Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi saat mengunjungi salah satu stand UMKM di Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023 di Surabaya.
Kilasbisnis.com, Surabaya — Bank Indonesia mengumumkan empat langkah strategis dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Langkah-langkah tersebut diungkapkan dalam Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023 yang diselenggarakan sebagai bagian dari persiapan International Sharia Economic Festival (ISEF) 2023. Bank Indonesia bertujuan memperkuat sinergi ekonomi dan keuangan syariah untuk memulihkan ekonomi Jawa secara inklusif. Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menjelaskan bahwa langkah-langkah strategis tersebut meliputi mendorong ekosistem produk halal, pengembangan inovasi kebijakan keuangan syariah, penguatan halal lifestyle, dan pemanfaatan teknologi digital.
Fesyar Regional Jawa 2023 bertujuan untuk memperkuat sinergi ekonomi dan keuangan syariah dalam memulihkan ekonomi Jawa secara inklusif. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, menjelaskan bahwa festival ini merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Kabupaten/Kota di seluruh Regional Jawa. Khususnya di Provinsi Jawa Timur, festival ini diadakan untuk memanfaatkan basis keumatan yang kental dan kuat di daerah tersebut.
Dalam sambutannya, Juda Agung juga menyampaikan bahwa pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan. Tantangan tersebut antara lain meningkatnya kompetisi dari negara lain, rendahnya pangsa keuangan syariah, dan keterbatasan pemanfaatan inovasi teknologi.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Bank Indonesia telah merumuskan empat langkah strategis. Pertama, mendorong terbentuknya ekosistem produk halal secara end-to-end dengan memperkuat kapasitas pelaku, kelembagaan, dan infrastruktur pendukung. Kedua, fokus pada pengembangan inovasi kebijakan dan instrumen pasar keuangan syariah. Ketiga, memperkuat peran festival dalam mendorong halal lifestyle dan identifikasi peluang perdagangan dan investasi berbasis syariah. Keempat, memanfaatkan teknologi digital untuk mempercepat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.
Selain itu, dalam Festival Ekonomi Syariah Regional Jawa 2023 juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang melibatkan pihak-pihak terkait. MoU ini mencakup penguatan rantai nilai produk halal, inklusivitas ekonomi melalui digitalisasi, dan optimalisasi ZISWAF untuk kesejahteraan umat.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi, menjelaskan melalui sinergi dan inovasi yang ada saat ini, diharapkan sektor ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Jawa yang inklusif.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPWBI) Provinsi Jawa Timur, Doddy Zulverdi saat mengunjungi stand UMKM Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023 di Surabaya.
“Ada 150 UMKM produk syariah yang mengikuti FESyar secara offline dan 200 UMKM secara online. Untuk showcase via online bisa diakses melalui laman www.fesyarjawa.com,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan tiga e-commerce ternama yang menyediakan landing page khusus untuk UMKM peserta FESyar Regional Jawa 2023.
“Kemudian pada 30 September 2023 kami akan menyelenggarakan Tabligh Akbar di Masjid Agung Surabaya Al Akbar dengan tema meneladani sifat Rasulullah dalam bermuamalah yang akan dipimpin oleh Habib Syech. Lalu Closing Ceremony akan digelar pada 1 Oktober 2023,” pungkasnya.
Dalam pembukaan acara tersebut juga diberikan sertifikasi pada 1.761 produk UMKM, 429 juru sembelih halal, serta 19 rumah potong hewan. (Nik)
Editor : Ardhia Putri