Merek-Merek Makanan dan Minuman Legendaris yang Lahir Sebelum Indonesia Merdeka 1945 (Bagian 1)

Reporter : Ardhia Putri
Iklan Jaman Dulu Teh Botol Sosro. (Sumber gambar: Istimewa)

Kilasbisnis.com, Surabaya – Generasi milenial mungkin tidak menyadari bahwa beberapa merek makanan dan minuman yang mereka nikmati saat ini telah ada sejak sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Merek-merek ini masih eksis dan mampu bertahan dari gempuran modernisasi, globalisasi, dan digitalisasi. Kualitas produk yang diwakilinya menjadi faktor utama, namun strategi pemasaran yang jitu juga berperan penting dalam mempertahankan kepopuleran merek-merek ini.  Apa saja merek-merek yang melegenda tersebut? Ini dia:

1. Teh Botol Sosro

Teh Botol Sosro adalah merek minuman teh yang dikemas dalam botol dan beraroma melati yang dipasarkan oleh PT Sinar Sosro dengan slogannya "Apapun Makanannya Minumnya Tehbotol Sosro".

Sumber Gambar: Istimewa

Dulu, minuman kemasan ini dikenal dengan nama "Teh Cap Botol". Teh tersebut diproduksi dan dijual pertama kali oleh Soetjipto Sosrodjojo pada tahun 1940 dalam bentuk kemasan teh kering siap saji yang beraroma bunga melati. Teh ini merupakan campuran teh hijau dan bunga melati.

Sebenarnya, teh ini memiliki cita rasa yang enak dan segar. Hanya saja, cara meracik minuman teh yang buruk sering kali tidak bisa menghasilkan cita rasa yang optimal. Untuk mengatasi masalah ini, keluarga Sosrodjojo merancang ide untuk menjual teh ini dalam kemasan botol yang siap diminum. Pada tahun 1969, teh ini mulai dijual dalam kemasan botol dan menjadi produk teh pertama yang dijual dalam botol di Indonesia dan dunia.

Menariknya, menurut hasil penelitian majalah SWA, Teh Botol Sosro lebih digemari oleh masyarakat Indonesia daripada Coca-Cola. Hasil ini juga konsisten dengan penelitian Youthlab Indonesia pada tahun 2011, di mana 84% pemuda Indonesia lebih memilih Teh Botol Sosro daripada Coca-Cola.

2. Blue Band

Apabila ditanyakan merek margarin legendaris di Indonesia, hampir dapat dipastikan bahwa jawabannya adalah Blue Band. Margarin Blue Band biasanya dapat ditemui di dapur-dapur masyarakat Indonesia. Hal ini tidak mengherankan karena merek ini sudah hadir sejak sebelum Indonesia merdeka, tepatnya sejak tahun 1934 di Batavia (sekarang Jakarta).

Sumber Gambar: Istimewa

Pada tahun tersebut, banyak orang Belanda di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) membutuhkan produk margarin. Kemudian, merek margarin dengan pita biru ini diluncurkan di wilayah nusantara pada era pra-kemerdekaan.

Blue Band merupakan produk makanan pertama yang dihasilkan oleh Van den Bergh NV, yang merupakan gabungan dari perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris, yang dimiliki oleh Unilever. Margarin ini dengan cepat menduduki posisi penjualan yang lebih baik dibandingkan di Eropa. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Hindia Belanda saat itu merupakan koloni Belanda terbesar.

Sejak diluncurkan pertama kali, Blue Band sudah menjadi merek yang kuat dan mampu bersaing serta memimpin pasar dengan kompetitor utamanya, mentega dan margarin impor, seperti Palmboom.

Hingga saat ini, merek Blue Band masih memegang posisi sebagai pemimpin pasar produk margarin di Indonesia pasca perang kemerdekaan. Bahkan, dapat dikatakan bahwa Blue Band merupakan margarin legendaris di Indonesia yang memiliki kualitas yang sangat baik.

Menurut informasi dari situs resminya, Blue Band terus memberikan kualitas terbaik melalui setiap lini produknya. Produk-produk Blue Band mengandung Omega 3 & 6 yang diperkaya dengan vitamin dan mineral sebagai elemen pendukung tumbuh kembang anak. Keistimewaan lain dari brand margarin legendaris di Indonesia ini adalah fleksibilitas produk yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan memasak. Misalnya, dapat digunakan untuk memasak daging ayam, baking, spreading untuk menebarkan aroma harum pada kue, atau sebagai topping. Saat ini, Blue Band memiliki lini produk andalan seperti Blue Band Serbaguna, Blue Band Cake & Cookies, Blue Band Rice Mix, dan Blue Band Cokelat Compound.

3. Meises Ceres

Ceres meises sudah dikenal sebagai merek populer dan banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Rasa coklatnya yang enak dan manis membuatnya cocok digunakan sebagai tambahan pada roti sehari-hari, penghias dan penambah rasa pada kue bolu, roti tawar, kue terang bulan, donat, dan es krim.

Meses, meises, atau cokelat butir adalah butiran-butiran cokelat yang di Belanda disebut hagelslag, dan variasinya disebut muisjes. Konon, orang Indonesia yang mengenal hagelslag dari orang Belanda sulit mengucapkan kata "hagelslag". Kebetulan, meses banyak digemari oleh gadis-gadis kecil Belanda (meisje), sehingga teman makan roti ini ikut-ikutan disebut meisje dengan beberapa variasi ejaan: meses, meises, mises, atau meisyes.

Sumber Gambar : Istimewa

Pabrik ceres didirikan oleh orang Belanda pada tahun 1890 di Garut, Jawa Barat, sebagai industri coklat rumahan dengan nama NV Ceres. Pabrik ini didirikan atas kongsi bersama antara keluarga Vanhotten, pengusaha asal Belanda, dan Khoe Keg Goan, pengusaha Cina pribumi yang ahli dalam mengolah makanan.

Ketika Jepang akan menyerang Indonesia, kondisi tersebut membuat kongsi pengusaha Belanda dan Cina tersebut pecah. Dengan alasan keamanan, mereka akhirnya menjual perusahaan tersebut dengan harga murah sekitar tahun 1941-1942. Orang yang membeli perusahaan tersebut adalah Ming Chee Chuang asal Burma. Chuang melarikan diri dari Burma dan menetap di Bandung pada zaman Hindia Belanda. Chuang menjalani hidup dalam masa-masa yang sulit dan setelah tahun 1950, Chuang mengganti nama NV Ceres menjadi PT Perusahaan Industri Ceres.

Pada era 1950-an, coklat buatan Ceres sudah cukup dikenal. Coklat racikan tersebut sebenarnya sederhana, terbuat dari kakao, gula, dan susu yang diaduk-aduk. Tidak ada yang istimewa dari cara Chuang membuat coklat yang lezat tersebut. Salah satu produk Ceres yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah meises atau meses bermerek Ceres. Hebatnya, untuk menyebut meises atau meses, yang agak sulit dilafalkan oleh kebanyakan orang Indonesia, sebagian orang Indonesia kemudian menyebut semua meises atau meses tersebut sebagai Ceres. Meises Ceres kini hadir dengan berbagai variasi, seperti meses klasik berwarna cokelat, rasa susu, meses cokelat dengan campuran berwarna-warni, dan meses aneka warna. (adm)

*dari berbagai sumber

Editor : Ardhia Putri

Ekonomi
Berita Populer
Berita Terbaru