Penulis: Ronald Marco – Praktisi Pasar Modal
Kilasbisnis.com, Surabaya - Harga konsumen China secara tak terduga mendatar pada Juni 2023, meleset dari ekspektasi pasar dari angka Mei yang naik 0,2%. Ini adalah angka terendah sejak deflasi pada Februari 2021, terutama karena penurunan harga non-pangan (-0,6% vs flat di bulan Mei) dengan biaya transportasi turun lebih jauh (-6,5% vs -3,9% di bulan Mei) sementara biaya pendidikan melambat (1,5% vs 1,7%).
Sementara itu, inflasi stabil untuk kesehatan (1,1%) sementara harga perumahan tidak berubah setelah sebelumnya turun 0,2%. Harga makanan, sementara itu, naik paling tinggi dalam tiga bulan (2,3% vs 1,0%). Overall data China yang flat tampak direspon positif oleh bursa global hari ini. Inflasi yang cenderung datar menunjukkan stagnasi pertumbuhan ekonomi di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Perdagangan bursa domestik sendiri pada hari ini ditutup menguat pada level 6731.04 naik 14.58 point atau 0.22�ngan penguatan hampir di semua sektor dimana salah satu yang naik signifikan hari ini sektor energi (+1.1%), 2 sektor yang melemah antara lain sektor Industri
dasar(0.11%) dan sektor Cyclical konsumer (0.52%). Seiring data inflasi China yang rilis lebih awal dari pembukaan market, investor tampak nya merespon dengan IHSG dibuka menguat signifikan 40 point lebih,akan tetapi seiring rilisnya data domestik perlahan indeks bergerak datar dan tutup menguat tipis.
Kepercayaan konsumen Indonesia turun menjadi 127,1 pada Juni 2023 dari level tertinggi 12 bulan di bulan Mei sebesar 128,3, karena semua sub-indeks turun. Asessmen rumah tangga melemah vs prospek ekonomi negara (turun 0,3 poin menjadi 137,5) dan kondisi ekonomi saat ini (turun 2,1 poin menjadi 116,8). Selain itu, ketersediaan pekerjaan turun (sebesar 3,5 poin menjadi 117,6), begitu pula ketersediaan pekerjaan dibandingkan dengan enam bulan lalu (sebesar 1,0 poin menjadi 135,6), pendapatan saat ini (sebesar 0,3 poin menjadi 125,1), dan ekspektasi pendapatan untuk enam bulan ke depan lebih rendah (sebesar 1,2 poin menjadi 138,7).
Secara tekhikal IHSG hari ini sempat mengalami penguatan atau level tertinggi hari ini di 6763 dengan penutupan pada level 6731 tampaknya belum mampu merubah trend bearish yang masih menyelimuti terutama dari sisi volume yang terbaca positif akan tetapi masih dibawa efek tekanan jual Jumat minggu lalu. Area resistance kuat 6750 tampaknya masih menjadi tantangan, kegagalan exist diatas level 6750 menunjukkan investor belum terlalu percaya diri mendorong market.
Pergerakan IHSG esok hari diprediksi masih akan dipengaruhi sentimen global terutama data US dan Eropa,dengan minimnya sentimen domestik maka IHSG diproyeksikan akan bergerak flat.Saham-saham yang berpotensi menguat esok hari berdasarkan pergerakan hari ini dan faktor tekhnikal antara lain :
1.ASRI (Alam Sutera Tbk)
Dorongan volume pada pergerakan harga di akhir sesi mendorong potensi ASRI untuk menguat dengan pola bullish continuation
Rekomendasi Buy ASRI : 189-190 TP1: 197 TP2: 208 SL: 184
2.INDO ( Royalindo Investa Wijaya Tbk)
Kinerja yang solid Q1 2023 belum merefleksikan harga saham, dengan pola konsolidasi dalam beberapa pekan INDO berpeluang kembali menguat
Rekomendasi buy INDO : 97 TP1 : 104 TP2: 110 SL : 94
3.SAME (Sarana Meditama Metropolitan Tbk)
Bullish Engulfing dengan dukungan volume dengan penutupan diatas resistance
Rekomendasi buy SAME: 358-360 TP1: 374 TP2: 390 SL : 348
4.BUDI (Budi Starch Sweetener Tbk)
Pola akumulasi dengan kenaikan volume harian dan tutup diatas area psikologis 240
Rekomendasi buy BUDI : 242-244 TP1: 254 TP2: 268
Disclaimer: Ulasan ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. kilasbisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Editor : Redaksi