x kilasbisnis.com skyscraper
x kilasbisnis.com skyscraper

Mengenal Artisan Parfum: Mengungkap Keunikan dan Keunggulan Industri Parfum Lokal di Indonesia

Sumber gambar : Fakhruloud


Kilasbisnis.com, Surabaya - Industri parfum telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik popularitas merek-merek internasional yang mendominasi pasar, ada profesi artisan parfum yang tak kalah menarik. Di Indonesia, para pengrajin parfum lokal telah mengembangkan keahlian mereka dalam menciptakan aroma yang unik dan memikat. Namun, masih ada tantangan dan hambatan yang harus mereka hadapi.

Meskipun demikian, produk parfum hasil racikan para artisan parfum yang tersertifikasi ini memiliki keunikan dan keunggulan yang membedakan mereka dari merek-merek internasional. Dari penggunaan bahan-bahan lokal yang khas hingga kreativitas dalam pembuatan parfum, industri parfum lokal di Indonesia memiliki potensi yang tak terbatas.

Namun, menjadi seorang artisan parfum bukanlah hal yang mudah. Keterbatasan sumber daya alam, kurangnya pengetahuan dan keterampilan, serta persaingan dengan merek internasional menjadi tantangan yang harus dihadapi.

Beberapa artisan parfum muda Indonesia yang telah memiliki brand lebih dari 4 tahun, antara lain Hijrial Aswidin Noor dengan produknya Riyal Noor, William Wijaya dengan merek Shicer, serta Fahrullah dengan Fakhruloud-nya. Para artisan parfum ini mengakui bahwa menjadi artisan parfum di Indonesia saat ini bukanlah hal yang mudah. Tantangan pasar yang terbatas, serta persaingan dengan parfum maklon, membuat mereka harus bisa beradaptasi dengan selera pasar. Namun, meskipun demikian, para artisan ini tetap mencoba bertahan dengan idealismenya sebagai sang kreator aroma.

Hijrial Aswidin Noor : Parfum, Perjalanan Aroma yang Menggugah Hati

Seorang perfumer muda Indonesia yang telah meraih banyak sertifikasi dari lembaga parfum ternama di London dan California, Hijrial Aswidin Noor, mengungkapkan bahwa ia telah menjelajahi dunia parfum selama lebih dari empat tahun. Riyal, panggilan akrabnya, menggambarkan seorang perfumer seperti seorang komposer musik yang menciptakan simfoni. Perfumer menciptakan harmoni melalui not-not olaharoma, meracik cerita tanpa kata, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang bisa dirasakan melalui aroma.

Proses kreatif seorang perfumer dimulai dengan memahami cerita yang ingin disampaikan. Apakah itu perasaan kesepian, keanggunan malam di hutan pinus, atau kenangan manis masa remaja? Dari sinilah perjalanan mencipta aroma dimulai. Dengan keahlian dan kecermatan, perfumer memilih bahan-bahan: bunga-bungaan, kayu-kayuan, rempah-rempah, atau bahkan aroma sintetis yang diciptakan untuk meniru bau yang tidak bisa diekstraksi secara alami.

Hijrial Aswidin Noor : Parfum, Perjalanan Aroma yang Menggugah Hati

Riyal juga menjelaskan bahwa setiap tetes dan campuran aroma adalah bab dalam narasi nonverbal. Top notes, yang merupakan kesan pertama saat mencium parfum, seperti pembukaan cerita yang mengundang kita untuk terus menyelami lebih dalam. Heart notes, jiwa parfum, memegang esensi utama yang menyampaikan tema sentral cerita. Sedangkan base notes adalah penutup, memberikan kesan yang tahan lama dan menyelesaikan alur cerita secara keseluruhan.

Memahami emosi dan cerita di balik setiap aroma adalah inti dari industri parfumeri. Parfum bukan hanya sekadar produk, melainkan pengalaman, memori yang dihidupkan kembali, atau keinginan yang ingin diraih. Seperti seorang penulis yang memainkan kata-kata, seorang perfumer memainkan bahan-bahan, memastikan setiap aspek karya mereka mampu menyentuh hati dengan kreasi yang mereka hasilkan.

Dalam karya-karya parfum yang diciptakan oleh Riyal, ia selalu memasukkan unsur 'dark' sebagai ciri khasnya. Selain itu, seorang artisan parfum juga menggunakan bahan-bahan khusus dari daerah tertentu, yang membedakan karya mereka dari para artisan lainnya.

