Sumber gambar : Tangkapan layar youtube BI Jatim
Kilasbisnis.com, Surabaya— Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim), Emil E. Dardak, menyampaikan pentingnya mitigasi dampak fenomena El Nino untuk menjaga pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi pangan di Jatim. Hal tersebut disampaikan dalam acara acara Bank Indonesia Mengajar di Kampus Universitas Airlangga Surabaya Jumat (11/8/2023). Ia menyoroti kinerja ekonomi Jatim yang tetap stabil dengan pertumbuhan yang lebih tinggi daripada tingkat nasional, serta nilai inflasi yang terkendali.
"Kinerja perekonomian yang baik ini membuat kesenjangan kesejahteraan antara penduduk kota dan desa semakin berkurang di Jatim, yang berarti pembangunan semakin merata. Selain itu, angka kemiskinan di Jatim juga menurun lebih cepat dibandingkan provinsi lain di Jawa," ujar Emil.
Emil mengatakan kontribusi sektor pertanian merupakan penyumbang utama perekonomian Jatim, bersama dengan sektor manufaktur. Jatim terkenal dengan tingkat produksi pangan yang tinggi, termasuk produksi padi yang merupakan terbesar di Indonesia pada 2020 hingga 2022. Oleh karena itu, faktor pendukung sektor pertanian perlu terus dijaga.
Terkait puncak musim kemarau pada Agustus hingga September 2023 di Indonesia, yang menyebabkan kenaikan suhu dan kekeringan di berbagai wilayah, saat ini, luas areal pertanian yang terdampak El Nino di Provinsi Jatim masih tergolong kecil, namun Emil menyatakan perlunya kewaspadaan.
“Terkait dengan dampak fenomena El Nino di Provinsi Jatim, sampai saat ini areal pertanian yang mengalami puso tidak terlalu luas”, kata Emil.
Untuk memitigasi dampak El Nino, Emil mencatat beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain melakukan penanaman varietas benih tanaman yang lebih tahan kekeringan, penerapan pompanisasi, dan penyediaan asuransi pertanian. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi dapat tetap terjaga dan inflasi pangan dapat dikendalikan di Jatim. (Nik)
Editor : Ardhia Putri