PLN Nusantara Power Tanam Ribuan Pohon Bersama Menteri Lingkungan Hidup di Hulu Brantas, Dukung Masa Depan Energi Bersih Jawa Timur

Reporter : Ardhia Putri

Menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup, PLN Nusantara Power secara rutin menyelenggarakan aktivitas penanaman pohon di berbagai daerah di Indonesia. PLN Nusantara Power pada tahun 2024 sudah menanam lebih dari 200.000 pohon. Di tahun ini jumlah pohon yang telah PLN NP tanam mencapai 133.632 dengan total luasan area mencapai 87 Ha.


Kilasbisnis.com, Surabaya – Upaya menjaga keberlanjutan lingkungan di hulu Sungai Brantas kembali digalakkan. Pada Kamis, 17 Juli 2025, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) RI, Hanif Faisol Nurofiq, memimpin langsung aksi penanaman pohon di Arboretum Sumber Brantas, Kota Batu, Malang. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara PLN Nusantara Power (PLN NP), Perum Jasa Tirta I, dan Pemerintah Kota Batu.

Baca juga: PLN Nusantara Power Bukukan Laba Tertinggi, Siap Kawal Transisi Energi Nasional

Arboretum Sumber Brantas merupakan kawasan konservasi vital yang menjaga debit dan kualitas air Sungai Brantas, sekaligus menjadi habitat bagi lebih dari 100 spesies pohon dan beragam fauna. Sebagai titik nol Sungai Brantas, kawasan ini menjadi sumber kehidupan utama bagi sepertiga masyarakat Jawa Timur yang menggantungkan kebutuhan airnya pada aliran sungai tersebut.

Aksi penghijauan ini menjadi bagian dari komitmen bersama pemerintah dan dunia usaha dalam memulihkan ekosistem hulu Sungai Brantas. Menteri Hanif Faisol Nurofiq menegaskan, upaya penanaman pohon bukan hanya menambah tutupan lahan hijau, tetapi juga menanam harapan untuk masa depan yang lebih lestari. “Kami ingin mengembalikan daya dukung DAS Brantas sebagai hulu yang kuat. Penanaman pohon hari ini adalah investasi untuk generasi mendatang,” ujarnya.

Selain menjaga kelestarian lingkungan, Arboretum Sumber Brantas juga berperan penting dalam mendukung keberlanjutan Waduk Karangkates. Waduk ini menjadi penyedia air baku, irigasi, dan sumber energi listrik di wilayah tersebut. Di masa depan, kawasan ini juga akan menopang rencana pembangunan PLTS Apung di Waduk Karangkates, sebagai solusi energi terbarukan yang diharapkan mampu menjaga ekosistem air sekaligus mengoptimalkan potensi energi matahari.

Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, TB Ari Wibawa Mukti, menegaskan bahwa rehabilitasi DAS Brantas sejalan dengan target Net Zero Emission PLN Group. “Sepanjang 2025, kami sudah menanam lebih dari 130 ribu pohon di seluruh Indonesia. Ini bukti nyata transisi energi lewat aksi di lapangan,” kata Ari.

Baca juga: PLN Nusantara Power Lepas 150 Tukik dan Satu Penyu Sisik di Pantai Pancer Door, Pacitan

Direktur Utama Perum Jasa Tirta I, Fahmi Hidayat, menambahkan bahwa Sumber Brantas adalah awal kehidupan bagi sepertiga masyarakat Jawa Timur. Menjaga hulu berarti menjaga air, energi, dan pangan. “Konservasi adalah tanggung jawab bersama, dan hari ini kita menegaskannya,” ujar Fahmi.

Tak hanya di Sumber Brantas, PLN NP juga aktif melakukan penghijauan di berbagai wilayah. Pada Mei 2025, bersama Menteri LH dan Bupati Karanganyar, PLN NP menanam 1.500 bibit pohon multiguna di Karanganyar. Di Hulu Ciliwung, Bogor, PLN NP menanam 1.000 dari total 10.000 pohon bersama Kementerian Kehutanan, Pemprov Jabar, dan WWF-Indonesia. Di Bojonegoro, PLN NP juga menyerahkan 3.000 bibit pohon dalam program “Sedekah Oksigen”.

Hingga pertengahan 2025, total 133.632 pohon telah ditanam PLN NP di 34 lokasi, mencakup area 87 hektare. Fokusnya adalah rehabilitasi DAS, konservasi keanekaragaman hayati, dan mitigasi perubahan iklim.

Baca juga: Rayakan Hari Kartini, PLN Nusantara Power Tegaskan Komitmen Pemberdayaan Perempuan Lewat Program Rumah Jahit

Kolaborasi lintas sektor antara perusahaan energi, pemerintah, organisasi konservasi, dan masyarakat menjadi bukti bahwa pembangunan berkelanjutan bukan sekadar jargon, melainkan aksi nyata. PLN Nusantara Power menegaskan komitmennya sebagai penggerak transisi energi bersih sekaligus pelindung alam Indonesia. (Nik)

Editor : Ardhia Putri

Ekonomi
Berita Populer
Berita Terbaru