Namun, meskipun mampu menciptakan produk eksklusif dengan nilai jual yang tinggi, profesi artisan parfum masih belum menjadi pilihan utama. Keterbatasan sumber daya manusia dan bahan baku menjadi kendala. "Jumlah perfumer di Indonesia sangat sedikit, lebih banyak metode membuat parfum daripada perfumernya sendiri. Selain itu, bahan baku yang kita miliki terbatas. Kita masih mengimpor, kecuali yang berasal dari alam karena masih bisa menggunakan bahan dari industri penyulingan lokal," ungkap Riyal. Menurutnya, saat ini artisan parfum masih dalam tahap pengenalan di industri. Artinya, orang masih sulit membedakan antara desainer, artisan, atau produk niche. Namun, produk yang dihasilkan oleh artisan sudah mulai diterima di pasar.

"Untuk meningkatkan profesionalitas, artisan perlu mendapatkan dukungan lebih, dalam hal sumber daya. Mereka juga dihadapkan pada beberapa kendala, seperti ketersediaan bahan baku dan kurangnya pendidikan yang memadai. Karena lembaga pendidikan di bidang ini hampir tidak ada," tambah Riyal.

Riyal menegaskan meskipun ada banyak tantangan, produk artisan akan menemukan pasar mereka sendiri. Produksi yang terbatas dan eksklusif saat ini memiliki penggemar tersendiri. Bagi para pecinta parfum, memiliki aroma unik yang tidak bisa ditemukan dalam produk massal merupakan kepuasan tersendiri. Apalagi, aroma yang dikreasikan oleh seorang artisan biasanya merupakan hasil dari keinginan sang pemesan parfum yang ingin mewujudkan aroma yang spesial bagi mereka.

William Wijaya ; Artisan Parfum memiliki idealisme yang tinggi, namun harus bisa beradaptasi dengan selera pasar

Hal yang sama juga disampaikan oleh William Wijaya. Menurut pemilik brand Shicer, untuk saat ini profesi artisan parfum belum bisa dijadikan sebagai pekerjaan utama karena pasarannya masih terbatas. Artisan parfum biasanya memiliki idealisme yang tinggi dalam menciptakan aroma, oleh karena itu, sang kreator harus bisa beradaptasi dengan keinginan pasar, sehingga produk artisan dapat diterima dengan mudah oleh pasar, dan bisnis dapat berkelanjutan.

William mengatakan, tantangan bagi artisan parfum di Indonesia saat ini tidak hanya terkait dengan pasar produk, tetapi juga dengan keterbatasan sumber daya manusia. Menurutnya, seseorang seharusnya sudah terverifikasi terlebih dahulu untuk menjadi artisan parfum di Indonesia. Hal ini akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap produk artisan, dan pasar akan terbentuk dengan sendirinya.

William Wijaya ; Artisan Parfum memiliki idealisme yang tinggi, namun harus bisa beradaptasi dengan selera pasar

"Untuk menjadi artisan perfumeri di Indonesia, sebaiknya mengikuti jejak para perfumer yang telah melakukannya, yaitu dengan menguasai satu racikan parfum. Karena kita tahu bahwa parfum telah ada sejak abad ke-18, sejak zaman Napoleon, dan telah diwariskan dari generasi ke generasi," kata William.

Saat ini, Indonesia belum memiliki lembaga pendidikan parfum yang resmi. Menurut William, para artisan parfum Indonesia membutuhkan sebuah asosiasi yang dapat memberikan ruang bagi mereka. Dengan adanya asosiasi, mereka akan mendapatkan dukungan yang pasti dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Hal ini akan memungkinkan artisan parfum di Indonesia untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi yang berarti bagi industri parfum secara keseluruhan.

Fahrullah : Parfum bukan hanya dijual sebagai produk, melainkan pengalaman, kenangan yang dihidupkan kembali, atau keinginan yang ingin dicapai.

Perjalanan Fahrullah dalam mengkreasikan aroma dimulai sejak tahun 2010. Baginya, parfum yang telah ada selama berabad-abad telah menciptakan kekaguman yang mendalam. Terutama setelah mengunjungi sebuah museum, di mana ia menemukan sebuah parfum alami yang telah berusia puluhan tahun, namun masih memancarkan aroma yang indah dan tidak rusak.

