Kilasbisnis.com, Surabaya — Lebih dari dua ribu pelari tumpah ruah di jantung Kota Surabaya, Minggu pagi (26/10). Mereka datang dari berbagai penjuru Indonesia — dari ujung barat hingga timur — hanya untuk satu hal: berlari di ajang Raya Run 2025.
Udara masih lembap ketika peluit start ditiup di halaman Balai Kota Surabaya. Langit belum sepenuhnya terang, tapi semangat para pelari sudah menyala. Ada yang datang dengan ambisi podium, ada pula yang sekadar ingin menuntaskan garis finis — menikmati kota pahlawan dari sudut yang berbeda.
Ajang tahunan besutan Bank Raya ini membuka dua kategori: 5K dan 10K. Hadiahnya lumayan — lebih dari Rp100 juta— tapi yang lebih menarik adalah suasananya. Di antara deru napas dan langkah kaki, ada tawa, ada peluh, ada semangat yang menular.
Acara dibuka oleh jajaran pimpinan Bank Raya: Ida Bagus Ketut Subagia, sang direktur utama; Muhamad Sidik Heruwibowo, komisaris utama; serta Vira Widiyasari, Country Manager Visa. Mereka bukan sekadar hadir, tapi ikut menyalakan semangat pagi itu.
Dan seperti biasa, setiap lomba punya bintang. Di kategori 10K Male Open, Immanuel P. Hutasoit melesat paling cepat — 33 menit 04 detik, catatan waktu yang nyaris tanpa cela.
Sementara di 10K Male Master, Ferry Junaedi membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Ia finis pertama dengan waktu 39 menit 21 detik.
Di kategori 10K Female Open, langkah ringan Dama Laksmytha Apta Sukaton tak terkejar. Ia menuntaskan lintasan dalam waktu 40 menit 05 detik — cepat, tenang, dan mantap.
Sementara di kategori 10K Female Master, Rosa Fitriyani Kristanto membuktikan bahwa pengalaman adalah tenaga yang tak bisa diremehkan. Ia finis pertama dengan waktu 47 menit 02 detik.
Lintasan Raya Run 2025 dimulai dan berakhir di Halaman Balai Kota Surabaya. Sebuah panggung besar bagi semangat pagi itu. Dari sana, ribuan pelari berlari menembus jalanan kota, melewati Monumen Kapal Selam, Taman Apsari, hingga Tugu Pahlawan — ikon-ikon yang menjadi saksi napas perjuangan mereka.
Di sepanjang rute, panitia menyiapkan water station di beberapa titik, lengkap dengan tenaga medis yang siaga. Ada pula race village, tempat pelari beristirahat dan berbagi cerita setelah garis finis.
Semua tertata rapi. Semua dibuat agar pelari tak hanya berlari, tapi juga menikmati setiap langkah — di kota yang sejak dulu dikenal karena semangat juangnya.
Direktur Bisnis Bank Raya Kicky Andrie Davetra mengatakan, ajang ini bukan sekadar lomba lari, melainkan juga bentuk semangat perjuangan di Kota Pahlawan.
“Kami mengapresiasi antusiasme para pelari hari ini. Kita tidak hanya berlari, tapi juga menggelorakan semangat pahlawan sejati hingga garis finis dengan menjunjung sportifitas dan suasana yang fun,” ujar Kicky.
Kicky menambahkan, Bank Raya terus berupaya memperkenalkan layanan digital kepada berbagai komunitas, termasuk komunitas lari. Salah satu produk andalannya adalah Saku Bareng, fitur tabungan kolektif yang memungkinkan hingga 300 anggota menabung secara transparan.
Fitur ini dilengkapi dengan Rekap Keuangan otomatis, Tagih Uang, serta notifikasi transaksi yang memudahkan pengelolaan dana bersama. Dengan sistem ini, anggota komunitas dapat memantau saldo dan mutasi rekening secara real time, menjadikan pengelolaan dana lebih praktis dan aman.
Melalui inovasi seperti Saku Bareng, Bank Raya ingin menghadirkan solusi keuangan digital yang relevan dengan gaya hidup komunitas modern—lebih kolaboratif, efisien, dan transparan.
Dalam kesempatan itu, Bank Raya dan Visa seperti berlari di lintasan yang sama: kecepatan dan kemudahan. Keduanya meluncurkan kartu virtual debit Visa di aplikasi Raya — kartu yang tak punya bentuk fisik, tapi fungsinya nyata. Nasabah tak perlu antre di cabang, cukup buka aplikasi, ajukan kartu, atur limit transaksi, bahkan bisa memblokir dan membuka kembali kartu dalam hitungan detik.
Kartu ini bisa dipakai di mana saja: di e-commerce, di merchant online, di dalam negeri, bahkan di luar negeri. Dunia digital memang tak kenal batas, dan Bank Raya tahu betul cara memanfaatkannya. Selama masa promosi, berbagai diskon dan promo pun disiapkan — semacam bonus bagi mereka yang berani mencoba cara baru bertransaksi.
Soal keamanan, Bank Raya tak main-main. Ada 3D Secure In-App Authentication dan verifikasi PIN tambahan di aplikasi Raya. Dua lapis perlindungan ini seperti pagar ganda di rumah digital nasabah. Aman, tapi tetap mudah diakses.
Bank Raya dan Visa tampak sepakat: masa depan perbankan bukan lagi soal gedung tinggi dan antrean panjang, melainkan tentang kecepatan jari dan kepercayaan di layar ponsel.
Masih di hari yang sama, Bank Raya juga mendukung industri musik Tanah Air melalui acara “Merayakan Senandung Sore di TMII” di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Acara ini menghadirkan D’Masiv dan sejumlah musisi lain untuk menghibur pengunjung.
Pengunjung dapat bertransaksi menggunakan Aplikasi Raya di 16 tenant F&B dengan promo menarik, termasuk cashback Rp50 ribu untuk transaksi minimal Rp25 ribu serta hadiah langsung bagi pembukaan rekening baru dan penambahan saldo, mulai dari gadget hingga emas.
Hingga Juni 2025, pengguna Aplikasi Raya sudah menembus 1,05 juta nasabah. Volume transaksi melonjak 42,7 persen dibanding tahun sebelumnya, mencapai 2,1 juta transaksi. Total tabungan digital tumbuh 66,6 persen (year-on-year), setara dengan Rp1,5 triliun. Angka yang bukan sekadar statistik, tapi cermin dari kepercayaan yang tumbuh.
Bank Raya menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat bisnis digital dan memperluas akses layanan. Sejalan dengan visinya — menjadi bank digital utama dengan jangkauan terluas. Menghadirkan solusi keuangan yang mudah, cepat, dan relevan bagi masyarakat Indonesia. Dalam dunia yang semakin tanpa batas, Bank Raya tampak ingin memastikan: semua orang bisa ikut di dalamnya.
Editor : Redaksi