MENU Senin, 04 Agu 2025 06:05 WIB
x kilasbisnis.com skyscraper
x kilasbisnis.com skyscraper

IHSG Tertekan Sentimen Global dan Inflasi, Ekonomi Dunia Melambat

Penulis:Ronald Marco - Praktisi Pasar Modal Kilasbisnis.com, Surabaya : Pekan ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik turun setelah naik 2 pekan sebelumnya di bulan Juni 2023. Minimnya katalis positif dan rilis data-data ekonomi global di pekan ini yang mayoritas terbaca kurang baik memukul IHSG cukup signifikan dan menghapus kenaikan pekan sebelumnya. Investor cenderung untuk melakukan aksi jual dalam minggu ini sehingga Composite turun -59 point(-0.9%) bertengger di level 6639. Seluruh sektor mengalami pelemahan dengan penurunan terbesar saham sektor tekhnologi yang anjlok -214,5 point (-4.3%). Beberapa big cap minggu ini yang menjadi penekan bursa antara lain GOTO (-3.4%), UNVR (-2,7%), JSMR (-7,6%), BBRI(2-7%), dan yang menahan penurunan bursa lebih dalam salah satunya GGRM (+3.2%), SMGR (+2,1%). Sentimen regional tampaknya menjadi faktor penekan penurunan IHSG minggu ini dengan rilis data-data ekonomi US dan Eropa yang menunjukkan ekonomi pada zona tersebut belum pulih dengan tingkat inflasi yang masih tinggi dan pelemahan sektor manufaktur tercermin dari penurunan PMI (Purchase Manager Index) bulan Mei yang mengalami kontraksi termasuk PMI Indonesia yang terbaca turun MoM sebesar 50.3 poin Mei 2023, menurun 4.6% dibanding bulan April yang sebesar 52.7 point. Aktivitas bisnis di US dan Eropa juga turun tercermin dari data yang rilis pada bulan ini menambah kekuatiran resesi kembali terjadi terutama pada Zona Eropa. Di satu sisi inflasi yang masih tinggi juga menjadi tantangan bagi Bank Sentral global dalam mengelola suku bunga agar tidak menekan ekonomi yang dampaknya berpotensi memicu resesi. Berita terakhir Bank Sentral Turki mengerek secara ekstrem suku bunganya menjadi 15�ri 8.5% sebelumnya yang artinya hampir 2 kali lipat, hal ini dilakukan sebagai langkah pengetatan moneter untuk mengendalikan inflasi Turki yang sangat tinggi yaitu di level 39.6% The Fed sendiri mengindikasikan kenaikan suku bunga 2 kali (0.25 basis point) masih berpotensi di tahun ini untuk mengendalikan inflasi yang saat ini masih pada level 4% (target 2%). Begitupula Pekan ini secara dramatis BOE (Bank Of England) mengerek interest rate 0.5 basis point pada meeting bulan ini seiring inflasi yang sangat tinggi di zona UK berkisar 8.7%. Bagaimanakah dengan data ekonomi dalam negeri yang rilis pada bulan ini?sejalan dengan apa yang terjadi dengan kondisi di Eropa dan Amerika yang menunjukkan perlambatan,beberapa data ekonomi Indonesia yang rilis di bulan ini juga mengindikasikan kontraksi yaitu pada sisi neraca dagang(Trade Balance) dan PMI (Purchase Manager Index). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2023 tercatat surplus sebesar 0,44 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada April 2023 sebesar 3,94 miliar dolar AS. PMI Indonesia bulan Mei 2023 tercatat sebesar 50.3 point menurun 4.6% dibandingkan pada bulan sebelumnya yang sebesar 52,7 %. Sejalan dengan data diatas keputusan BI untuk menahan kenaikan suku bunga di level 5.75% dirasa sangat tepat mengingat inflasi yang cenderung melandai dimana Tingkat inflasi month to month (m-to-m) Mei 2023 sebesar 0,09 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Mei 2023 sebesar 1,10 persen.Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Mei 2023 sebesar 2,66 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,06 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 0,94 persen. Secara tahunan, inflasi inti Mei 2023 tercatat sebesar 2,66% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83% (yoy). Inflasi kelompok volatile food Mei 2023 meningkat dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. Kesimpulan dari data-data diatas maka patut diapresiasi kinerja pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global. Begitupula kebijakan Bank Indonesia yang akomodatif dan responsif dalam memitigasi resiko-resiko yang timbul di pasar dan kemampuan mengendalikan inflasi layak untuk diberi pujian dengan harapan momentum tetap terjaga ditengah ketidakpastian global. Koreksi IHSG di bulan Juni 2023 masih dalam tahap wajar dengan minimnya sentimen positif dari dalam dan luar negeri.Dengan sisa bursa minggu depan yang tersisa 2 hari maka dapat kami prediksi tekanan masih berpotensi berlanjut meski tidak seluruh emiten akan bergerak turun, selective buy dan selalu mengikuti aksi korporasi masing-masing emiten dengan kewaspadaaan diperlukan agar terhindar dari saham-saham yang masuk dalam fase bearish. (*) Disclaimer: Ulasan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Berita Terbaru
Minggu, 03 Agu 2025 09:04 WIB

Artsub 2025: Ketika Monsinyur Didik Menikmati Seni, Surabaya Jadi Lebih Hangat

Kilasbisnis.com, Surabaya - Sabtu sore, Balai Pemuda Surabaya mendadak lebih ramai dari biasanya. Bukan karena ada konser dangdut atau bazar kuliner, melainkan
Minggu, 03 Agu 2025 08:59 WIB

Artsub 2025 Resmi Dibuka, Giring Ganesha Optimistis Surabaya Jadi Episentrum Seni Rupa

Kilasbisnis.com, Surabaya - Pameran seni rupa kontemporer Artsub 2025 resmi dibuka di kompleks Balai Pemuda Surabaya, Sabtu sore, 2 Agustus 2025. Wakil Menteri
Sabtu, 02 Agu 2025 13:44 WIB

Pertamina Patra Niaga Gelar UMK Academy 2025, Dorong UMKM Naik Kelas dan Berdaya Saing

Kilasbisnis.con, - Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus kembali menggelar program UMK Academy 2025 sebagai upaya mendorong pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Jumat, 01 Agu 2025 15:33 WIB

Pengadilan Tetapkan PT KAI Daop 8 Surabaya sebagai Pemilik Sah Rumah di Jalan Penataran No. 7

KILASBISNIS, SURABAYA -  PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menyambut baik putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang menyatakan aset
Jumat, 01 Agu 2025 15:27 WIB

SIG Jaga Profitabilitas Semester I 2025 Lewat Efisiensi dan Lonjakan Ekspor

KILASBISNIS, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG berhasil menjaga profitabilitas di tengah tantangan pasar domestik sepanjang semester I 2025.
Jumat, 01 Agu 2025 15:15 WIB

Lenovo Luncurkan Ekosistem Legion Terbaru di Indonesia

KILASBISNIS, Jakarta - Lenovo resmi meluncurkan ekosistem Lenovo Legion terbaru yang didukung oleh prosesor Intel® Core™ Ultra HX di Indonesia. Produk ini di