Penulis: Ronald Marco – Praktisi Pasar Modal
Kilasbisnis.com, Surabaya - Seperti yang sudah diperkirakan kenaikan IHSG senin kemarin (03/07) masih dalam kerawanan untuk terpukul kembali setelah sentimen regional dari China membawa angin negatif ke bursa kawasan. PMI China yang terkontraksi ke level 50.5 dari sebelum 50.9 membuat market kembali gelisah akan potensi terjadinya perlambatan ekonomi global, China sebagai negara kedua terbesar ekonomi dunia pastinya membawa dampak yang luas bagi ekonomi kawasan dan global.
Hal ini membuat IHSH tidak berdaya pada perdagangan hari ini (selasa ,04 Juli) dan terseret turun 0.22% ke level 6681, 75 atau melemah 15 point.Saham-saham berkapitalisasi besar menjadi penyumbang terbesar pelemahan indeks antara lain BMRI (-1.87%), GOTO (-2.68%), TLKM (-0.75%), BBNI (-1.36%), BBRI (-0,4%) dan ASII ( -073%). Sektor yang menguat dimotori oleh sektor konsumer dan sektor energi yang masih bergerak di zona positif.
Dampak dari data ekonomi China yang cenderung melambat dikuatirkan dapat berefek domino pada ekonomi dunia khususnya Indonesia sebagai mitra dagang strategis China. Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 tampaknya masih membutuhkan waktu untuk kembali stabil dan akselerasi. Data domestik yang solid kemarin tampaknya masih perlu waktu bagi pasar untuk menelaah sejauh mana inflasi dan suku bunga akan tetap stabil dan tidak mencederai ekonomi Indonesia secara makro, tarik menarik sentimen domestik dan regional tampaknya masih akan terjadi di pasar dan menimbulkan volatilitas yang tinggi di bursa saham Indonesia.
Sentimen berikutnya yang akan dipantau oleh pelaku saham global adalah FOMC meeting pada hari Rabu atau kamis dini hari, dimana kebijakan suku bunga The Fed masih menjadi fokus.Untuk dalam negeri sendiri setelah data inflasi dan PMI kemarin, belum ada rilis data dalam beberapa hari kedepan yang dapat memberikan stimulus ke bursa dan kami memperkirakan IHSG cenderung akan bergerak flat/datar.
Secara tekhnikal IHSG gagal menembus resistance kuat di area 6718 dalam range yang ketat dengan tekanan jual cukup tinggi dibanding volume beli senin kemarin. level indeks 6620 akan menjadi support kuat esok hari dengan harapan tidak ada tekanan dibawah 6600 yang dapat membuat IHSG kembali masuk ke fase bearish dan kehilangan momentum up trend. Beruntungnya saat indeks melemah di sisi yang lain harga komoditas terpantau cenderung menguat sehingga tercipta keseimbangan di market alhasil pelemahan indeks masih terbatas.
Untuk pergerakan besok kami melihat pelemahan market hari ini lebih pada koreksi sehat dan IHSG cenderung akan flat esok hari dimana pelaku pasar akan wait and see dan melihat potensi emiten-emiten dengan valuasi murah dan bottom antara lain emiten perbankan second liner dan third liner, emiten tambang dan energi juga emiten sektor konsumer yang masih relatif murah.
Berikut saham-saham yang kami perkirakan akan menguat esok hari berdasarkan research Marcomology Team :
1.ADMR (Adaro Minerals Indonesia Tbk)
Volume Advance dan bertahan pada level psikologis 1000 dengan strong trend
Rekomendasi Buy ADMR : 1000 TP1 : 1025 TP2 : 1080 SL: 965
2.BKSW ( Bank QNB Indonesia Tbk)
kenaikan volume dan break area sideway dengan valuasi rendah, tekhnikal rebound
Rekomendasi Buy BKSW : 90-91 TP1: 95 TP2 : 103-105 SL 86
3.TOBA (TBS Energi Utama Tbk)
kenaikan emiten coal dan sentimen kendaraan listrik, valuasi murah dan momentum bullish
Rekomendasi Buy TOBA on strength : 402-404 SL 386 TP1 : 418 TP2 : 430
4.ISSP (Steel Pipe Industry Indonesia Tbk)
Break resistance with volume bergerak diatas MA 200 potensi uji resist kuat 280
Rekomendasi buy ISSP : 270-272 TP1 : 280 TP2 : 298
Disclaimer: Ulasan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Editor : Ardhia Putri