Sumber gambar : Istimewa
Kilasbisnis.com, Surabaya - Sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi di Indonesia, penjualan ritel sepeda motor baru mencatatkan pertumbuhan sebesar 12 persen (YoY) menjadi 6,0 juta unit. Sementara itu, penjualan ritel mobil baru, mengalami penurunan sebesar 2 persen (YoY) menjadi 998 ribu unit di FY23.
Mengingat penetrasi mobil masih rendah, terdapat potensi pertumbuhan penjualan mobil ke depannya.
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila mengungkapkan, pihaknya berhasil memperkuat bisnis otomotifnya di tahun 2023 dengan kenaikan pangsa pasar mobil baru dan sepeda motor baru masing- masing sebesar 5 persen dan 10 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 4,0 persen dan 8,2 persen.
Di segmen non-otomotif, perusahaan berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan terutama pada pinjaman multiguna.
"Sehingga sepanjang tahun 2023, pembiayaan baru kami tercatat mengalami kenaikan sebesar 31 persen YoY menjadi Rp41,6 triliun dan piutang pembiayaan yang dikelola Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) tumbuh sebesar 25 persen menjadi Rp55,7 triliun.
Sepanjang tahun 2023, pembiayaan baru di segmen syariah mengalami kenaikan sebesar 34 persen YoY menjadi sebesar Rp8,9 triliun atau mewakili 21 persen dari total pembiayaan baru.
Ekspansi pembiayaan syariah ini didukung oleh kegiatan pemasaran yang agresif, ekspansi dari kanal-kanal penjualan di komunitas syariah, kampanye edukasi masyarakat, dan produk- produk seperti AMANAH (Adira Multi Dana Syariah), sebuah solusi multi-financing yang didasarkan pada prinsip-prinsip syariah.
Secara regional, pembiayaan baru Adira Finance wilayah Jawa Timur di 2023 tercatat mencapai Rp3,2 triliun, naik 32 persen YoY. Kenaikan ini terutama didorong pertumbuhan pembiayaan baru segmen mobil dan non otomotif masing-masing sebesar 49 persen YoY dan 37 persen YoY.
Sementara itu, pembiayaan baru segmen sepeda motor tumbuh sebesar 21 persen YoY. "Secara keseluruhan, area Jawa Timur berkontribusi sekitar 8 persen dari total pembiayaan baru Adira Finance,” kata Kanwil Jawa Timur, Agus Hartanto.
Sebagai dukungan untuk Indonesia atas upaya transisi ke energi bersih, Adira Finance juga menyediakan pembiayaan kendaraan listrik (EV) baik sepeda motor maupun mobil melalui kemitraan dengan berbagai produsen dan dealer merek kendaraan listrik.
Hingga Desember 2023, pembiayaan kendaraan listrik di Adira Finance terus menunjukan tren kenaikan signifikan hingga mencapai Rp189 miliar.
"Peningkatan ini sejalan dengan antusiasme masyarakat terhadap kendaraan listrik yang terus meningkat, tersedianya beragam merek kendaraan Listrik, serta keberlanjutan dukungan dari Pemerintah dalam bentuk insentif pajak penjualan,” ungkapnya.
Adira Finance terus melakukan ekspansi jaringan bisnis secara selektif di daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi. Per 31 Desember 2023, Adira Finance telah mengoperasikan 466 jaringan bisnis di seluruh Indonesia, naik dari 459 pada akhir 2022.
Dari sisi keuangan, Adira Finance berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 21 persen YoY menjadi Rp1,94 triliun pada tahun 2023. Pertumbuhan ini terutama didorong meningkatnya total pendapatan sebesar 14 persen YoY menjadi Rp9,5 triliun yang relatif sejalan dengan tumbuhnya pembiayaan baru Perusahaan.
Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing- masing menjadi 8,6 persen dan 18,7 persen.
Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal dari bank (baik bank dalam negeri maupun luar negeri) dan pasar modal (obligasi lokal dan sukuk mudharabah).
Per posisi Desember 2023, Pembiayaan Bersama mewakili 47�ri piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman Perusahaan pada Desember 2023 meningkat sebesar 53 persen YoY menjadi Rp16,1 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, dan sukuk masing-masing memberikan kontribusi 58 persen:42 persen.
Hasilnya, gearing ratio stabil yaitu sebesar 1,5 kali pada Desember 2023. Pada November 2023, Perusahaan telah menerbitkan Obligasi PUB VI Tahap II dan Sukuk Mudharabah V Tahap II tahun 2023 senilai Rp 1,55 triliun dengan oversubscribe 2,6x.
Adira Finance telah menandatangani fasilitas Social Loan dengan Bank Mandiri pada 23 Januari 2024. Melalui fasilitas Social Loan ini, Adira Finance memperluas akses pembiayaan bagi pengusaha yang memiliki keterbatasan layanan pembiayaan dari bank.
Perusahaan berharap melalui penerimaan dana dari Social Loan ini dapat mendukung pertumbuhan UMKM guna memberikan kontribusi kepada perekonomian nasional dan juga kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Penjualan di industri otomotif diharapkan dapat tetap tumbuh di 2024, mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang diperkirakan tetap stabil di tahun 2024 yang didukung dengan konsumsi rumah tangga yang kuat . Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil baru di 2024 relatif stabil yaitu sebesar 1,1 juta unit.
Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memproyeksikan penjualan sepeda motor baru akan mencapai 6,2-6,5 juta unit.
Selain itu, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memproyeksikan pertumbuhan pada piutang pembiayaan dari perusahaan-perusahaan multifinance sebesar 12-13 persen di tahun 2024.
Oleh karena itu, Adira Finance menargetkan pembiayaan baru di tahun 2024 dapat tumbuh sekitar 12 -14 persen dari pencapaian tahun 2023. (sac)
Editor : Sekar Arum Catur