"Parfum hasil karya artisan memiliki kelas tersendiri. Karena parfum ini diproduksi dalam jumlah yang terbatas, langsung dari tangan sang kreator, bukan dengan mesin. Apalagi jika menggunakan bahan-bahan alami, aroma yang dihasilkan akan bertahan lama. Itulah sebabnya saya memilih jalur natural," kata Fahrullah.

Selain menguasai pengetahuan tentang bahan-bahan alami yang telah ia tekuni selama bertahun-tahun, Fahrullah mengatakan bahwa setiap parfum yang ia ciptakan selalu memiliki emosi dan cerita di balik setiap aroma.

"Ini adalah inti dari industri parfumeri. Parfum bukan hanya dijual sebagai produk, melainkan sebagai pengalaman, kenangan yang dihidupkan kembali, atau impian yang ingin dicapai," ujarnya.

Dalam penciptaan setiap aroma baru, seorang perfumer tidak hanya melepaskan sebuah produk ke pasar; mereka melepaskan sebagian dari diri mereka, cerita pribadi yang terwujud dalam bentuk cairan parfum.

Fahrullah menjelaskan bahwa ketika pelanggan menyemprotkan aroma tersebut ke kulit mereka, mereka tidak hanya menggunakan parfum - mereka memakai sebuah cerita, menjadikan setiap aroma sebagai tanda tangan tak terlihat yang mengungkapkan siapa mereka dan apa yang mereka ceritakan.


Fahrullah : Parfum bukan hanya dijual sebagai produk, melainkan pengalaman, kenangan yang dihidupkan kembali, atau keinginan yang ingin dicapai.

"Harganya bisa mencapai puluhan juta, dan waktu produksinya bisa memakan waktu hingga 1 tahun. Semuanya tergantung pada aroma yang dipesan oleh pelanggan, karena untuk mencari bahan terbaik yang dibutuhkan, tidak bisa terburu-buru. Bagi penggemar setia, mereka bahkan rela menunggu hingga 2 tahun sesuai dengan antrian," ungkapnya. (Nik)

Berita Terbaru
Minggu, 03 Agu 2025 09:04 WIB

Artsub 2025: Ketika Monsinyur Didik Menikmati Seni, Surabaya Jadi Lebih Hangat

Kilasbisnis.com, Surabaya - Sabtu sore, Balai Pemuda Surabaya mendadak lebih ramai dari biasanya. Bukan karena ada konser dangdut atau bazar kuliner, melainkan
Minggu, 03 Agu 2025 08:59 WIB

Artsub 2025 Resmi Dibuka, Giring Ganesha Optimistis Surabaya Jadi Episentrum Seni Rupa

Kilasbisnis.com, Surabaya - Pameran seni rupa kontemporer Artsub 2025 resmi dibuka di kompleks Balai Pemuda Surabaya, Sabtu sore, 2 Agustus 2025. Wakil Menteri
Sabtu, 02 Agu 2025 13:44 WIB

Pertamina Patra Niaga Gelar UMK Academy 2025, Dorong UMKM Naik Kelas dan Berdaya Saing

Kilasbisnis.con, - Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus kembali menggelar program UMK Academy 2025 sebagai upaya mendorong pelaku Usaha Mikro dan Kecil
Jumat, 01 Agu 2025 15:33 WIB

Pengadilan Tetapkan PT KAI Daop 8 Surabaya sebagai Pemilik Sah Rumah di Jalan Penataran No. 7

KILASBISNIS, SURABAYA -  PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menyambut baik putusan Pengadilan Negeri Surabaya yang menyatakan aset
Jumat, 01 Agu 2025 15:27 WIB

SIG Jaga Profitabilitas Semester I 2025 Lewat Efisiensi dan Lonjakan Ekspor

KILASBISNIS, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG berhasil menjaga profitabilitas di tengah tantangan pasar domestik sepanjang semester I 2025.
Jumat, 01 Agu 2025 15:15 WIB

Lenovo Luncurkan Ekosistem Legion Terbaru di Indonesia

KILASBISNIS, Jakarta - Lenovo resmi meluncurkan ekosistem Lenovo Legion terbaru yang didukung oleh prosesor Intel® Core™ Ultra HX di Indonesia. Produk ini di