Polda Jatim Gelar Apel Hidrometeorologi Hadapi Cuaca Ekstrem

Reporter : Feri Saputra

Kilasbisnis.com,Surabaya - Polda Jawa Timur menggelar apel kesiapsiagaan tanggap darurat bencana yang digelar serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan ini menjadi bentuk kesiapan personel menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring perubahan musim kemarau ke musim hujan.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan, apel ini digelar untuk memastikan seluruh sumber daya, baik personel maupun peralatan, dalam kondisi siap digunakan. Kesiapan tersebut mencakup perlengkapan evakuasi, perahu karet, hingga dapur umum yang akan digunakan dalam penanganan darurat bencana.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga Tangani 800 Laporan Kendala BBM di Jatim, 57 Persen Sudah Selesai

“Kita pastikan seluruh personel gabungan siaga dan memastikan kesiapan peralatan. Sinergi antarinstitusi juga terus diperkuat agar penanganan bencana dapat dilakukan cepat, tepat, dan terukur,” ujar Nanang usai apel, Rabu (5/11).
Menurutnya, peralihan musim kerap memicu bencana seperti banjir dan tanah longsor. Karena itu, kesiapsiagaan seluruh pihak dinilai penting, terutama menjelang puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi dalam waktu dekat.

“Kita tahu akhir-akhir ini sudah mulai ada bencana. Maka kesiapan harus benar-benar matang untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak,” katanya.
Apel gabungan tersebut melibatkan sedikitnya 1.400 personel dari berbagai instansi, termasuk TNI, BNPB, BPBD, dan relawan masyarakat. Sementara di seluruh jajaran Polda hingga Polres se-Jawa Timur, sekitar 6.000 personel turut mengikuti kegiatan serupa.

Baca juga: Usai Viral Keluhan Pertalite, Pertamina Pastikan Tak Ada Kandungan Air di BBM

Nanang berharap, dengan sinergi lintas lembaga yang kuat, penanganan bencana di Jawa Timur dapat berjalan lebih cepat dan efektif.

“Dengan sinergitas yang kuat, saya yakin kita bisa lebih siap dan sigap membantu masyarakat,” tuturnya.
Kapolda menambahkan, apel ini juga menjadi ajang evaluasi terhadap penanganan bencana sebelumnya. Ia menekankan bahwa kecepatan dalam bertindak harus dibarengi dengan ketepatan di lapangan.

Baca juga: OJK Dorong Penguatan Literasi Keuangan dan Potensi Ekonomi Jawa Timur  

“Tidak cukup cepat saja, tapi juga harus tepat. Karena ini menyangkut keselamatan jiwa dan pemulihan masyarakat,” tegasnya.
Nanang menyebut, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung menjadi jenis bencana yang paling sering terjadi dan menjadi perhatian utama dalam upaya mitigasi di wilayah Jawa Timur.

Editor : Redaksi

Ekonomi
Berita Populer
Berita Terbaru