Kilasbisnis.com, Jakarta — September tahun depan, Gunung Geulis Country Club di Bogor akan kembali jadi saksi. Saksi betapa golf Indonesia tak pernah kehilangan gairah. The Indonesia Pro-Am presented by Combiphar & Nomura, turnamen golf internasional terbesar di tanah air, akan digelar 10–12 September 2025. Hadiahnya? US$150.000. Kalau dirupiahkan, sekitar Rp2,4 miliar. Bukan angka kecil untuk sebuah turnamen yang baru masuk tahun ketiga.
Turnamen ini bukan sekadar adu pukulan. Di sini, profesional dan amatir bermain satu lapangan. Saling mengasah, saling menantang. Format pro-am seperti ini memang sedang naik daun. Di Asian Development Tour (ADT), ajang ini sudah melahirkan nama-nama baru. Kevin C. Akbar, misalnya, yang tahun lalu jadi juara. Atau Tanapat Pichaikool dari Thailand, pemenang 2024. Mereka bukan sekadar menang—mereka membuktikan, dari Indonesia pun bisa lahir bintang golf Asia.
“Lewat turnamen ini, kami ingin menularkan semangat hidup aktif dan sehat. Kevin Akbar juara 2023 itu bukti, mimpi bisa dicapai,” kata Michael Wanandi, bos Combiphar. Sejak 2016, Combiphar memang konsisten mendukung ADT di Indonesia. Tak sekadar sponsor, tapi ikut membangun ekosistem golf nasional.
Nomura, lembaga keuangan global, juga turun gunung. Golf dijadikan bagian dari program CSR mereka. “Kami bangga bisa ikut mendorong pertumbuhan golf di Asia, khususnya lewat pengembangan atlet,” ujar Yohei Akasaki, Managing Director Nomura Singapore Limited.
Gunung Geulis sendiri bukan lapangan sembarangan. Dua course—West dan East—siap jadi arena. Medannya khas pegunungan, penuh tantangan. “Atmosfer bertanding di dua course sekaligus akan memberi pengalaman berbeda. Tak seperti turnamen ADT lain,” kata Agung Budiman, President Director Gunung Geulis.
Pegolf Indonesia pun sudah tak sabar. Peter Gunawan, misalnya, siap tampil habis-habisan. “Bermain di rumah sendiri itu energi tambahan. Saya ingin tampil maksimal,” katanya. Tak hanya pegolf pro, amatir pun dapat panggung. Andree Harahap, juara pro-am 2024, bilang banyak belajar dari duetnya dengan Galven Green, pegolf pro Malaysia.
The Indonesia Pro-Am 2025 akan diikuti 100 pegolf profesional dan 100 amatir. Formatnya: dua putaran pertama main individu dan beregu, lalu cut untuk tentukan siapa yang layak ke final.
Turnamen ini lebih dari sekadar kompetisi. Ia perayaan sportivitas, kolaborasi, dan mimpi. Sebuah panggung strategis bagi Indonesia untuk terus mencetak prestasi di dunia golf.
Editor : admin