Kilasbisnis.com, Jakarta — Presiden Joko Widodo mengapresiasi IPB University yang berhasil melahirkan inovasi-inovasi di bidang pangan mulai dari hulu sampai hilir dalam rangka mengatasi krisis pangan. Dalam orasinya pada peringatan Dies Natalis IPB University ke-60, Presiden Jokowi menyatakan bahwa pengembangan inovasi di bidang pangan oleh IPB merupakan bentuk ketahanan pangan nasional yang merespons krisis pangan global.
"Saya setuju dan mendukung rencana IPB untuk memimpin inovasi pangan dan transformasi ekonomi Indonesia sebagai Middle Income Country melalui industrialisasi agromaritim 5.0. Saya berharap inovasi yang dihasilkan oleh IPB mampu menjadi solusi dalam mengatasi tantangan krisis pangan yang mengancam Indonesia dan dunia. Hal ini juga dapat menjadi terobosan dan langkah besar dalam menyelesaikan masalah pangan global serta menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," kata Presiden Jokowi dalam Sidang Terbuka di Dies Natalis IPB University ke-60 pada Jumat (15/9/2023) di Kampus IPB Dramaga Bogor, yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube IPB.
Sebelumnya, Jokowi diperkenalkan dengan sejumlah inovasi yang berhasil dilahirkan oleh IPB University, seperti varietas padi unggul, padi khusus yang dapat ditanam di lahan tandus, dan inovasi cabai merah berukuran besar. Inovasi-inovasi tersebut berhasil memukau Jokowi. Misalnya, varietas padi unggul yang mampu menghasilkan 12 ton per hektar, jauh lebih tinggi dari produksi padi nasional sekitar 8 ton per hektar (berdasarkan hasil Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada 2008-2021). Ia bahkan menginstruksikan Menteri Pertanian untuk mengadopsi inovasi tersebut.
"Saat saya tadi masuk, Pak Rektor sudah memperlihatkan banyak inovasi dari hulu sampai hilir yang dapat diaplikasikan dalam industri, dan saya harus mengakui, luar biasa. Pak Menteri Pertanian, ambil benih padi tadi. Dan cabai besar juga ambil, berikan kepada petani sebanyak-banyaknya. Barangnya sangat jelas," ujar Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa inovasi benih padi yang dikembangkan oleh IPB berhasil meningkatkan hasil panen beras, serta memperbesar ukuran komoditas sayur seperti cabe merah berukuran besar. Ia juga tertarik dengan teknologi hilirisasi produk pangan dan mengapresiasi branding produk yang dihasilkan oleh IPB.
"Ada rumput laut dan berbagai produk pangan dengan kemasan yang sangat modern dan brand yang dirancang dengan sentuhan marketing yang bagus," tutur Jokowi.
Namun, Presiden Jokowi juga menyadari bahwa untuk menemukan inovasi, tidak dapat hanya bergantung pada satu disiplin ilmu saja. Kerja sama antar disiplin ilmu diperlukan untuk menghasilkan inovasi yang berkualitas.
"Tidak bisa hanya dari satu disiplin ilmu, tetapi perlu kerja sama antar disiplin ilmu, bahkan trans-disiplin ilmu. Saat ini, semuanya saling terkait, dan saya menyambut baik perluasan disiplin ilmu yang diusulkan oleh Rektor. Kita membutuhkan ilmu multidisiplin untuk mengembangkan ekosistem pangan kita, seperti manajemen, teknologi canggih, kecerdasan buatan, stem cell, bioteknologi, big data, semuanya diperlukan," ujar Presiden Jokowi.
Terakhir, dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berharap IPB University dapat menjadi sarana untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Semoga dalam perayaan Dies Natalis ke-60 IPB semakin berkembang dan memberikan kontribusi dalam memecahkan permasalahan bangsa serta berkontribusi pada kemajuan bangsa. Saya ingin IPB menjadi sarana untuk menghasilkan insan unggul yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang baik, cinta Tanah Air, dan optimis," pungkas Jokowi. (Sac)
Editor : Sekar Arum Catur