Kilasbisnis.com, Surabaya: PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau yang lebih dikenal dengan bankjatim berhasil meraih penghargaan High Dividen dalam acara Malam Apresiasi Emiten: Launching Indeks Tempo-IDNFinancials 52. Penghargaan tersebut diterima oleh Pjs. AVP Manajemen Investor bankjatim, Derry Widya Ariyanta pada Jumat, 23 Juni 2022, di Hotel Fairmont Jakarta. Selain masuk dalam Tempo-IDNFinancials 52, pada awal tahun 2023 lalu, bankjatim telah menjadi salah satu penghuni IDX High Dividen 20. Penghargaan yang diberikan kepada emiten dengan kode saham BJTM ini menunjukkan bankjatim terus konsisten membagikan dividen kepada investor dengan yield yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata suku bunga deposito atau surat berharga lainnya. Bankjatim telah memperlihatkan kinerja yang konsisten dalam membagikan dividen kepada pemegang saham selama lima tahun terakhir. Pemberian dividen terakhir tahun 2023 yang telah disetujui oleh RUPS Tahun Buku 2022 sebesar Rp 797,18 miliar atau 51,67�ri laba. ”Pembagian dividen yang meningkat setiap tahunnya menjadikan saham bankjatim sebagai salah satu saham favorit pilihan masyarakat dalam berinvestasi,” tuturnya. Oleh karena itu, masyarakat khususnya milenial, tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi saham bankjatim. Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman, menjelaskan bahwa pemberian dividen yang terus meningkat setiap tahunnya menjadi salah satu bukti nyata bankjatim dalam berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di Jawa Timur. “bankjatim yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Jatim, menjadi penyumbang PAD terbesar melalui dividen yang dibagikan,” lanjutnya. Bankjatim juga terus aktif menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) yang terdiri dari bidang pendidikan, kesehatan, dan sosial. Indeks Tempo-Idnfinancials52 yang diluncurkan oleh Tempo.co dan Idnfinancials.com adalah daftar 52 emiten dengan kinerja keuangan paling mumpuni di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam lima tahun terakhir. Indeks ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi investor muda, mulai dari generasi Z sampai Milenial, yang ingin berinvestasi di pasar modal. Indeks juga mencakup kategori High Growth, High Market Cap, dan Indeks Utama. Data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan tren kenaikan jumlah investor di pasar modal selama COVID-19 yang signifikan. Jumlah investor di pasar modal pada 2020 tercatat hanya 3,88 juta. Namun, pada tahun 2022, jumlahnya melonjak menjadi 10,31 juta dan pada Mei 2023, mencapai angka 11,06 juta. Di sisi usia, investor di pasar modal tercatat 57,81�rusia di bawah 30 tahun dengan total aset sebesar Rp 49,22 triliun. Adanya tren kenaikan jumlah investor, terutama di kalangan generasi digital yang melek teknologi, mandiri, serta punya perspektif global menjadi peluang besar bagi bankjatim untuk terus memberikan investasi yang aman dan menguntungkan. (red)
Editor : Ardhia Putri