PLN NP terus memperluas portofolio energi bersih dengan menggandeng mitra global. Kolaborasi dengan Vestas memperkuat langkah PLN NP dalam menghadirkan pembangkit energi baru terbarukan berkualitas tinggi di Indonesia. (foto PLTS Terapung Cirata salah satu proyek pembangkit hijau PLN NP berkolaborasi dengan mitra global).
Kilasbisnis.com, Jakarta - PLN Nusantara Power dan perusahaan global Vestas Development A/S, dari Denmark, telah menandatangani nota kesepahaman untuk menjelajahi peluang pengembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia. Ini merupakan langkah strategis dalam upaya mempercepat transisi energi bersih di tanah air, sejalan dengan visi pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emissions tahun 2060. Penandatanganan nota kesepahaman ini menegaskan komitmen keduanya dalam mendukung pembaruan energi hijau di Indonesia.
Penandatanganan nota kesepahaman berlangsung di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, sebagai bagian dari peringatan satu dekade kerja sama energi antara Indonesia dan Denmark. MoU ini ditandatangani oleh Dwi Hartono, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PLN NP yang juga menjabat sebagai Plt. Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN NP, serta Frank Sine, Senior Vice President Global Development Asia Pacific Vestas.
Melalui MoU ini, kedua belah pihak sepakat untuk menjajaki peluang pengembangan proyek pembangkit listrik berbasis EBT, dengan fokus awal pada proyek-proyek potensial di Indonesia. Kerja sama ini akan mencakup pertukaran informasi, penyusunan studi awal, serta perencanaan proyek dalam kerangka regulasi yang berlaku.
"Kami percaya bahwa masa depan energi Indonesia adalah energi hijau. Kerja sama dengan Vestas membuka jalan untuk mendalami potensi besar energi angin di tanah air, sekaligus memperkuat komitmen PLN NP dalam mempercepat transisi energi bersih di Indonesia," ujar Ruly Firmansyah, Direktur Utama PLN Nusantara Power.
Vestas, yang telah memasang lebih dari 145 GW turbin angin di 85 negara, menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara prioritas dalam ekspansi bisnis energi terbarukan mereka di kawasan Asia Pasifik.
Nota kesepahaman ini berlaku selama dua tahun sejak efektif pada 5 Februari 2025, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan kedua pihak. Kelanjutan kerja sama ini nantinya akan dituangkan dalam perjanjian tertulis lebih lanjut yang mengatur detail proyek secara spesifik.
Langkah ini menegaskan peran PLN NP sebagai motor penggerak transisi energi di Indonesia, selaras dengan target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060
Editor : Ardhia Putri