr.Nurhasan,M.Kes, saat doa bersama untuk negeri bersama pimpinan serta civitas academica mahasiswa dan dosen di Lapangan Rektorat Unesa Kampus 2 Lidah Wetan, Rabu, (3/9/2025) malam.
Sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia, ia mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi serta meminta aparat mengedepankan pendekatan persuasif. “Harapannya ada evaluasi terukur dari pemerintah, DPR, dan aparat keamanan sehingga bangsa ini damai, adil, dan sejahtera,” katanya.
Suara Mahasiswa
Ketua BEM Unesa, Muhammad La Rayba Fie, menegaskan mahasiswa kampusnya tidak terlibat dalam aksi anarkis. “Kami murni menyuarakan aspirasi sosial. Kerusakan yang terjadi bukan bagian dari kami,” ujarnya. Ia mendesak pemerintah mengusut dalang kericuhan.
Dalam seruannya, civitas akademika Unesa menyampaikan belasungkawa kepada korban jiwa maupun luka-luka dalam aksi demonstrasi yang terjadi beberapa hari terakhir. Mereka menekankan agar aparat TNI dan Polri menghindari tindakan represif yang bisa membahayakan masyarakat, terutama kelompok rentan.
Unesa juga mendorong pemerintah dan lembaga negara untuk mengambil kebijakan yang berpihak kepada rakyat serta menjaga sikap agar tercipta suasana aman dan kondusif. Kepada masyarakat luas, mereka mengajak agar menahan diri, tidak mudah terprovokasi, dan menyampaikan aspirasi sesuai aturan hukum yang berlaku.
Selain itu, keluarga besar Unesa menyerukan kepada seluruh warganya untuk menjaga integritas dan kebersamaan demi memperkuat persatuan bangsa dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Doa bersama ditutup dengan harapan agar situasi nasional segera pulih dan masyarakat kembali hidup dalam suasana damai. (Nik)
Editor : Redaksi