Karyawan PT Semen Gresik Pabrik Rembang mempraktikkan simulasi pemadaman api kecil menggunakan goni pada kegiatan Safety Challange Bulan K3 Nasional 2025 di Pabrik Rembang, Jawa Tengah.
Kilasbisnis.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) berkomitmen kuat dalam merevitalisasi budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) guna mencegah kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK). Langkah ini dilakukan dengan tujuan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan, serta untuk meningkatkan produktivitas dan kinerja. Penguatan budaya K3 ini sejalan dengan upaya untuk mendukung pembangunan sumber daya manusia yang ditekankan Presiden Prabowo dalam Asta Cita.
Pada penutupan Bulan K3 Nasional 2025 di PT Semen Padang, Padang, Sumatra Barat, Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menekankan pentingnya aspek K3 sebagai kebutuhan dasar bagi seluruh karyawan. Tema Bulan K3 Nasional 2025, yakni "Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas," menyoroti peran kunci individu dalam mewujudkan keberhasilan SMK3 serta meningkatkan kesadaran terhadap keselamatan dan kesehatan.
“Peringatan Bulan K3 menjadi momentum srategis untuk mengevaluasi penerapan K3 di lingkungan kerja SIG. Dengan komitmen bersama, tentunya kita dapat mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif. Khususnya untuk mendukung pencapaian zero fatality di seluruh area bisnis SIG, dan umumnya sebagai bagian dari BUMN, SIG memiliki kewajiban untuk menyukseskan pembangunan nasional yang berkelanjutan,” kata Reni Wulandari.
Penerapan aspek K3 di SIG didukung oleh komitmen yang kuat dari manajemen Perusahaan melalui kebijakan yang terintegrasi dan pengawasan yang berkesinambungan. Beberapa kebijakan yang telah dirilis, antara lain pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Safety Procedure, Corporate Life Saving Rules, Safety Golden Rules, serta Visible Safety Leadership melalui Safety Observation Tour.
Komitmen SIG pada aspek K3 dibuktikan dengan sejumlah pencapaian. Pada 2024, SIG berhasil menurunkan 41,4% Lost Time Injury Frequency Rate dan 51,1% Lost Time Injury Severity Rate, serta pencapaian implementasi leading indicator di antaranya area owner, basic safety training, permit to work dan job safety analysis, dan lain-lain.
Atas komitmen pada aspek K3, SIG berhasil meraih berbagai penghargaan baik di level lokal maupun nasional. Beberapa penghargaan yang diraih di antaranya Mitra Bakti Husada kategori Perlindungan Kesehatan Pekerja Perkantoran dari Kementerian Kesehatan RI pada November 2024; Perusahaan Terbaik Kategori Tempat Kerja yang Melaksanakan K3 Perkantoran dari Pemerintah Kabupaten Gresik pada Desember 2024; dan Tempat Kerja yang Melaksanakan K3 Perkantoran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Februari 2025.
Reni Wulandari menambahkan bahwa pencapaian K3 merupakan sebuah kebanggaan yang tidak kalah pentingnya dari pencapaian kinerja teknis atau kinerja keuangan. Oleh karena itu, SIG meletakkan K3 sebagai salah satu fokus utama dalam kegiatan operasional. Bahkan manajemen hadir langsung ke lapangan untuk meninjau bahwa aspek K3 telah diterapkan dengan baik.
“Tidak ada kebanggaan ketika kita mampu mencapai kinerja teknis atau kinerja keuangan, tetapi alpa dalam K3. Aspek K3 tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja atau Penyakit Akibat Kerja (PAK), lebih dari itu juga untuk memastikan kenyamanan karyawan dalam bekerja sehingga lebih optimal dan produktif, yang pada akhirnya mendorong peningkatan kinerja Perusahaan,” ujar Reni Wulandari.
Editor : Ardhia Putri