Kilasbisnis.com, Surabaya – Sempat melemah tajam pada awal perdagangan Senin (14/08), tanpa diduga IHSG mampu terdorong naik signifikan ke zona hijau hingga akhir sesi perdagangan bursa, melonjak 30.19 poin atau menguat 0.44�n ditutup di level 6,910.17. Anomali yang terjadi dominan terdorong oleh emiten blue chip, antara lain SMGR (+1.9%), AMRT (2.12%), ASII (0.74%), BBNI (1.10%). Sebanyak 319 saham mengalami kenaikan harga, sedangkan 377 saham mengalami penurunan harga, dan 262 saham tidak mengalami perubahan harga, dengan nilai transaksi sebesar Rp4,86 triliun. Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan adalah WIFI sebanyak 38,444 kali senilai Rp69,8 miliar, kemudian KAYU sebanyak 36,115 kali senilai Rp39,8 miliar, dan IRSX sebanyak 27,774 kali senilai Rp13,5 miliar.
Saham dengan kenaikan terbesar dipimpin oleh AHAP dengan kenaikan 34.9%, diikuti oleh CUAN (+24.8%), BSML (+23.8%), KAYU (+19.6%), dan VTNY (+20%). Sedangkan saham dengan penurunan terbesar antara lain CYBR (-14.7%), COAL (-14.3%), VINS (-13.6%), dan PEGE (-12%).
Sementara itu, mayoritas bursa regional cenderung mengalami pelemahan terutama di kawasan Asia Pasifik, dengan Hangseng terkoreksi -1.58%, Singapore STI -1.41%, Kospi turun -0.79%, Shanghai SSEC melemah -0.34%, dan Nikkei Jepang yang turun cukup dalam -1.27%. Kenaikan IHSG ini patut diapresiasi di tengah kondisi ekonomi global yang terbaca belum stabil, seiring deflasi di China dan kenaikan suku bunga di AS dan Eropa yang menimbulkan banyak ketidakpastian dan kerawanan ekonomi global.
Sentimen politik domestik Indonesia dengan mulai mengerucutnya koalisi partai politik dan bergabungnya salah satu partai besar, Golkar, membuat investor domestik melihat kondisi politik yang mulai terang benderang dan potensi-potensi calon pemimpin negara dalam perhelatan Pemilu 2024 yang akan datang. Di sisi lain, kondisi ekonomi Indonesia juga cukup stabil dengan inflasi yang cukup rendah dan keberanian Bank Indonesia untuk tetap menahan suku bunga di tengah pelemahan mata uang rupiah juga menjadi isu positif.
Penulis : Ronald Marco, Praktisi Pasar Modal
Hari ini, rilis data ekspor dan impor serta neraca dagang Indonesia akan menjadi sentimen pada perdagangan bursa hari ini, serta rilisnya data ekonomi Tiongkok (data produksi industri, penjualan ritel, dan data pengangguran) akan menjadi fokus trader dan investor dalam mengambil keputusan dan menjadi penentu arah pasar hari ini.
Kondisi ekonomi Tiongkok yang terus mengalami pelemahan permintaan barang industri dan krisis hutang sektor properti patut terus dicermati karena sudah menjadi isu global yang dapat menekan pasar saham dan tentunya secara makro pada ekonomi negara-negara kawasan yang menjadi mitra dagang Tiongkok.
Secara teknikal, IHSG mampu ditutup di atas harga tertinggi pada Jumat minggu lalu, yang terbaca positif dengan akselerasi indikator stochastic yang kembali masuk ke dalam zona minor uptrend. Pola sideways masih terlihat seperti yang kami perkirakan minggu lalu, pergerakan di atas level resistance 6,920 diharapkan dapat bertahan agar potensi kenaikan lanjutan dapat terus terjadi. Pembalikan arah di bawah level 6,860 akan terbaca negatif dan IHSG kembali tertekan, dengan RSI masih berada pada area bearish. Saham-saham yang berpotensi menguat berdasarkan analisa fundamental dan teknikal tim riset Marcomology antara lain:
1. WIR ASIA Tbk (WIRG)
Rekomendasi buy WIRG: 134 TP1: 140 TP2: 150 SL: 129
2. Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI)
Rekomendasi buy KKGI: 494 TP1: 520 TP2: 545
3. Panin Financial Tbk (PNLF)
Rekomendasi buy PNLF: 310 TP1: 318 TP2: 328 SL: 300
4. Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK)
Rekomendasi buy TGUK: 102 TP1: 109 TP2: 116 SL: 97
5. Bukalapak.com Tbk (BUKA)
Rekomendasi buy BUKA: 236 TP1: 256 TP2: 284 SL: 228
Disclaimer: Ulasan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Editor : Redaksi