Kilasbisnis.com,Surabaya - Hari ke-11 pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru Pengamanan Idulfitri 1446 H Tahun 2025, Jumlah angka kecelakaan beserta fatalitas korban tewas di Jatim mengalami tren penurunan 34 persen, dibandingkan tahun 2024.
Tercatat tahun ini, jumlah angkat kecelakaan sekitar 350 kasus, sedangkan tahun 2024 silam, tercatat 527 kasus. Artinya, mengalami penurunan sekitar 34 persen, dengan selisih 117 kasus.
Jumlah korban meninggal dunia pada tahun ini, tercatat lima orang, sedangkan tahun 2024 silam, tercatat 24 orang. Artinya, mengalami penurunan sekitar 79 persen, dengan selisih 19 orang.
Kemudian, jumlah korban luka berat pada tahun ini, tercatat 23 orang, sedangkan tahun 2024 silam, tercatat 31 orang. Artinya, terjadi penurunan sekitar delapan persen, dengan selisih delapan orang.
Terakhir, jumlah korban luka ringan pada tahun ini, tercatat 577 orang, sedangkan tahun 2024 silam, tercatat 826 orang. Artinya, terjadi penurunan sekitar 30 persen, dengan selisih 249 orang.
Direktur Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan, data tersebut merupakan hasil pemantauan para personelnya tepat pada H+3 Lebaran Idulfitri 2025, Kamis (3/4/2025).
Nah, hari ini, merupakan hari ke-11 dalam pelaksanaan operasi yang sudah dimulai sejak Minggu (23/3/2025) hingga Senin (8/4/2025) mendatang.
Menurutnya, adanya tren penurunan kasus kecelakaan dan fatalitas pada hari kesebelasan ini, ia berharap situasi demikian dapat terus terjaga hingga puncak arus balik yang diprediksi pada berlangsung mulai Sabtu (5/4/2025) hingga Senin (7/4/2025).
"Kita berharap, menyisahkan 5-6 hari lagi, situasi ini bisa juga jaga dengan penggelaran kekuatan seluruh wilayah sekitar 15 ribu orang personel lebih kami terjunkan. Semua tergelar dipimpin para kapolres yang saat ini sedang mengantisipasi baik itu destinasi wisata ataupun arus balik," ujarnya di Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, pada Kamis (3/4/2025).
Menurut Komarudin, situasi lalu lintas di jalanan kawasan Jatim pada H+3 Lebaran Idulfitri 2025, Kamis (3/4/2025), terjadi anomali.
Kendaraan yang memadati ruas jalan di beberapa kawasan Jatim, bukan cuma kendaraan yang sedang melakukan arus mudik.
Namun, merupakan pengendara yang sedang melakukan mobilisasi untuk bersilaturahmi ke rumah sanak famili, atau menuju ke destinasi wisata.
"Mudah-mudahan dengan hari ini sudah terlihat arus balik yang mulai bergerak dengan prediksi yang kami perkiraan bahwa hari ini mungkin masih aktivitas masyarakat berwisata, mudah mudahan puncak tidak terlalu tinggi, yang kita prediksi tanggal 5-7, atau tepatnya besok, atau lusa, sampai minggu, akan menjadi puncak arus balik," ungkapnya.
Nah, mengantisipasi adanya kemacetan yang berpotensi terjadi pada simpul-simpul persiapan jalan di beberapa kawasan selama momen arus balik mendatang, Komarudin juga mengimbau agar masyarakat bisa menyiapkan pemilihan jalur alternatif menghindari kemacetan.
Kendati demikian, Ditlantas Polda Jatim tentu bakal secara real-time selama 24 jam non-stop melalui berbagai macam platform medsos atau kolaborasi media mainstream, memberikan perkembangan terbaru mengenai kondisi terkini situasi arus lalu lintas ruas jalan tol atau arteri yang menjadi jalur arus balik.
"Setiap jam kami informasikan melalui sosial media, harapan tentu masyarakat tidak terjebak pada titik titik yang sedang padat, sehingga bisa melalui jalur alternatif. Mulai dari Pasuruan, itu ada skenario tersendiri. Di Batu ada skenario tersendiri. Di Banyuwangi, Magetan, saat ini kita lihat masyarakat banyak wisata di Telaga Sarangan," katanya.
"Ini updatenya kami sampaikan ke masyarakat sehingga masyarakat bisa memilih jalur alternatif yang kita tawarkan, karena ada ruas jalan yang saat dilaporkan pada kondisi ncukup lengang," pungkasnya.
Editor : Redaksi