MENU Minggu, 03 Agu 2025 15:00 WIB
x kilasbisnis.com skyscraper
x kilasbisnis.com skyscraper

 SIG Raih Pengakuan di Indeks IDX ESG Leaders, Wakili Industri Bahan Bangunan

Kilasbisnis.com, Jakarta — Berkontribusi nyata bagi lingkungan sekaligus menjadi pemimpin di industri, itulah yang dilakukan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), yang baru saja masuk dalam daftar konstituen Indeks IDX ESG Leaders. Hebatnya lagi, SIG adalah satu-satunya wakil dari industri bahan bangunan yang berhasil meraih posisi ini.

Menurut Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, ESG (Environmental, Social, and Governance) adalah landasan yang menjadikan SIG unggul di dunia bisnis yang semakin mengarah pada pembangunan berkelanjutan. “Masuknya SIG ke dalam daftar ini adalah bukti nyata dari pendekatan andal kami terhadap ESG,” ungkap Vita dengan antusias.

Untuk perspektif yang lebih jelas, SIG berhasil mempertahankan peringkat ESG Risk Rating terbaik di Asia Tenggara untuk bahan bangunan. Dengan skor Medium Risk 25,1 dari Morningstar Sustainalytics, SIG jauh lebih baik ketimbang rata-rata skor High Risk 34,1. Tak hanya unggul di ESG, likuiditas saham SIG juga mengesankan dengan rasio free float sebesar 48,72%.

SIG tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga pada keberlanjutan. Mereka memiliki Sustainability Roadmap 2030 yang merangkul berbagai inisiatif hijau, seperti mengurangi emisi CO2 lewat penggunaan bahan bakar alternatif dan teknologi ramah lingkungan. Pada 2024, SIG mencatatkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 19,5% dibandingkan baseline 2010. Jadi, siapa bilang lingkungan tak bisa sejalan dengan bisnis?

Bergerak di aspek sosial, SIG mentransformasi lahan pascatambang jadi Ecopark Kambangsemi, destinasi edukasi bagi masyarakat Tuban, Jawa Timur. Tempat ini juga menjadi pemberdaya masyarakat lokal, melibatkan ratusan pengelola dan petani, serta banyak UMKM. Ecopark ini benar-benar menjadi oase manfaat bagi 2.630 jiwa di sekitar.

Sebagai pionir di tata kelola, SIG menerapkan prinsip Good Corporate Governance dengan setia, termasuk dalam pengembangan kompetensi karyawan dan pencegahan gratifikasi berkat sertifikasi ISO 37001. “ESG adalah tanggung jawab utama kami untuk membangun masa depan yang lebih cerah, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga untuk terus mengikuti perubahan industri,” jelas Vita.

Dengan semua usaha ini, SIG membuktikan bahwa menjadi pemimpin dalam ESG bukan sekadar tujuan; itu adalah perjalanan yang seimbang antara bisnis dan kemurahan hati kepada bumi. Sudah siap mengikuti jejak SIG?

Berita Terbaru
Minggu, 03 Agu 2025 09:04 WIB

Artsub 2025: Ketika Monsinyur Didik Menikmati Seni, Surabaya Jadi Lebih Hangat

Kilasbisnis.com, Surabaya - Sabtu sore, Balai Pemuda Surabaya mendadak lebih ramai dari biasanya. Bukan karena ada konser dangdut atau bazar kuliner, melainkan
Minggu, 03 Agu 2025 08:59 WIB

Artsub 2025 Resmi Dibuka, Giring Ganesha Optimistis Surabaya Jadi Episentrum Seni Rupa

Kilasbisnis.com, Surabaya - Pameran seni rupa kontemporer Artsub 2025 resmi dibuka di kompleks Balai Pemuda Surabaya, Sabtu sore, 2 Agustus 2025. Wakil Menteri
Sabtu, 02 Agu 2025 13:44 WIB

Pertamina Patra Niaga Gelar UMK Academy 2025, Dorong UMKM Naik Kelas dan Berdaya Saing

Kilasbisnis.con, - Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus kembali menggelar program UMK Academy 2025 sebagai upaya mendorong pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Jumat, 01 Agu 2025 15:33 WIB

Pengadilan Tetapkan PT KAI Daop 8 Surabaya sebagai Pemilik Sah Rumah di Jalan Penataran No. 7

KILASBISNIS, SURABAYA -  PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menyambut baik putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang menyatakan aset
Jumat, 01 Agu 2025 15:15 WIB

Lenovo Luncurkan Ekosistem Legion Terbaru di Indonesia

KILASBISNIS, Jakarta - Lenovo resmi meluncurkan ekosistem Lenovo Legion terbaru yang didukung oleh prosesor Intel® Core™ Ultra HX di Indonesia. Produk ini di
Jumat, 01 Agu 2025 07:35 WIB

Operasi Patuh Semeru 2025: Angka Kecelakaan Menurun, Korban Meninggal Meningkat

Kilasbisnis.com,Surabaya - Selama pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Timur mengalami penurunan