Dapat Gelar Honoris Causa di UNESA, Ini Peran dan Kontribusi 2 Perwira Tinggi Polri

kilasbisnis.com
Sumber Foto : Humas Unesa

Kilasbisnis.com, Surabaya – Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-59, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) memberikan gelar Doktor Honoris Causa kepada dua perwira tinggi Polri. Gelar tersebut diberikan sebagai penghormatan atas jasa dan kontribusi mereka dalam bidang ilmu teknologi kinerja dan sosiolinguistik.

Gelar tersebut diberikan kepada Komjen Pol. Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H., Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia atas jasa dan kontribusinya dalam pengembangan bidang ilmu teknologi kinerja dan Komjen Pol. Dr. (H.C). Drs. Anang Revandoko, M.I.Kom., Komandan Korps Brimob Polri atas jasa dan kontribusinya dalam pengembangan ilmu sosiolinguistik.

Baca juga: Mensos Gus Ipul Menangis Dengar Kisah Siswa Sekolah Rakyat Unesa Surabaya

Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., menegaskan bahwa gelar atau titel merupakan tanda kehormatan yang diberikan kepada tokoh atau seseorang yang memiliki kualifikasi akademik, profesional maupun yang memiliki prestasi dan kontribusi nyata bagi masyarakat. Menurutnya, peran penting dua jenderal bintang tiga tersebut sepanjang karir dan jabatannya tidak bisa diragukan lagi.

Komjen Pol. Andap Budhi Revianto misalnya yang memiliki jasa penting saat menjabat di berbagai posisi dan daerah, termasuk Kapolda berturut-turut tiga kali dan melahirkan inovasi pelayanan berbasis teknologi digital untuk masyarakat terkait kamtibmas.  Atas berbagai jasanya, alumni Akpol 1988 itu mendapat belasan tanda jasa dan kehormatan.

"Menarik menurut saya penelitian Komjen Pol. Andap tadi soal nilai PASTI atau profesional, akuntabel, sinergi, transparan dan inovatif di Kemenkumham dan ini bisa diterapkan di lembaga lain berbagai daerah," ucap Cak Hasan.

Begitupun dengan Komjen Pol. Anang yang memiliki banyak peran dan kontribusi. Di antara yang menarik perhatian Cak Hasan yaitu soal pengembangan bahasa atau strategi komunikasi sebagai media resolusi konflik masyarakat. Strategi komunikasi tersebut berangkat dari pengalaman panjang promovendus selama bertugas dan menjabat di berbagai posisi dan daerah rawan konflik.

"Temuan ini menjadi kebutuhan di tengah kehidupan sosial-masyarakat kita yang sangat beragam. Riset dan temuan ini luar biasa dan tentu akan kami tindaklanjuti dalam bentuk riset berkelanjutan di berbagai disiplin ilmu atau program studi di UNESA. Ini juga bisa diterapkan di berbagai lembaga atau para pimpinan lembaga," kata Cak Hasan.

Penyematan gelar kehormatan tersebut disaksikan langsung Prof. Yasonna Hamonangan Laoly, S.H., M.Sc., Ph.D., Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dan jajarannya, termasuk petinggi Brimob dan sejumlah anggota DPR RI, DPRD Jawa Timur hingga Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur.

Baca juga: Mensos Gus Ipul Tinjau MPLS dan Fasilitas Sekolah Rakyat Unesa Surabaya

Yasonna Laoly memberikan apresiasi atas temuan dan peran dua perwira tinggi Polri tersebut sehingga bisa mendapatkan penghargaan berupa gelar kehormatan dari UNESA. Suatu pemimpin organisasi besar, lanjutnya, harus mampu menerapkan sistem nilai dalam tata kelola SDM-nya seperti yang ditunjukkan Komjen Andap.

Lalu, bagaimana seorang jenderal yang harus bertempur menghadapi konflik seperti Komjen Anang yang menggunakan pendekatan yang humanis, pendekatan linguistik, budaya atau kearifan lokal untuk mencegah jatuhnya korban lebih besar. Untuk itu, pantas dan wajar menerima gelar tersebut.

"Saya ucapkan selamat memperingati Dies Natalis ke-59 UNESA. Selamat kepada dua promovendus dan terima kasih kami sampaikan kepada UNESA yang telah memberikan gelar honoris causa kepada dua jenderal yang capaian prestasinya luar biasa," tutupnya.

Sebagai informasi, pada kesempatan itu, Komjen Pol. Dr. (H.C.) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H., menyampaikan orasi ilmiah tentang "Penerapan Tata Nilai Pasti Terhadap Peningkatan Kualitas Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI". Sementara, Komjen Pol. Dr. (H.C.) Anang Revandoko, M.I.Kom., menyampaikan orasi "Bahasa sebagai Media Resolusi Konflik Masyarakat Indonesia". (Adm)

Baca juga: Vinda Maya, Doktor Baru Unesa yang Meneliti Komunikasi Krisis Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus

Editor : Redaksi

Ekonomi
Berita Populer
Berita Terbaru