Kilasbisnis.com, Surabaya – Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali menegaskan komitmennya di dunia kreatif dan internasionalisasi akademik dengan menyelenggarakan Srawung International Film Screening 2025. Bertempat di Home Theatre, Perpustakaan, Rektorat UNESA Kampus 2 Lidah Wetan, acara ini mengusung tema “Cross Realities” dan berlangsung dengan penuh antusiasme.
Srawung International Film Screening ini adalah bagian dari keluaran mata kuliah Sinematografi oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi UNESA angkatan 2023, menampilkan 13 film hasil karya mereka. Film-film tersebut dikurasi ke dalam empat program tematik: Reality in Restraint, Voice of Women, Power, Corruption, and Society, serta Distorted Realities. Selain itu, tiga film dari Mahasiswa NU Dasmariñas, Filipina juga ikut diputar secara hybrid, menjadikan acara ini sebagai ajang kolaborasi lintas negara.
Baca juga: Mensos Gus Ipul Menangis Dengar Kisah Siswa Sekolah Rakyat Unesa Surabaya
Aditya Fahmi Nurwahid, S.I.Kom., M.A., dosen pengampu mata kuliah Sinematografi sekaligus ketua pelaksana, menyatakan tantangan dalam memproduksi film tahun ini cukup signifikan. “Proses produksi film dalam 15 pertemuan memang menantang. Mahasiswa harus aktif dalam produksi, dari set hingga teknis lain di lapangan, dengan pendampingan penuh dari kami,” ujarnya. Fahmi menekankan pentingnya pendekatan based-learning project yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dan membentuk portofolio yang siap untuk industri kreatif.
Baca juga: Mensos Gus Ipul Tinjau MPLS dan Fasilitas Sekolah Rakyat Unesa Surabaya
Acara ini diselenggarakan secara hybrid, sebuah usaha koordinasi antarnegara yang menantang namun sukses menarik perhatian banyak audiens. “Seluruh 240 kursi di UNESA terisi penuh, dan antusiasme audiens sangat luar biasa,” tambah Fahmi.
Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UNESA, Dr. Anam Miftakhul Huda, S.Kom., M.I.Kom., menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi langkah nyata bagi internasionalisasi UNESA. “Ini bukan hanya slogan, tetapi komitmen yang diwujudkan dalam kegiatan nyata. Langkah ini sejalan dengan misi UNESA untuk mendorong perfilman Indonesia dan memperluas jejaring internasional,” ucap Dr. Anam.
Baca juga: Vinda Maya, Doktor Baru Unesa yang Meneliti Komunikasi Krisis Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus
Anam mengungkapkan harapannya agar acara ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih banyak di masa depan. “Karya-karya mahasiswa dari Indonesia dan Filipina ini adalah permulaan yang baik. Semoga ke depannya lebih banyak perguruan tinggi dari berbagai negara terlibat,” tuturnya.
Gelaran Srawung International Film Screening 2025 menjadi bukti betapa luasnya ruang bagi kreativitas mahasiswa UNESA untuk bergaung di kancah internasional, mengukuhkan posisi UNESA sebagai pusat pengembangan industri kreatif akademik di Asia Tenggara. (Nik)
Editor : Ardhia Putri