Inisiatif Business Matching BI Mendorong Optimisme Ekspor Kopi Indonesia ke Pasar Global

Reporter : Ardhia Putri

Kilasbisnis.com, Surabaya - Industri kopi Indonesia masih dipandang sebagai salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Gelaran Business Matching yang menjadi salah satu rangkaian dalam Java Coffee Culture (JCC) inisiasi  Bank Indonesia bersama Pemerintah kota Surabaya, menunjukkan masih besarnya potensi industri kopi pada segmen domestik maupun internasional.

Sabtu siang (6 /7/2024) kegiatan Business Matching yang diselenggarakan di Hotel Double Tree Surabaya, mendapat antusias yang baik dari potensial buyer.

Baca juga: Uang Beredar di Indonesia Naik, Kredit dan Aktiva Luar Negeri Jadi Pendorong Utama

Deputi Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Noer Nugroho dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini diinisiasi sebagai upaya mendukung dan mendorong UMKM naik kelas serta go global. Ia juga menjelaskan Pasca pandemi Covid-19, perekonomian global mulai membaik meskipun pemulihannya tidak berlangsung secara cepat dikarenakan masih adanya tensi geopolitik yang berpotensi menekan kinerja ekonomi global.

“Hal ini juga berdampak pada Indonesia, sehingga diperlukan upaya ekstra untuk mendorong akselerasi kinerja dan ketahanan ekonomi Indonesia. Salah satu langkah yang diambil adalah penguatan sektor pertanian, perdagangan, serta agroindustri, termasuk di dalamnya industri kopi,” terangnya.

Noer menambhakan adanya penguatan keunggulan kompetitif Indonesia di bidang agroindustri khususnya kopi diharapkan dapat menjadi strategi yang efektif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Melalui peningkatan ekspor dan penciptaan demand domestik, diharapkan sektor pertanian, industri, dan perdagangan kopi dapat terus berkembang.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produksi kopi Indonesia pada tahun 2023 mencapai sekitar 790 ribu ton, yang menandakan peningkatan volume produksi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Meskipun Indonesia berada di posisi keempat sebagai produsen kopi terbesar di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia, namun nilai ekspor kopi Indonesia masih berada pada peringkat 13 dunia dengan nilai sekitar 851 juta USD, atau sekitar 2,3 persen dari produksi dunia.

Baca juga: Transformasi Digital Melaju, Transaksi Digital Capai Rp60 Triliun Berkat Inisiatif BSPI 2025

Business Matching menjadi salah satu wujud konkret dari upaya bersama BI dan pemerintah daerah untuk mendukung dan memperkuat rantai pasok komoditi unggulan seperti kopi. Melalui kegiatan ini, diharapkan UMKM kopi di Indonesia dapat naik kelas dan bersaing secara global. Dukungan terhadap UMKM juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama dalam perdagangan komoditi kopi baik di pasar domestik maupun internasional.

Di tengah ekskalasi ketidakpastian global, Indonesia perlu terus mendorong akselerasi kinerja dan ketahanan ekonomi sebagai bagian dari strategi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan. Penguatan sektor agroindustri, termasuk industri kopi, menjadi penting dalam upaya mencapai hal tersebut. Melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan dari pemerintah, sektor kopi Indonesia diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Noer juga mengatakan potensi pasar kopi Indonesia baik di tingkat domestik maupun internasional masih terbuka lebar. Dengan berbagai inovasi dan upaya pemasaran yang tepat, industri kopi Indonesia memiliki peluang untuk terus berkembang dan menembus pasar global.

“Sebagai salah satu sektor unggulan, kopi Indonesia memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang. Dengan meningkatnya produksi kopi dan upaya penguatan sektor agroindustri, diharapkan Indonesia dapat terus meraih posisi yang lebih baik dalam pasar global kopi. Langkah-langkah strategis seperti ini menjadi kunci dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia,” kata Noer.

Baca juga: Juda Agung Kukuhkan Ibrahim sebagai Kepala BI Jawa Timur

Melalui kolaborasi antara berbagai pihak terkait dan dukungan yang kuat dari pemerintah, sektor kopi Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu pemain utama dalam pasar kopi global. Semua pihak perlu terus berkomitmen untuk mendukung dan memajukan industri kopi Indonesia agar dapat terus bersaing dan berkembang di masa yang akan datang.

Namun, berdasarkan nilai ekspor, Indonesia masih berada pada peringkat 13 dunia dengan nilai ekspor kopi sekitar 851 juta USD, hanya sekitar 2,3 persen dari total nilai ekspor kopi dunia. "Meskipun relatif kecil, ini adalah peluang untuk meningkatkan ekspor kopi Indonesia yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perekonomian," ujar Noer Nugroho. (nik)

Editor : Ardhia Putri

Ekonomi
Berita Populer
Berita Terbaru