Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati.
Kilasbisnis.com, Surabaya — Piala Dunia U-17 yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Kota Surabaya pada 10 November 2023 mendatang telah mengambil langkah penting dalam persiapannya. Pemerintah Kota Surabaya telah mendapatkan persetujuan dari FIFA terkait logo komposit yang akan digunakan sebagai media promosi acara tersebut. Selain itu, pihak Pemerintah Kota juga tengah merancang desain maskot yang akan mewakili Kota Surabaya dalam ajang bergengsi ini. Rencananya, desain maskot akan segera diajukan kepada FIFA melalui panitia lokal.
Sebagai tuan rumah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mempersiapkan berbagai hal, mulai dari fasilitas di Stadion GBT, lapangan latihan, hingga pernak-pernik untuk menyambut acara bergengsi ini.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, menjelaskan bahwa persiapan tersebut termasuk melakukan perbaikan minor di beberapa area Stadion GBT, seperti toilet di tribun penonton, akses jalan masuk, dan lahan parkir. Terkait logo komposit, Wiwiek mengatakan bahwa logo tersebut akan digunakan sebagai salah satu media promosi Piala Dunia U-17 di Kota Surabaya dan telah disetujui oleh FIFA.
"Logo komposit sudah kami ajukan kepada FIFA melalui LOC (panitia lokal), mereka sudah menyetujuinya, tidak ada masalah. Kami juga telah menempatkan logo komposit tersebut di semua material promosi," ujar Wiwiek pada Selasa (3/10/2023).
Wiwiek menjelaskan bahwa logo komposit yang telah disetujui oleh FIFA akan diberikan kepada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya untuk diperbanyak melalui produk-produk UMKM lokal. "Logo komposit berbeda dengan maskot. Logo komposit hanya berupa logo, tetapi nantinya Dinkopdag akan menentukan bagaimana logo tersebut akan diaplikasikan," jelas Wiwiek.
Wiwiek mengungkapkan bahwa sebagai tuan rumah, Kota Surabaya juga akan memiliki maskot. Desain maskot di Kota Surabaya akan berbeda dengan Bacuya yang digunakan oleh FIFA. Ketika ditanya mengenai bentuk dan karakter maskot yang akan digunakan, Wiwiek tidak memberikan penjelasan secara detail.
Ia menambahkan bahwa saat ini maskot tersebut sedang dalam proses desain dan akan segera disampaikan kepada Wali Kota Eri Cahyadi, kemudian diusulkan ke FIFA melalui panitia lokal. "Hari ini, tim sedang mencoba mendesain ulang maskotnya. Saya yakin bahwa maskot tersebut akan mencerminkan kearifan lokal," tutupnya. (Sac)
Editor : Sekar Arum Catur