Kilasbisnis.com, Lombok - Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus memastikan pasokan energi dalam kondisi aman selama gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025yang akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit, 3–5 Oktober mendatang.
Pj. Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Wahyu Dodi Tri Marianggodo, mengatakan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipatif untuk menjamin kebutuhan energi di Lombok tetap terpenuhi, mulai dari Avtur, BBM, hingga LPG.
“Untuk mendukung kelancaran event internasional ini, kami menambah pasokan Avtur, BBM, dan LPG di seluruh titik layanan utama. Misalnya di Bandara Internasional Lombok, kami melakukan build-up stok Avtur serta memperkuat koordinasi dengan maskapai dan otoritas bandara. Sementara untuk BBM transportasi darat, stok di SPBU juga ditingkatkan guna mengantisipasi lonjakan konsumsi kendaraan penonton MotoGP,” ujar Wahyu, Rabu (2/10/2025).
Selain BBM dan Avtur, kebutuhan LPG juga mendapat perhatian khusus. Pertamina menambah pasokan lebih dari 148.000 tabung LPG selama periode event untuk mendukung aktivitas UMKM, terutama sektor kuliner. Distribusi diperkuat melalui SPBE, agen, dan pangkalan resmi Pertamina di NTB.
Secara keseluruhan, konsumsi energi selama periode 29 September – 8 Oktober 2025 diproyeksikan meningkat signifikan. Konsumsi Avtur diperkirakan naik menjadi 140 KL per hari dari 91 KL, gasoline naik menjadi 1.739 KL per hari dari 1.578 KL, gasoil meningkat menjadi 596 KL per hari dari 560 KL, dan LPG diperkirakan melampaui rata-rata 475 MT per hari.
Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan kesiapan energi menjadi faktor krusial dalam menyukseskan ajang internasional ini.
“Kami berkomitmen memastikan pasokan Avtur, BBM, dan LPG dalam kondisi aman sehingga masyarakat, wisatawan, maskapai penerbangan, hingga UMKM dapat beraktivitas dengan lancar. Dukungan energi ini tidak hanya menyukseskan event balap dunia, tetapi juga memberi dampak positif bagi ekonomi lokal dan citra Indonesia di mata dunia,” tegas Roberth. (Nik)
---
Editor : Redaksi