Kilasbisnis.com,Surabaya - Selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Timur mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, ironisnya, jumlah korban jiwa justru mengalami peningkatan.
Ditlantas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi menyampaikan Untuk jumlah kejadian laka lantas pada tahun 2024 tercatat sebanyak 662,Sementara tahun ini ada penurunan sebanyak 403 kejadian.
“Artinya secara kuantitatif angkanya menurun dan jika dipresentasi itu kurang lebih 39 persen penurunannya,” ujar Kombes Iwan Saktiadi, Rabu (31/7/2025).
Meskipun jumlah kecelakaan menurun, jumlah korban meninggal dunia justru naik dari 18 orang pada 2024 menjadi 23 orang pada 2025. “Artinya ada kenaikan kurang lebih 28 persen,” lanjutnya.
Di sisi lain, korban luka berat mengalami penurunan dari 61 orang menjadi 50 orang, atau turun sekitar 11 persen. Penurunan lebih tajam terjadi pada korban luka ringan, dari 1.012 orang pada 2024 menjadi 569 orang tahun ini, atau turun sekitar 24 persen.
“Ini cukup signifikan ini penurunannya. Kurang lebih 24 persen,” tambah Iwan.
Selain itu, kerugian material akibat kecelakaan lalu lintas selama Operasi Patuh Semeru 2025 juga mengalami penurunan cukup drastis. Tahun lalu, kerugian ditaksir mencapai Rp1.042.500.000, sedangkan tahun ini turun menjadi Rp672.920.000, atau turun sekitar 35 persen.
Operasi Patuh Semeru merupakan operasi tahunan yang digelar kepolisian untuk menekan angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan di berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur. Meski sejumlah indikator menunjukkan perbaikan, peningkatan angka korban jiwa menjadi perhatian serius dalam evaluasi penegakan disiplin berlalu lintas.
Editor : Ardhia Putri