Kilasbisnis.com, Surabaya - Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan Java Regional Economics Forum (JREF) 2025 di Surabaya, Selasa (4/11/2025), dengan tema Penguatan Investasi Sektor Manufaktur dalam Mendukung Akselerasi Pertumbuhan di Wilayah Jawa.
Baca juga: Bank Indonesia Tunda Peluncuran Payment ID
Forum tahunan ini dihadiri sejumlah kementerian dan lembaga, termasuk Kemenko Perekonomian, Kementerian Investasi/BKPM, Bappenas, Kemenperin, Kementerian PUPR, dan OJK. Kegiatan ini bertujuan memperkuat sinergi kebijakan dan mendorong percepatan investasi di sektor manufaktur.
Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Ibrahim, menekankan pentingnya ekosistem investasi yang kondusif untuk mendukung penciptaan lapangan kerja dan industri berkelanjutan. Ia menyebut tiga strategi utama: peningkatan konektivitas dan link and match vokasi, pemberian insentif serta perbaikan perizinan, dan perluasan akses pembiayaan.
Baca juga: Uang Beredar di Indonesia Naik, Kredit dan Aktiva Luar Negeri Jadi Pendorong Utama
Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Atong Soekirman, menambahkan pemerintah terus memperkuat iklim investasi melalui penyederhanaan perizinan, insentif fiskal, dan penguatan kawasan ekonomi.
Sementara itu, Direktur Kementerian Investasi, Ratih Purbasari Kania, mengungkapkan realisasi investasi di Jawa hingga kuartal III 2025 mencapai Rp692,5 triliun atau 48�ri total nasional, dengan manufaktur sebagai sektor dominan.
Baca juga: Transformasi Digital Melaju, Transaksi Digital Capai Rp60 Triliun Berkat Inisiatif BSPI 2025
Forum ini menghasilkan lima rekomendasi strategis, di antaranya percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM industri, dan perluasan promosi investasi terintegrasi.
BI berharap sinergi lintas lembaga ini dapat memperkuat peran Jawa sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
(Nik)
Editor : Redaksi