Kilasbisnis.com, Surabaya— Neraca perdagangan Jepang secara tak terduga mencatat defisit sebesar JPY 78,73 miliar pada Juli 2023, meleset dari perkiraan pasar yaitu surplus JPY 24,6 miliar dan dibandingkan dengan penurunan JPY 1.421,92 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor turun 0,3% YoY menjadi JPY 8.724,97 miliar, penurunan pertama dalam 29 bulan, di tengah lemahnya permintaan luar negeri; sementara impor anjlok 13,5% menjadi JPY 8.803,70 miliar, penurunan bulan keempat berturut-turut dan laju tertajam sejak September 2020, karena penguatan yen dan pelonggaran harga komoditas, termasuk minyak, mengurangi biaya.
Mayoritas bursa Asia merespons negatif dengan pelemahan di semua pasar regional Asia dan Pasifik. Hangseng melemah tipis sebesar -0,01%, Nikkei Jepang melorot -0,44%, Singapore STI terkoreksi -0,52%, India BSE turun -0,38%, Kospi Korea turun -0,57%, dan Malaysia KLSE anjlok -1,06%, tercatat hanya dua indeks Asia yang menguat yaitu SSEC China +0,43�n Thailand FTSE +0,61%.
Baca juga: BEI Lakukan Penyesuaian Peraturan untuk Perdagangan Efek yang Lebih Stabil dan Efisien
Untuk IHSG sendiri, pasar tutup berkaitan dengan libur Hari Kemerdekaan dengan penutupan bursa hari sebelumnya (16/08) mengalami koreksi tipis sebesar -0,21% di level 6900,54. Sempat melemah tajam pada perdagangan Rabu hingga mencapai level terendah 6855, IHSG mampu mengurangi tekanan meski tetap berakhir di zona merah.
Sebanyak 290 saham mengalami kenaikan harga sedangkan 396 saham mengalami penurunan harga, dan 257 saham tidak mengalami perubahan harga, dengan nilai transaksi sebesar Rp11,2 triliun. Saham-saham yang paling aktif diperdagangkan adalah HUMI sebanyak 74.109 kali senilai Rp232,4 miliar, kemudian GOTO sebanyak 30.109 kali senilai Rp306,2 miliar, dan BBRI sebanyak 28.717 kali senilai Rp1,25 triliun. Saham-saham big cap perbankan menjadi penekan pasar yaitu BMRI (-1,29%), BBNI (-0,55%), BBRI (-0,45%), selain TLKM (-1,05%) dan GOTO (-2,06%) yang juga turut membantu pelemahan Composite.
Malam ini pasar menantikan rilis FOMC minutes. Pejabat Federal Reserve masih khawatir bahwa inflasi dapat naik lagi, yang akan membutuhkan kenaikan suku bunga lebih lanjut, menurut risalah dari pertemuan Juli. Pejabat juga khawatir bahwa penurunan nilai real estat komersial dapat mempengaruhi bank dan lembaga keuangan lainnya, mengirimkan riak ke seluruh perekonomian. Pertarungan melawan inflasi belum berakhir dan masih ada risiko suku bunga harus lebih tinggi.
Itulah kesimpulan utama dari risalah pertemuan Fed bulan Juli. Berikut adalah kutipan yang tepat dari ringkasan pertemuan: "Dengan inflasi masih jauh di atas tujuan jangka panjang Komite dan pasar tenaga kerja tetap ketat, sebagian besar peserta terus melihat risiko kenaikan yang signifikan terhadap inflasi, yang memerlukan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut." Imbal hasil Treasury AS jangka panjang tenor 10 tahun yang biasanya lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga naik sebagai respons terhadap risalah tersebut. Hasil 10 tahun diperdagangkan sekitar 5 basis poin lebih tinggi pada 4,258%, tingkat penutupan tertinggi dalam lebih dari 15 tahun. Treasury 2 tahun juga naik hampir 4 basis poin menjadi 4,967%.
Sejauh ini, meski pasar global masih dipenuhi ketidakpastian, ekonomi Indonesia relatif lebih stabil dan beberapa kesempatan IHSG sendiri sering mengalami anomali dan tetap bergerak positif di tengah isu-isu negatif yang mengancam kekuatan pasar saham. Presiden RI Joko Widodo mengatakan Indonesia termasuk salah satu dari sedikit negara yang berhasil pulih dengan cepat dari krisis global beberapa tahun terakhir.
"Indonesia salah satu dari sedikit negara dengan pemulihan ekonomi yang cepat, konsisten, dan inklusif," kata Presiden Joko Widodo dalam pidato penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2024 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR RI Tahun Sidang 2023 - 2024, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu. Presiden Joko Widodo menuturkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 mengalokasikan dana untuk bidang infrastruktur sebesar Rp422,7 triliun yang ditujukan guna meningkatkan produktivitas, mobilitas, dan konektivitas, serta pemerataan yang berkeadilan.
Anggaran infrastruktur juga akan digunakan untuk meningkatkan jaringan irigasi melalui pembangunan bendungan, saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier, serta penyediaan infrastruktur di bidang energi dan pangan yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan. Selain itu, pemerataan akses Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta mendukung proyek-proyek strategis, termasuk pembangunan IKN. Kemudian, untuk mendukung strategi transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan, dialokasikan anggaran sebesar Rp108,8 triliun. "Yang diprioritaskan untuk peningkatan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan, peningkatan produksi pangan domestik, penguatan kelembagaan petani, dan dukungan pembiayaan serta perlindungan usaha tani," ujar Presiden Joko Widodo.
Mampukah IHSG hari ini, pada perdagangan Jumat (18/08), memberikan kado bagi para investor seiring isu domestik yang masih dalam tren positif dan isu global yang lebih banyak membawa angin negatif? Secara teknikal, IHSG tetap berkonsolidasi di kisaran 6825-6930 selama 2 pekan terakhir. Level resistance 6935 menjadi penentu arah indeks minggu ini, demikian pula level support 6850 menjadi support penentu yang dapat menahan tekanan penurunan dalam proyeksi minggu-minggu ke depan. Sentimen FOMC minutes The Fed Kamis malam atau Jumat dini hari juga dapat mempengaruhi selera pasar. Saham-saham yang berpotensi menguat hari ini antara lain:
Baca juga: Manufaktur Tiongkok Melambat Juli 2023, IHSG Anomali
1. Cikarang Listrindo Tbk (POWR)
Rekomendasi beli POWR: 780 TP1: 800 TP2: 840 SL: 765
2. Bukalapak.com Tbk (BUKA)
Rekomendasi beli BUKA: 230 TP1: 240 TP2: 250 SL: 226
3. Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM)
Baca juga: Fitch Menurunkan Peringkat Utang AS, Bursa Global Mengalami Pelemahan
Rekomendasi beli IPCM: 292 TP1: 304 TP2: 310 SL: 284
4. Ketrosden Triasmitra Tbk (KTER)
Rekomendasi beli KETR: 188-190 TP1: 196 TP2: 204 SL: 182
Disclaimer: Ulasan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Editor : Redaksi