Kilasbisnis.com, Jakarta — Berkontribusi nyata bagi lingkungan sekaligus menjadi pemimpin di industri, itulah yang dilakukan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), yang baru saja masuk dalam daftar konstituen Indeks IDX ESG Leaders. Hebatnya lagi, SIG adalah satu-satunya wakil dari industri bahan bangunan yang berhasil meraih posisi ini.
Menurut Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, ESG (Environmental, Social, and Governance) adalah landasan yang menjadikan SIG unggul di dunia bisnis yang semakin mengarah pada pembangunan berkelanjutan. “Masuknya SIG ke dalam daftar ini adalah bukti nyata dari pendekatan andal kami terhadap ESG,” ungkap Vita dengan antusias.
Untuk perspektif yang lebih jelas, SIG berhasil mempertahankan peringkat ESG Risk Rating terbaik di Asia Tenggara untuk bahan bangunan. Dengan skor Medium Risk 25,1 dari Morningstar Sustainalytics, SIG jauh lebih baik ketimbang rata-rata skor High Risk 34,1. Tak hanya unggul di ESG, likuiditas saham SIG juga mengesankan dengan rasio free float sebesar 48,72%.
SIG tidak hanya berfokus pada bisnis, tetapi juga pada keberlanjutan. Mereka memiliki Sustainability Roadmap 2030 yang merangkul berbagai inisiatif hijau, seperti mengurangi emisi CO2 lewat penggunaan bahan bakar alternatif dan teknologi ramah lingkungan. Pada 2024, SIG mencatatkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 19,5% dibandingkan baseline 2010. Jadi, siapa bilang lingkungan tak bisa sejalan dengan bisnis?
Bergerak di aspek sosial, SIG mentransformasi lahan pascatambang jadi Ecopark Kambangsemi, destinasi edukasi bagi masyarakat Tuban, Jawa Timur. Tempat ini juga menjadi pemberdaya masyarakat lokal, melibatkan ratusan pengelola dan petani, serta banyak UMKM. Ecopark ini benar-benar menjadi oase manfaat bagi 2.630 jiwa di sekitar.
Sebagai pionir di tata kelola, SIG menerapkan prinsip Good Corporate Governance dengan setia, termasuk dalam pengembangan kompetensi karyawan dan pencegahan gratifikasi berkat sertifikasi ISO 37001. “ESG adalah tanggung jawab utama kami untuk membangun masa depan yang lebih cerah, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga untuk terus mengikuti perubahan industri,” jelas Vita.
Dengan semua usaha ini, SIG membuktikan bahwa menjadi pemimpin dalam ESG bukan sekadar tujuan; itu adalah perjalanan yang seimbang antara bisnis dan kemurahan hati kepada bumi. Sudah siap mengikuti jejak SIG?
Editor : Ardhia Putri