Foto : Istimewa
Kilasbisnis.com, Surabaya — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Indonesia dari Januari sampai Juni 2023 mengalami peningkatan signifikan sebesar 250,33% dibanding tahun sebelumnya, mencapai jumlah kunjungan sebanyak 5,19 juta. Pada Juni 2023 sendiri, tercatat 1,06 juta kunjungan Wisman, naik sebesar 11,44% dibanding bulan sebelumnya, menandai tingkat kunjungan tertinggi sejak Februari 2020 sebelum pandemi Covid-19 melanda.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa peningkatan ini disebabkan oleh momentum libur hari raya Waisak yang meningkatkan kunjungan wisatawan dari Singapura, pembukaan rute penerbangan baru oleh berbagai maskapai, serta peningkatan frekuensi penerbangan Garuda Indonesia dari dan ke beberapa negara. Berdasarkan data BPS, pada Juni 2023, Wisman yang mengunjungi Indonesia didominasi oleh wisatawan asal Singapura (16,41%), diikuti oleh Malaysia (15,88%), dan Australia (12,47%).
Peningkatan kunjungan Wisman berpotensi memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia terutama di daerah pariwisata, serta meningkatkan cadangan devisa negara. Pada tahun 2022, sektor pariwisata memberikan devisa sebesar 4,26 miliar dolar AS, yang berkontribusi 3,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Meskipun angka ini masih di bawah periode sebelum pandemi Covid-19, di mana kontribusi devisa mencapai 4,8�ri PDB pada tahun 2019. Sektor pariwisata juga berperan dalam menciptakan lebih dari 13 juta lapangan kerja.
Namun demikian, data BPS menunjukkan bahwa realisasi kunjungan Wisman ke Indonesia selama semester pertama 2023 baru mencapai 67,2�ri realisasi semester pertama 2019 yang mencapai 7,72 juta kunjungan. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya inovatif dan kreatif untuk menarik kunjungan Wisman ke Indonesia. Selain itu, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (Wisnus) juga mengalami peningkatan. Pada semester pertama 2023, tercatat 433,57 juta perjalanan Wisnus di Indonesia, naik sebesar 12,57% dibandingkan dengan periode semester pertama tahun 2022. Yang menarik, jumlah perjalanan Wisnus ini lebih tinggi 23,83% dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19 pada semester pertama 2019.
BPS mencatat bahwa sekitar 74,33�ri total perjalanan Wisnus pada Semester I-2023 berfokus di Pulau Jawa. Provinsi Jawa Timur menjadi tujuan utama yang paling sering dikunjungi oleh Wisnus selama semester pertama tahun 2023, dengan jumlah kunjungan mencapai 26,92% atau sebanyak 116 juta kunjungan. Di antara kota-kota yang paling banyak dikunjungi adalah Surabaya (10,06 juta) dan Kabupaten Malang (6,06 juta).
Foto: Donna
Jawa Barat menempati posisi kedua dengan persentase 17,40�ri total kunjungan Wisnus. Kota Bandung menjadi favorit dengan 10,25 juta kunjungan, diikuti oleh Bogor dengan 9,81 juta kunjungan. Jawa Tengah memegang urutan ketiga dengan persentase 14,55% kunjungan Wisnus, dengan jumlah pengunjung terbanyak menuju Semarang sebanyak 5,72 juta kunjungan. Selain itu, DKI Jakarta juga menjadi tujuan utama perjalanan Wisnus di Indonesia, dengan persentase 6,94% wisatawan yang mengunjungi kota tersebut. Jakarta Pusat menjadi daerah tujuan terbanyak dengan 6,78 juta kunjungan. Provinsi Banten dan DI Yogyakarta juga menjadi dua daerah tujuan favorit untuk perjalanan wisata para Wisnus, masing-masing dengan presentase sebesar 4,80�n 3,72�ri total perjalanan Wisnus. Adapun perjalanan ke daerah di luar Jawa, sebagian besar menuju Sumatera Utara dengan 14,33 juta perjalanan, dan Sulawesi Selatan dengan 14,32 juta perjalanan. Sementara itu, Bali hanya menerima 9,71 juta kunjungan. (Sac)
Sumber: BPS (01/08/2023)
Editor : Sekar Arum Catur