Kilasbisnis.com,Surabaya - Tim traffic accident analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jatim, bersama Tim TAA Mabes Polri dan Tim TAA KNKT, telah melakukan olah TKP.
“Ditemukan fakta bahwa tidak ditemukan jejak pengereman. Kemudian ada benturan cukup panjang pada dinding kanan jalan dari arah atas ke bawah,” terang Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Iwan Saktiadi,” Selasa (16/9/2025) sore.
Baca juga: Sambut HUT ke-70 Lalu Lintas, Dirlantas: Baksos, Bakes, dan Khitanan Massal untuk Nelayan Kenjeran
Dari hasil pengecekan TKP tersebut didapati beberapa fakta lain, dimana dugaan kecepatan arah datangnya kendaraan sebelum lokasi tabrakan, diperkirakan hasil hitungan TAA, 64 sampai 80 Km/jam.
“Hasil olah TKP yang dilakukan tim traffic accident analysis (TAA) dari Polda Jawa Timur, pada awalnya kami mendapati beberapa fakta yang pertama adalah olah TKP itu dilakukan dengan range kurang lebih 60 meter yang diduga sebagai ujung titik tabrak pertama. Dimana bus hilang kendali dan menabrak dinding tebing sebelah kanan jalan dari arah meluncurnya bus dari atas ke bawah,” lanjut dia.
Selain itu disampaikan, titik tabrak 60 meter yang kemudian dilakukan olah TKP. Dimana sebelumnya juga menolong korban meninggal maupun luka dan langsung dibawa ke Puskesmas dan Rumah Sakit.
“Korban meninggal sudah teridentifikasi dan segera dibawa ke pihak keluarganya di Jember, sedangkan korban luka luka sehari setelahnya dipindahkan juga ke Rumah Sakit Bina Sehat yang ada di Jember karena penumpang tersebut merupakan keluarga besar dari tenaga kesehatan di Rumah Sakit Bina Sehat yang ada di Jember,” ungkap dia.
“Artinya pada sisi kemudi. jadi dari mulai ujung kemudian sampai ke belakang mengalami kerusakan cukup parah. Kaca pecah bodi juga mengalami deformasi, dimana itu menandakan ada benturan yang cukup keras pada badan bus sebelah kanan sehingga identifikasi korban yang meninggal,” tambah Dirlantas.
Dari keterangan beberapa saksi, yang dimintai keterangan, menyebutkan bahwa korban yang meninggal dunia ada pada sisi kanan bus yang duduk di sebelah sisi kanan bus, yang diidentifikasi row ke-4 ke belakang.
Mereka yang kami mintai keterangan penumpang yang ada pada row 1, 2 dan 3. artinya banyak kemungkinan nanti akan dalami dalam proses penyidikan.
“Sedangkan untuk kelayakan bus. Hasil pengecekan kondisi kelayakan bus, seluruh administrasi kelayakan bus dalam kondisi lengkap. artinya KIR dalam kondisi lengkap, kemudian administrasi lainnya, baik itu kendaraan maupun pengemudinya juga lengkap, seperti STNK, kemudian pengemudi sendiri, SIM juga sesuai dengan klasifikasi, dimana membawa kendaraan yang mengangkut penumpang atau bus umum,” tutup dia.
Kemudian kami melakukan pengujian narkoba atau obat-obatan kepada pengemudi. Hasilnya tidak didapati bahwa pengemudi dalam pengaruh obat-obatan apapun, artinya pengemudi dalam kondisi sadar dan sehat.
Editor : Redaksi