Kilasbisnis.com, Surabaya - Partisipasi dalam East Java Economic Forum (EJAVEC) 2025 mengalami lonjakan signifikan dengan 376 naskah penelitian yang masuk, meningkat 230% dibanding tahun sebelumnya yang hanya 163 naskah. Peningkatan ini menandai antusiasme tinggi dari akademisi dan mahasiswa dalam mengkaji berbagai isu ekonomi Jawa Timur yang semakin beragam.
Deputi Kepala Bank Indonesia Jawa Timur, Muhammad Noor Nugroho, menyatakan bahwa tema penelitian kali ini tidak hanya fokus pada isu umum, tetapi juga mengangkat topik-topik unik seperti kontribusi tenaga kerja pra-lansia dan Darwinisme ekonomi. “Komposisi naskah seimbang antara paper umum dan mahasiswa, diharapkan memberikan perspektif baru untuk penguatan ekonomi Jatim,” ujarnya di Surabaya, Selasa (12/8/2025).
Beragam topik yang mendominasi antara lain strategi peningkatan produktivitas industri padat karya, pengembangan pertanian dan UMKM, ketahanan pangan, stabilitas harga, serta penguatan sektor pariwisata. Peserta berasal dari perguruan tinggi ternama nasional dan internasional seperti Universitas Airlangga, Universitas Indonesia, IPB, Kobe University, dan University of Manchester.
Riset-riset yang dihasilkan menghadirkan rekomendasi strategis seperti digitalisasi pertanian, pemetaan ketahanan pangan, optimalisasi kemitraan antar daerah, strategi substitusi impor, dan sinergi antara pendidikan vokasi dan industri. Di sektor pariwisata, ditemukan fakta bahwa 47�stinasi wisata di Jatim masih tertinggal dalam adaptasi teknologi digital, terutama destinasi wisata alam yang paling rentan.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menegaskan bahwa EJAVEC bukan sekadar forum akademis, melainkan wadah strategis untuk menggali potensi ekonomi daerah. Ia mendorong penguatan konsep Gerbang Baru Nusantara agar Jawa Timur dapat aktif berperan dalam rantai pasok teknologi dan industri nasional. Emil juga mengingatkan pentingnya menindaklanjuti hasil kajian dengan aksi nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Jangan sampai hasil kajian berhenti di meja seminar. Harus ada aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Emil.
Hasil riset EJAVEC 2025 akan diterbitkan dalam jurnal terakreditasi SINTA peringkat 3 yang dikelola Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga bersama Bank Indonesia Jawa Timur. Forum ini diharapkan menjadi motor penggerak inovasi kebijakan ekonomi yang mendorong pertumbuhan Jawa Timur secara berkelanjutan dan inklusif. (Nik)
Editor : Redaksi