UMKM Indonesia Panen Transaksi Ekspor, Business Matching Kemendag Tembus USD 87 Juta

Reporter : Ardhia Putri
Sumber Foto : Tangkapan layar dari saluran WhatsApp Kemendag.

Kilasbisnis.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan diam-diam mencatat prestasi yang layak diacungi jempol. Selama enam bulan pertama 2025, mereka berhasil membukukan transaksi business matching senilai USD 87,04 juta. Angka ini bukan main-main. Dari jumlah itu, USD 52,70 juta sudah dalam bentuk pesanan pembelian, sisanya—USD 34,34 juta—masih berupa potensi yang tinggal menunggu waktu untuk jadi kenyataan.

Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang kini makin percaya diri bicara soal UMKM, tidak menutupi rasa bangganya. “Business matching ini bukan sekadar jargon. Ini cara konkret kami menghubungkan UMKM Indonesia dengan pembeli luar negeri,” kata Budi, dalam rilis resmi Kemendag, Rabu (3/7). Ia yakin, dengan cara seperti ini, UMKM bisa naik kelas. Bukan hanya jadi penonton di negeri sendiri, tapi juga pemain di pasar global.

Baca juga: Kisah Perempuan-perempuan Padang Menyemai Asa Bersama SIG dengan Jamur Tiram

Lihat saja angka-angkanya. Selama Januari hingga Juni 2025, ada 356 kegiatan business matching yang digelar. Isinya bukan seminar atau workshop, tapi 241 sesi pitching—tempat UMKM benar-benar jualan di depan pembeli asing—dan 115 pertemuan langsung. Semua ini digelar lewat program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).

Mereka tidak bekerja sendiri. Ada 46 perwakilan perdagangan RI di 33 negara yang ikut mengawal. Targetnya jelas: UMKM harus siap bertarung di pasar ekspor, bukan hanya di pasar lokal.

Baca juga: UUS Bank Jatim Dukung Penguatan Pasar Uang Antar Bank Syariah

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi bahkan punya catatan menarik. Nilai transaksi business matching ini naik 26,78 persen dibanding Januari–Mei 2025 yang “hanya” USD 68,65 juta. “Tugas kami jadi penghubung strategis UMKM dengan pasar dunia. Bukan sekadar menembus pasar, tapi juga agar UMKM bisa tumbuh berkelanjutan,” ujar Fajarini.

Bulan Juni saja, ada transaksi USD 18,39 juta dari 16 pembeli di delapan negara. Ada 140 UMKM yang ikut serta dalam 60 kegiatan business matching. Sektornya beragam: fesyen, kopi, cokelat bubuk, dekorasi rumah, batik, furnitur, fiber board, jeli, obat-obatan, sampai makanan dan minuman olahan.

Baca juga: Menkop UKM Dorong Hilirisasi Produk Olahan Bawang Merah untuk Kesejahteraan Petani dan UKM

Fajarini menutup dengan satu pesan: Kemendag akan terus memperkuat ekosistem ekspor nasional lewat program UMKM Bisa Ekspor. “Kami ingin UMKM bukan cuma bisa ekspor, tapi jadi eksportir yang berkelanjutan dan pemain global,” katanya. (*)

Sumber: Siaran pers resmi Kementerian Perdagangan, Rabu (3/7/2025).

Editor : Ardhia Putri

Umum
Berita Populer
Berita Terbaru