Ekspor dan Impor Indonesia Juli 2023 Kompak Mengalami Penurunan Secara Year on Year (yoy)

kilasbisnis.com

Sumber Foto : Tangkapan Layar Youtube BPS


Baca juga: Inflasi Februari 2024 Mencapai 2,75 Persen (YoY), Dipicu Lonjakan Harga Beras

Kilasbisnis.com, Surabaya – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada bulan Juli 2023 mencapai US$20,88 miliar, mengalami peningkatan sebesar 1,36 persen (month to month / mtm) jika dibandingkan dengan Juni 2023. Namun, secara year on year nilai ekspor mengalami penurunan yang signifikan sebesar 18,03 persen dibandingkan dengan Juli 2022.

"Secara year on year (yoy), nilai ekspor pada bulan Juli 2023 mengalami penurunan sebesar 18,03% dibandingkan dengan bulan Juli 2022," ungkap Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BPS, pada hari Selasa (15/8/2023).

Lebih lanjut, BPS mencatat bahwa Indonesia terus mengalami tren pelemahan ekspor sejak awal tahun 2023. Penurunan ekspor tersebut terjadi baik pada ekspor migas maupun non migas. Total nilai ekspor non migas pada bulan Juli 2023 adalah US$19,65 miliar, sedangkan ekspor migas mencapai US$1,23 miliar.

"Secara tahunan, terjadi penurunan ekspor baik pada ekspor migas maupun non migas. Penurunan ini merupakan kelanjutan dari tren yang terjadi sejak awal tahun 2023, seiring dengan turunnya harga komoditas di pasar global dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar Amalia.

Baca juga: Inflasi Oktober 2023 Mencapai 2,56 Persen (YoY), Penyumbang Terbesar Didorong Inflasi Beras

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada periode Januari–Juli 2023 mencapai US$149,53 miliar, mengalami penurunan sebesar 10,27 persen (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan ekspor hasil industri pengolahan sebesar 10,02 persen, serta penurunan ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 3,40 persen, dan penurunan ekspor hasil pertambangan dan sektor lainnya sebesar 13,78 persen.

Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari–Juli 2023 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$21,13 miliar (14,13 persen), diikuti oleh Kalimantan Timur dengan nilai US$17,12 miliar (11,45 persen), dan Jawa Timur dengan nilai US$12,70 miliar (8,49 persen).

Sementara itu, nilai impor pada bulan Juli 2023 mencapai US$19,57 miliar, mengalami peningkatan sebesar 14,1 persen (mtm) jika dibandingkan dengan Juni 2023 yang sebesar US$17,15 miliar. Namun, secara year on year (yoy), nilai impor pada bulan Juli 2023 mengalami penurunan sebesar -8,32 persen dibandingkan dengan Juli 2022.

Baca juga: BPS Rilis PDB Kuartal II-2023: Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,17%

Secara rinci, impor migas mengalami penurunan yang signifikan sebesar -29,70 persen (yoy) dibandingkan dengan Juli 2022. Sementara itu, impor non migas mengalami penurunan sebesar 2,69 persen (yoy).

"Impor pada bulan Juli 2023 secara year on year (yoy) melanjutkan tren penurunan setelah sempat mengalami peningkatan pada bulan Mei 2023," pungkas Amalia. (Sac)

Editor : Sekar Arum Catur

Ekonomi
Berita Populer
Berita Terbaru