Kilasbisnis.com, Jakarta- Bogasari menunjukkan komitmennya dalam mendukung sertifikasi halal bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang merupakan mayoritas pelanggan mereka. Bogasari menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk memfasilitasi proses sertifikasi halal bagi UKM makanan di Kelurahan Lagoa dan Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara.
"Sejak awal berdiri, Bogasari telah menjadi bagian dari komunitas di dua kelurahan ini. Kami tidak hanya bertetangga, tetapi sudah seperti saudara terdekat. Berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) telah kami jalankan selama puluhan tahun. Kali ini, kami ingin membantu memfasilitasi sertifikasi halal bagi pelaku usaha warung makan sesuai dengan program halal pemerintah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Franciscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari, dalam siaran pers, Rabu (12/2/2025).
Komitmen Bogasari dalam program sertifikasi halal UKM telah berlangsung lama. Pada tahun 2020 dan 2022, hampir 100 UKM dibantu untuk mendapatkan sertifikasi halal, dari awal proses hingga penerbitan sertifikat.
Pada tahun 2023 dan 2024, sekitar 650 UKM di seluruh Indonesia difasilitasi oleh Bogasari untuk mendapatkan sosialisasi halal dari World Halal Nahdlatul Ulama (WHCNU).
"Ini adalah wujud komitmen kemitraan Bogasari untuk terus tumbuh bersama UKM. Kami menghargai dan berterima kasih kepada BPJPH atas kerja sama dalam sertifikasi UKM," tambah Franciscus.
Menurut Franciscus, jika setiap perusahaan atau industri di DKI Jakarta membantu proses sertifikasi halal UKM di wilayahnya, program ini akan lebih cepat terselesaikan. Terlebih jika dilakukan oleh industri di seluruh Indonesia, penyelesaian sertifikasi halal UKM akan semakin cepat.
Di wilayah sekitar pabrik Bogasari di Jakarta, terdapat sekitar 200 UKM warung makan di Kelurahan Lagoa dan Kelurahan Kalibaru yang berpotensi untuk disertifikasi halal.
MoU ini ditandatangani oleh Franciscus Welirang dan Ahmad Haikal Hassan, Kepala BPJPH. Turut hadir dalam penandatanganan ini, Lurah Lagoa Syaiful dan Lurah Kalibaru Rusmin.
Ahmad Haikal Hassan juga berkunjung ke pabrik Bogasari Flour Mills di Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang merupakan pabrik tepung terigu pertama di Indonesia, beroperasi sejak 29 November 1971.
Dalam sambutannya, Ahmad Haikal menyatakan kebanggaannya atas komitmen Bogasari dalam mendukung sertifikasi halal, tidak hanya untuk usahanya sendiri, tetapi juga untuk UKM pelanggan mereka. Ia berharap komitmen ini terus berlanjut, mengingat masih banyak UKM makanan dan minuman di Indonesia yang belum tersertifikasi halal.
Ahmad Haikal juga menyoroti bahwa Indonesia tertinggal dalam urusan halal dibandingkan negara lain. "Produksi halal dunia tahun lalu mencapai lebih dari 20 ribu triliun, namun Indonesia hanya berkontribusi 600 triliun. Ini karena banyak pengusaha Indonesia tidak tertib dalam urusan halal," jelasnya.
Ketua Sekretariat Halal Bogasari, Aryono Adityo, menambahkan bahwa komitmen sertifikasi halal Bogasari telah berlangsung sejak 1996. Saat ini, Bogasari memiliki 63 Auditor Internal Halal dan 14 Penyelia Halal yang tersertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Sertifikasi Halal Bogasari juga terintegrasi dengan Sistem Manajemen Mutu dan Keamanan Pangan.
Editor : Ardhia Putri