MENU Minggu, 21 Sep 2025 03:43 WIB
x kilasbisnis.com skyscraper
x kilasbisnis.com skyscraper

UMKM Daun Agel Madura Naik Kelas, Produk Tembus Pameran

Kilasbisnis.com, Surabaya - Faiq tidak pernah membayangkan. Daun agel yang dulu hanya dianggap sampah di kampungnya, kini bisa jadi barang pameran. Bahkan harganya bisa tembus Rp1 juta. 

“Semuanya dimulai dari nol,” kata Faiq, pelaku UMKM olahan daun agel di Madura. 

Ia bercerita. Dulu, ia dan teman-temannya hanya tahu menganyam seadanya. Tidak ada catatan keuangan. Tidak ada pembukuan. Apalagi Instagram. 

Lalu datanglah program pembinaan. Mereka dilatih. Mulai dari cara mencatat arus kas, memberi merek produk, sampai masuk ke dunia digital marketing. 

“Awalnya kami bahkan tidak tahu cara bikin akun Instagram. Sekarang, kami sudah bisa jualan di e-commerce,” ujar Faiq. 

Program itu tidak sembarangan. Peserta dipilih. Harus berkelompok. Harus ada kebersamaan. Dari situlah terbentuk kelompok usaha. Ada ketua. Ada sekretaris. Ada bendahara. 

“Setiap transaksi harus tercatat. Itu sudah jadi kebiasaan baru setelah kami dilatih,” tambahnya. 

Tidak berhenti di situ. Mereka juga diberi akses pembiayaan. Bahkan difasilitasi ikut pameran. Dua kali sudah mereka ikut. Tahun lalu dan tahun ini. 

Bagi sebagian besar ibu-ibu, pengalaman itu luar biasa. Banyak yang baru pertama kali masuk hotel. Baru pertama kali ikut pelatihan onboarding. 

Pesertanya pun beragam. Ada yang lulusan SD. Ada yang SMA. 

Kini, di Jawa Timur ada empat kelompok UMKM binaan serupa. Tiga di Madura: daun agel, eco print, dan konveksi. Satu lagi di Surabaya, Lakarsantri: catering kue. 

Produk dari daun agel paling menarik perhatian. Harganya bervariasi. Dari Rp50 ribu sampai Rp1 juta. Tergantung jenis dan kualitas. 

Bank Indonesia menyebut usaha seperti yang dijalankan Faiq ini dulunya masuk kategori UMKM subsisten. Usaha kecil yang hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Tapi kini berbeda. Mereka sudah naik kelas. Tidak lagi sekadar bertahan hidup. Mereka sudah belajar mencatat. Belajar memasarkan. Belajar percaya diri. 

“Yang dulu tidak pernah terbayang, sekarang jadi kenyataan. Kami bisa ikut pameran. Bisa jualan online. Bisa punya produk yang dihargai tinggi,” kata Faiq dengan mata berbinar. 

Dari nol. Dari daun yang dianggap tak berguna. Kini jadi karya bernilai. (Nik)

Berita Terbaru
Minggu, 14 Sep 2025 21:37 WIB

Audisi Indonesian Idol 2025 di Surabaya Diserbu Peserta, Antusiasme Pecah Sejak Pagi

Kilasbisnis.com, Surabaya – Audisi Indonesian Idol season 14 di Surabaya berlangsung meriah pada Sabtu (13/9). Ratusan peserta dari berbagai daerah memadati l
Minggu, 14 Sep 2025 21:32 WIB

Ekonomi Syariah Global Tembus USD3,88 Triliun, Indonesia Bidik Posisi Nomor Satu Dunia 2029

Kilasbisnis.com, Surabaya – Ekonomi syariah kini bukan hanya soal ibadah. Ia sudah jadi sistem kehidupan. Dari Surabaya, semangat itu kembali digelorakan. Dari
Minggu, 14 Sep 2025 10:59 WIB

FESyar Jawa 2025 di Surabaya: Sinergi Ekonomi Syariah untuk Kemandirian dan Pertumbuhan Regional

Kilasbisnis.com, Surabaya — Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Jawa 2025 resmi dibuka di Surabaya. Ajang tahunan ini mengusung tema *“Sinergi Ekonomi dan Keu
Sabtu, 13 Sep 2025 00:20 WIB

FESyar Jawa 2025 Resmi Dibuka di Surabaya, Bank Indonesia Targetkan Transaksi Bisnis Syariah Rp35 Miliar

Kilasbisnis.com, Surabaya - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur resmi membuka Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2025 di
Jumat, 12 Sep 2025 17:35 WIB

SIG Bidik Ekspor dan Perkuat Pasar Mikro di Tengah Lesunya Industri Semen

Kilasbisnis.com, Surabaya - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG menyiapkan strategi baru untuk menghadapi ketatnya persaingan industri semen nasional
Rabu, 10 Sep 2025 11:08 WIB

Sambut HUT ke-70 Lalu Lintas, Dirlantas: Baksos, Bakes, dan Khitanan Massal untuk Nelayan Kenjeran

Kilasbisnis.com, Surabaya – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) dan bakti kesehatan (bakes) di Kantor K