Kilasbisnis.com, Surabaya – SMA Labschool UNESA 1 menghadirkan inovasi pembelajaran melalui program Pre University Class Inbound yang mulai digelar sejak 1 September.
Program ini memberi kesempatan siswa kelas X untuk mengikuti langsung perkuliahan di tiga program studi S-1 Universitas Negeri Surabaya (UNESA), yakni Sastra Inggris, Pendidikan Bahasa Jepang, dan Pendidikan Bahasa Mandarin.
Melalui program tersebut, para siswa tidak hanya mengasah kemampuan berbahasa asing, tetapi juga merasakan atmosfer akademik di perguruan tinggi. Dengan begitu, mereka diharapkan lebih siap sebelum benar-benar memasuki jenjang pendidikan tinggi.
Pada perkuliahan perdana mata kuliah Shokyu Nihongo yang berlangsung Selasa siang, 9 September 2025, sebanyak 16 siswa SMA Labschool UNESA membaur bersama mahasiswa semester satu jurusan Pendidikan Bahasa Jepang. Mereka diajar dengan metode pembelajaran inovatif yang mengacu pada standar internasional Common European Framework of Reference for Languages (CEFR).
Kurikulum diarahkan agar peserta mencapai level A2 atau tingkat dasar, yakni mampu berkomunikasi dalam situasi sederhana seperti memperkenalkan diri, berbelanja, atau menanyakan arah. Suasana belajar berlangsung cair. Para siswa dibagi ke dalam kelompok dan berinteraksi langsung dengan mahasiswa.
“Tidak kesusahan karena saya sudah terbiasa belajar banyak bahasa untuk mewujudkan cita-cita saya sebagai astronot,” kata Qianu Erlangga, siswa kelas X SMA Labschool UNESA.
Qianu Erlangga Siswa Kelas 10 SMA Labschool Unesa
Menurut Qianu, belajar bersama mahasiswa yang usianya terpaut tiga tahun bukanlah masalah. Ia justru merasa bisa menyesuaikan diri dengan cepat.
Direktur Labschool UNESA, Prof. Dr. Sujarwanto, menuturkan program ini menjadi langkah nyata menghadirkan pengalaman belajar yang lebih dari sekadar teori.
“Siswa kami berkesempatan merasakan dunia perkuliahan sejak dini, sehingga mereka lebih siap menghadapi tantangan akademik maupun global di masa depan,” ujarnya.
Untuk penilaian dilakukan sama, karen mereka dinilai memiliki kemampuan yang sama. Ini merupakan terobosan baru dalam memfasilitasi program akselerasi atau program percepatan pembelajaran.
(Kanan) Direktur Labschool Unesa, Prof. Dr. Sujarwanto, M.Pd. Dan (kiri) Kepala Pusat Akademik dan Kesiswaan Lab School, Ricky Setiawan, S.Pd.SD., M.Ed.
Kepala Pusat Akademik dan Kesiswaan Labschool UNESA, Ricky Setiawan menambahkan bahwa inisiatif ini sejalan dengan misi besar SMA Labschool UNESA 1 sebagai Sekolah Lima Bahasa.
“ kami berani mengklaim sebagai sekolah dengan lima bahasa dan kita fokus pada tiga bahasa asing , Inggris, Jepang dan Mandarin. Kita fasilitasi dengan percepatan 3 bahasa asing tersebut plus ekskulnya. Dengan adanya program ini, kami berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam penguasaan bahasa asing, tetapi juga memiliki kesiapan mental, akademik, dan budaya untuk bersaing di tingkat internasional,” katanya.
Editor : Ardhia Putri