Kilasbisnis.com, Surabaya - Saham AS mengalami penurunan pada hari Rabu malam, dengan Nasdaq turun 1,9% memimpin penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan imbal hasil Treasury 10-tahun yang melampaui 4,1% setelah Fitch menurunkan peringkat kredit AS. Dow Jones turun lebih dari 300 poin dan S&P 500 kehilangan 1,2%. Fitch memangkas peringkat utang AS dari AAA menjadi AA+, mengutip penurunan fiskal selama tiga tahun ke depan dan negosiasi plafon utang yang mengancam kemampuan pemerintah untuk membayar tagihannya. Sementara itu, imbal hasil Treasury mencapai tertinggi baru tahun 2023 setelah Departemen Keuangan AS meningkatkan ukuran penjualan utangnya dan menunjukkan tanda-tanda kekuatan pada pasar tenaga kerja dengan penambahan 324 ribu pekerjaan sektor bisnis swasta pada bulan Juli.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah berjangka WTI turun di bawah $80 per barel pada hari Rabu, dipengaruhi oleh kenaikan nilai tukar dolar dan kegelisahan di pasar komoditas global. Departemen Keuangan AS akan meningkatkan penerbitan utangnya di atas ekspektasi pasar, menunjukkan ketergantungan AS pada defisit berjalan dan mendukung keputusan Fitch untuk memangkas peringkat kredit AS. Hal ini memicu pelarian ke dollar karena sentimen risiko berkurang. Kekhawatiran permintaan komoditas juga diperbesar oleh kontraksi dalam sektor manufaktur di China dan data PMI yang lemah untuk importir minyak terbesar di dunia. Meskipun data baru menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 17,05 juta barel pada minggu terakhir bulan Juli, mencatat rekor tertinggi, minyak mentah berjangka tetap terpengaruh dan mengalami tekanan pasokan. Penurunan ini terjadi di tengah harapan bahwa Arab Saudi akan mengumumkan penurunan produksi tambahan dalam pertemuan OPEC yang berlangsung pada hari Jumat.
Mayoritas market di Asia melemah pada perdagangan Rabu, dengan Nikkei turun 2,3%, Shanghai turun 0,89%, dan Kospi melemah 1,9%. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) juga mengalami penurunan 0,46% atau sebesar 31,99 poin mendarat di level 6854,51. Seluruh sektor mengalami pelemahan, hanya sektor kesehatan dan properti yang naik dan berakhir di zona hijau. Dampak penurunan peringkat utang AS oleh Fitch terhadap negara lain dan bursa masih belum dapat dipastikan, tetapi investor global cenderung melakukan aksi profit-taking untuk mengantisipasi potensi-potensi yang timbul akibat penurunan peringkat utang AS.
Penulis : Ronald Marco, Praktisi Pasar Modal
Secara teknikal, IHSG masih dapat bertahan di atas level dukungan Ema26 meskipun telah turun lebih rendah dari level terendah minggu lalu yaitu di level 6857. Kecenderungan pasar hari ini akan merespon penurunan di bursa AS dan Eropa pada Rabu malam kemarin. Dukungan IHSG berada di level 6835 yang telah diuji pada hari Selasa kemarin, dengan level dukungan kedua berada di level 6795. Meskipun pasar memiliki potensi untuk terkoreksi, sentimen laporan keuangan kuartal II yang masih sedang berlangsung menunjukkan bahwa masih ada saham-saham yang berpotensi menguat. Tim riset Marcomology telah menganalisis beberapa saham yang memiliki potensi untuk menguat, di antaranya adalah:
1. Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR)
Rekomendasi beli KETR : 185 TP1: 195 TP2: 206 SL : 181
2. Batulicin Nusantara Maritim (BESS)
Rekomendasi beli BESS: 155 TP1 : 167 TP2: 182 SL: 149
3. Total Bangun Persada Tbk ( TOTL)
Rekomendasi beli TOTL: 364 TP1: 380 TP2: 398 SL: 356
4. Penta Valent Tbk (PEVE)
Rekomendasi beli PEVE : 146 TP1: 156 TP2: 170 SL: 139
Disclaimer: Ulasan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Editor : Redaksi